Ekspor Jatim Meningkat, Arus Petikemas TPS Naik 47 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 17 Mar 2021 17:18 WIB

Ekspor Jatim Meningkat, Arus Petikemas TPS Naik 47 Persen

i

Aktivitas ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Perak. SP/SAMMY MANTOLAS

SURABAYAPAGI, Surabaya - Aktivitas ekspor di Jawa Timur sepanjang bulan Februari 2021 mengalami peningkatan 11,05 persen atau sekitar US$1,70 miliar.

Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan Januari yang hanya mencapai US$ 1,53 miliar dolar.

Baca Juga: Kinerja Ekspor Jatim Juli 2023 Meningkat 2,42 Persen

Bahkan data dari Badan Pusat Statistik per 15 Januari 2021 lalu menunjukan, ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 9,13 persen atau 88,57 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Corporate Communications PT. Petikemas Surabaya, Retno Utami saat dihubungi menjelaskan, adanya peningkatan ini berpengaruh pada aktivitas di terminal petikemas Surabaya (TPS).

Arus Petikemas melalui Terminal Petikemas Surabaya (TPS) di bulan Februari, mengalami peningkatan 47 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Jumlah arus petikemas bulan Februari tahun 2021 tercatat sebanyak 228.284  TEUs. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 107.864 TEUs.

Baca Juga: Selama Juli, Ekspor Jatim Menurun

"Jadi ada peningkatan di bulan Februari. Untuk bulan Maret kita upayakan untuk bisa lebih lagi," kata Retno Utami, Rabu (17/03/2021).

Dari jumlah tersebut, untuk arus petikemas untuk internasional mencapai 210.955 TEUs. Sementara untuk domestik sebanyak 17.329 TEUs.

"Memang untuk internasional lebih banyak daripada domestik," katanya

Baca Juga: Terminal Teluk Lamong Catat Kinerja Tinggi, Arus Petikemas Naik 14 % pada Semester 1 Tahun 2022

Adapun negara tujuan arus petikemas saat ini masih dipegang oleh Cina. Berikutnya adalah Jepang dan Amerika Serikat.

Saat ditanyai terkait kelangkaan kontainer, ia mengaku saat ini banyak negara mulai membuka diri dalam melakukan transaksi ekonomi. Hal ini juga menjadi katalisator naiknya pergerakan barang.

"Kita tetap memberikan pelayanan yang maksimal. Jangan sampai isu kelangkaan konteiner membuat aktivitas ekspor dan impor di sini jadi terhambat," ucapnya.sem

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU