Eksis Kembangkan Batik Kontemporer Lebih Fresh dan Variatif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Mei 2021 11:28 WIB

Eksis Kembangkan Batik Kontemporer Lebih Fresh dan Variatif

i

Sothys Dwi Budiarti dengan karya batik kontemporer kreasinya. SP/ MJK

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Batik kontemporer dinilai lebih fresh dan bervariasi ketimbang batik klasik, selain itu kelebihan batik ini dirasa lebih bebas untuk dieksplor. Mulai dari segi warna, motif, hingga desain busananya. Sebab batik klasik memiliki pakemnya sendiri.

Batik kontemporer yang juga disebut batik pesisir ini dirasa lebih luwes diterapkan dengan rancangan busana modern. Tak hanya untuk kegiatan atau acara formal saja. Motif yang lebih besar dinilai menjadi kelebihan tersendiri dibandingkan batik klasik dengan corak yang lebih padat.

Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

Salah satu yang mengembangkan batik kontemporer tersebut salah satunya adalah Sothys Dwi Budiarti yang merupakan desainer asal Kabupaten Mojokerto. Menurutnya, perkembangan motif batik tak bisa terelakkan. Entah dari pewarnaannya, motif, atau mungkin tekniknya. Setiap perajin (dan desainer) punya caranya sendiri.

Semakin banyaknya motif baru pada batik kontemporer lantaran tak ada pakem yang mengikat. Sehingga muncul dari ide mana saja. Bisa lewat lingkungan sekitar maupun ide kreasi desainer tersebut.

Semakin banyaknya motif baru pada batik kontemporer lantaran tak ada pakem yang mengikat. Sehingga muncul dari ide mana saja. Bisa lewat lingkungan sekitar maupun ide kreasi desainer tersebut.

Baca Juga: Ratusan WBP Lapas Mojokerto Terima Remisi Khusus Idul Fitri

”Kalau nyiptain motif batik klasik ada pakemnya. Itu ide-idenya  biasanya dari alam, nilai sakralnya ada. Justru mahalnya di situ. Buatnya pun lewat ritual, jadi gak asal,” tandasnya.

”Bisa dipadukan sama bahan lain. Brokat misalnya. Bisa dibuat jadi dress (gaun) atau model baju yang lebih casual, didesain asimetris gitu. Kalau (batik) klasik kan lebih formal, seperti kemeja atau kebaya gitu ya, karena memang ada pakemnya,” bebernya, Senin (17/5/2021).

Saat ini pun, batik kontemporer mulai banyak kalangan remaja. Namun, citra batik masih melekat, mereka menggunakannya untuk acara tertentu saja. ”Ya anak muda, usia sekitar 25 tahunan, gitu banyak yang suka (batik kontemporer). Biasanya mereka order buat couple-an gitu, seragam keluarga, wedding juga ada,” tandasnya.

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

Kalangan muda saat ini menyasar batik kontemporer lantaran harganya yang lebih terjangkau. Namun, batik klasik masih tetap punya tempat tersendiri bagi para pecinta batik.

”Anak muda lebih minat yang kontemporer soalnya juga menyesuaikan sama budget juga. Jelas mereka ndak mau kalau pakai yang Rp 300 ribu ke atas. Yang kontemporer kan perannya untuk penunjang saja. Biar ndak kelihatan lebih resmi atau formal saja,” sebutnya. Dsy7

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU