Ekspor Impor Jatim Februari 2023 Alami Penurunan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 16 Mar 2023 07:16 WIB

Ekspor Impor Jatim Februari 2023 Alami Penurunan

i

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiawan saat jumpa pers bersama awak media di Kantor BPS Jatim, Rabu (15/3/2023).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat bahwa, nilai ekspor Jawa Timur pada bulan Februari 2023 mencapai USD 1,65 miliar. Angka tersebut turun sebesar 3,22 persen jika dibandingkan bulan Januari tahun 2023.

"Nilai ekspor Jawa Timur bulan Februari 2023, mencapai USD 1,65 miliar. Nilai tersebut dibandingkan Februari 2022 turun sebesar 10,98 persen," kata Kepala BPS Jatim Dadang Hardiawan dalam jumpa pers bersama awak media di Kantor BPS Jatim, Rabu (15/3/2023).

Baca Juga: 2024, Ekonomi Jatim Diprediksi Naik hingga 5,6%

Dadang menjelaskan, pada Februari 2023 kinerja ekspor nonmigas Jatim tercatat mencapai US$1,57 miliar atau mengalami penurunan 11,11 persen jika dibandingkan Februari 2022 yang mencapai US$1,77 miliar.

“Capaian tersebut juga turun 3,50 persen bila dibandingkan dengan Januari 2023 yang mampu mencapai US$1,63 miliar,” ujarnya.

Adapun pangsa pasar ekspor nonmigas Jatim sepanjang Januari-Februari 2023 ini di antaranya adalah Jepang dengan kontribusi sebesar 17,83 persen, AS sebesar 14,17 persen, China 13,39 persen, dan disusul Malaysia, India, Vietnam, Korea Selatan, Singapura, Australia dan Thailand.

Ia menyatakan bahwa ekspor Jatim pada bulan Februari 2023 berdasarkan sektor masih didominasi oleh sektor industri.

"Sektor Industri paling berkontribusi, dengan nilai ekspor mencapai USD 1,50 miliar atau dengan peranan sebesar 91,19 persen dari total ekspor pada bulan ini," tuturnya.

Selanjutnya, ekspor sektor migas berada di urutan berikutnya dengan peranan sebesar 4,73 persen atau dengan nilai ekspor mencapai USD 78,07 juta. Jumlah tersebut naik 2,83 persen jika dibandingkan Januari 2023 dan turun sebesar 8,12 persen jika dibandingkan Februari 2022.

Sedangkan sektor Pertanian berada di urutan ketiga dengan nilai ekspor sebesar USD 64,80 juta atau tumbuh 16,52 persen (month to month/mtm) dan tumbuh 1,19 persen (year on year/yoy) yang menyumbang peranan sebesar 3,93 persen.

“Sejumlah golongan barang pada Februari lalu mengalami peningkatan permintaan di antaranya seperti kendaraan dan bagiannya, berbagai produk kimia, lokomotif dan kereta api, ikan krustasea dan moluska, serta besi dan baja,” jelasnya.

Baca Juga: Kinerja Ekonomi Jatim Triwulan III 2023 Tumbuh 4,86%

Ia menyebut, negara yang mengalami peningkatan permintaan barang dari Jatim di antaranya adalah China, Singapura, Selandia Baru, Taiwan, dan Bangladesh.

Kemudian, ekspor pertambangan dan lainnya menjadi sektor penyumbang terkecil dengan nilai mencapai USD 2,45 juta dan kontribusi sebesar 0,15 persen.

Kendati demikian, lanjut Dadang, juga terdapat golongan barang lainnya yang mengalami penurunan permintaan barang yakni gula dan kembang gula, alas kaki, bahan kimia organik, tembaga, dan perhiasan /permata.

“Untuk negara tujuan ekspor yang mengalami penurunan permintaan adalah Amerika Serikat (AS), Malaysia, Swiss, Jepang dan Vietnam,” ucapnya.

Adapun sebanyak tiga komoditas memberikan peranan terbesar pada nilai total ekspor Jawa Timur di bulan Februari 2023.

Baca Juga: Pj Ali Kuncoro Lega, IPH Kota Mojokerto Berfluktuasi Rendah pada Angka Minus 3,858 %

"Tiga komoditas yang memberikan peranan terbesar pada nilai total ekspor Jawa Timur di bulan Februari 2023, adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya yaitu dengan peranan sebesar 6,08 persen. Posisi kedua dan ketiga adalah komoditas minyak petroleum mentah dan komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda dengan kontribusi sebesar 4,40 persen dan 3,92 persen dari total ekspor Jawa Timur bulan Februari 2023," urainya.

Lebih lanjut, Dadang juga menyampaikan, nilai impor Provinsi Jawa Timur Februari 2023 mencapai USD 1,88 miliar atau turun sebesar 14,60 persen dibandingkan Januari 2023. Nilai tersebut dibandingkan Februari 2022 turun sebesar 19,47 persen.

Secara rinci disebutkan, impor nonmigas mencapai USD 1,43 miliar atau turun sebesar 23,60 persen jika dibandingkan Januari 2023. Sedangkan jika dibandingkan dengan Februari 2022 turun sebesar 16,27 persen.

Sementara impor migas mencapai USD 0,44 miliar atau naik sebesar 38,21 persen dibandingkan Januari 2023, akan tetapi turun sebesar 28,35 persen jika dibandingkan Februari 2022. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU