Eksis Tekuni Fisioterapis di Timnas Sepak Bola Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Agu 2021 11:33 WIB

Eksis Tekuni Fisioterapis di Timnas Sepak Bola Indonesia

i

Gesang Gede Pangestu (kanan) usai memberikan terapi kepada salah satu pemain Timnas Sepak Bola U-19, Dimas Drajad. SP/ TRG

SURABAYAPAGI.com, Trenggalek - Beberapa orang beranggapan fisioterapis hanya berkecimpung dengan dunia pijat-memijat. Menurut Gesang Gede Pangestu yang menekuni fisioterapi, persentase pijat-memijat hanya 20 persen, sementara 80 persen sisanya terfokus pada program pemulihan.

Dulunya ia pernah menyembuhkan lansia dari kelumpuhan dan saat ini ia mendapat banyak klien dari atlet yang tergabung tim nasional (timnas) sepak bola. Baik itu pemulihan pascaoperasi patah tulang, penyempitan syaraf, pascastroke, atau sebagainya. "Fisioterapis tidak mengandalkan metode seperti pijat alternatif, tapi murni secara medis," ungkapnya.

Baca Juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Atasi PMK

Gesang mengaku keputusannya menekuni keilmuan fisioterapi karena terinspirasi dari Matias Ibo (fisioterapis pertama di timnas sepak bola Indonesia, Red). Melalui fisioterapi, dirinya bisa membantu orang lain. Jiwa sosial Gesang muncul berlatarbelakang dari orang tuanya yang berprofesi di bidang kesehatan.

Menurut Gesang, melalui fisioterapi ini, pasien pascaoperasi penyempitan syaraf perlu mendapat program rehabilitasi. Tujuannya, agar pasien dapat menggerakkan anggota badannya secara normal lagi.

Pemicu penyempitan syaraf, kata pemuda ramah ini, cenderung kompleks. Bisa akibat salah mengangkat beban berat saat muda maupun menyimpan dompet tebal di saku belakang. Jadi ketika dewasa, efeknya baru terasa.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Menurutnya, itu tetap dapat diantisipasi. Salah satunya tidak boleh mengangkat beban dengan membungkuk. Sebab, syaraf maupun otot di bagian itu tipis. Akan lebih aman dengan cara jongkok, baru mengangkat bebannya. Itu karena otot paha maupun kaki lebih besar. dipijat menggunakan kaki," jelasnya.

Berkat keilmuan fisioterapinya, Gesang sering dipanggil untuk memberikan treatment kepada para pemain timnas sepak bola yang cedera. Seperti Dimas Drajad dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Sementara treatment yang membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan, tak lain ketika pemain mengalami cedera lutut.

Baca Juga: Truk Terperosok ke Jurang, 3 Orang Luka-luka

Selama menekuni karir sebagai fisioterapis dan menempuh sekolah profesinya, Gesang mengaku banyak pasien yang berharap bisa sembuh dalam waktu yang relatif singkat. Padahal, cepat atau lambatnya itu tergantung cedera yang diderita. Untuk itu, semangat, ketelatenan, dan kesabaran pasien begitu berpengaruh agar mereka cepat sembuh.

Gesang berharap agar masyarakat lebih memahami bahwa fisioterapi bukan sekadar pijat alternatif. Hal itu agar treatment yang diberikan bisa lebih tepat dan sesuai keilmuan kesehatan. "Saya berharap bisa mengenalkan fisioterapi di kabupaten kelahiran saya agar masyarakat tak sampai salah. Ketika kaki patah, datang ke pijat alternatif bukan solusi yang tepat," ucapnya. Dsy6

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU