Emil dan Bayu, tak Secakap Pak De Karwo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 13 Sep 2021 21:12 WIB

Emil dan Bayu, tak Secakap Pak De Karwo

i

Ilustrasi karikatur

Persaingan Jelang Musda VI DPD Partai Demokrat Jatim 

 

Baca Juga: Bersyukur Bergabung dan Dukung Prabowo, AHY: Coba Masih di Tempat yang Lama, Hancur Lebur Betul

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Musyawarah Daerah (Musda) VI DPD Partai Demokrat Jawa Timur (Jatim) hingga kini belum dilaksanakan. Meski begitu, telah ada dua nama yang digadang-gadang menjadi calon kandidat pengganti Pakde Karwo.

Nama pertama yang muncul adalah Emil Dardak yang kini menjabat sebagai Plt DPD Jatim sekaligus Wakil Gubernur. Ia merupakan anak dari Hermanto Dardak  yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum periode 2010-2014.

Berikutnya adalah Bayu Airlangga yang menjabat sebagai Plt Sekretaris DPD PD Jatim sekaligus Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim. Ditambah lagi, Bayu juga adalah menantu dari mantan Gubernur Jatim, Soekarwo dan putra kandung dari Gede Ariyuda, mantan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Jatim dan mantan Deputi Bidang Hak Tanah, Pendaftaran Tanah dan Pemberdayaan Masyarakat (Deputi II) BPN RI.

Menurut Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura yang juga Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam, baik Emil maupun Bayu sama-sama memiliki dukungan yang kuat dalam internal partai Demokrat.

Emil kata Surokim, merupakan representatif dari arus atas partai. Sementara Bayu mewakili suara arus bawah partai. Arus bawah partai berhubungan langsung dengan DPC-DPC di daerah dan arus atas mewakili DPP atau pusat.

"Selama ini mas Bayu karena menantunya pakde Karwo, ia punya kedekatan dengan DPC. Kalau mas Emil baru, jadi secara kedekatan dengan DPC, mas bayu lebih kuat. Tapi Partai juga punya dukungan dari DPP. Untuk DPP lebih kuat mas Emil. Karna selama ini dipercaya oleh DPP jadi plt," kata Surokim kepada Surabaya Pagi, Senin (13/09/2021).

Bila dalam pemilihan ketua DPD Demokrat Jatim yang akan datang mempertimbangkan vote dari DPC, maka kemungkinan besar Bayu akan terpilih. Namun, ketika skenario pemilihan berpusat pada keputusan DPP maka secara otomatis Emil yang terpilih.

"Jadi tergantung arahannya gimana, vote dari DPC atau petimbangan DPP. Karena dua-duanya ini (ada) plus minus. Di belakang mas Bayu di ada Soekarwo, Mas Emil ada AHY," katanya.

Kendati sama-sama memiliki dukungan yang kuat dari pentolan-pentolan Demokrat, Surokim berpendapat kontestasi antara Bayu dan Emil bukan berarti representasi pertarungan Soekarwo dan AHY yang didukung SBY.

Karena secara psikoligi, baik Pakde Karwo maupun SBY telah matang dalam berpolitik. Ditambah lagi, hubungan SBY dan Pakde Karwo selama ini terbilang sangat harmonis.

"Sebenarnya kalau kita lihat pakde Karwo orang yang berpengalaman. Secara pribadi, relasi pakde karwo dan SBY baik-baik saja. Yang kita kwatirkan ada faktor lain," katanya.

Faktor lain yang dimaksudkan adalah faktor Moeldoko yang sempat mengkudeta demokrat. Oleh karenanya, ia meminta agar dalam perebutan kursi ketua DPD Demokrat Jatim tahun ini, perseteruan antara Emil dan Bayu segera dihentikan.

Karena bila, kedua tokoh tersebut dipertemukan maka yang terjadi adalah demokrat Jatim semakin tercerai-berai dan sulit untuk berkonsolidasi kembali ke depannya.

"Sudahlah kalau demokrat Jatim ingin solid, jangan dipisah dua kekuatan itu. Baik mas Emil maupun mas Bayu jangan dipisah, tetap harus dikonsolidasikan untuk kuat. Jangan head to head atau vis a vis, kalau dipisah Demokrat menurut saya khususnya di Jatim akan kesulitan, akan pecah," ucapnya.

Baca Juga: Semua Butuh Koalisi

"Karena kalau bicara kekuatan, kedua-duanya representatif 2 kekuatan besar, mas Bayu representatif kekuatan arus bawah dan mas Emil arus atas. Dan kedua-duanya penting untuk parpol. Kalau kedua kekuatan bisa disatukan, bisa ciamik, bisa kuat Demokrat di Jatim," tambahnya.

Dalam hal berpolitik, kata Surokim, baik Emil maupun Bayu masih kurang cakap dan kalah jauh dengan Pakde Karwo. Sehingga saat ditanyai siapa yang lebih cocok menjadi penerus Pakde Karwo di Jatim, ia enggan memberikan pilihan.

Pakde Karwo dalam kacamata Surokim, adalah politisi yang pintar berselanjar di tengah pergolakan partai politik. Menurutnya, satu-satunya politisi yang mampu membangun hubungan baik dengan SBY serta Megawati adalah Pakde Karwo.

Cara berpolitik Pakde Karwo yang cair dan elegan dalam membangun keharmonisan dengan sejumlah petinggi partai, bahkan partai yang berlawanan sekalipun, ini yang tidak dimiliki oleh Emil maupun Bayu.

"Belum ada. Dua-duanya belum sampe pada kapasitas itu. Kalau mereka punya kapasitas itu, mereka tidak mudah diombang-ambingkan dalam situasi seperti ini. Sekarang diadu oleh banyak pihak, tapi mereka gak ada yang berselencar, bermain dengan cantik ke sana sini seperti Pakde Karwo. Semuanya diam, hanya pengamat saja yang menebak-menebak," ucapnya.

 

Dukungan Madura Raya

Terbaru, muncul pernyataan dukungan dari 4 Dewan Pengurus Cabang (DPC) di wilayah Madura kepada Bayu Airlangga. Empat DPC itu terdiri dari Ketua DPC PD Bangkalan Abdurrachman, Ketua DPC PD Sampang Abdus Salam, Ketua DPC PD Pamekasan Hermanto dan Ketua DPC PD Sumenep Suhaimi.

Baca Juga: Demokrat Ajak Gerindra Usung Khofifah-Emil Satu Paket di Pilgub

Ketua DPC Partai Demokrat Bangkalan Abdurrachman mengatakan, soliditas Partai Demokrat di Jawa Timur menjadi alasan utama Sebelum menentukan Pemimpin DPD Partai Demokrat Jawa Timur berikutnya. Itulah yang kemudian membuat DPC Partai Demokrat Bangkalan sepakat untuk mendukung dan siap memenangkan Bayu Airlangga sebagai Ketua DPD PD Jatim di Musda nanti. “Kader Demokrat di Bangkalan sepakat mendukung Mas Bayu dan kami sudah komunikasi dengan DPC se Madura Raya. Pilihannya sama ke Mas Bayu,” tegas Abdurrachman, Minggu (12/9/2021).

Mengengai kapan pelaksanaan musda, Abdulrahman akan mengikuti arahan dan petunjuk jadwal yang ditetapkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Kapan saja kami siap, kami mengikuti arahan dari Ketum dan DPP. Tapi yang pasti dukungan kami kepada Mas Bayu sudah solid dan tidak akan berubah,” terangnya.

Senada, Ketua DPC Partai Demokrat Sampang Abdus Salam meyakini sosok Bayu Airlangga paling pas memimpin Partai Demokrat. Karena masih muda, berpengalaman dan punya komitmen tinggi untuk membesarkan partai. “Cara komunikasi yang cukup baik dengan kader-kader di bawah merupakan modal penting bagi Partai Demokrat untuk semakin dicintai Rakyat, Nah itu semua ada di sosok Mas Bayu,” ujarnya.

Hal tersebut dibenarkan Hermanto Ketua DPC Partai Demokrat Pamekasan. Bahwa seluruh DPC di Madura raya bersikap sama dengan 28 DPC PD Kab/kota lainnya di Jawa Timur. Sehingga total ada 32 DPC Partai DEmokrat di Jatim yang solid mendukung Bayu Airlangga sampai terpilih menjadi Ketua DPD PD Jatim. “Kami yakin alasan seluruh DPC yang mendukung sama, karena Mas Bayu rajin turun dan bisa menyatu dengan kader-kader di bawah. Figur seperti inilah yang kita butuhkan untuk kebesaran Partai Demokrat sekarang dan nanti,” paparnya serius.

Sementara itu, Ketua DPC Partai DEmokrat Sumenep, Suhaimi mengatakan salut atas kekompakan kader-kader di Daerah terhadap Partai Demokrat. Sehingga banyak teman-teman DPC yang mendukung Bayu Airlangga untuk menjadi Ketua. “Mas Bayu selama ini memang sangat perhatian dan sering turun ke DPC sejak menjadi pengurus Demokrat Jatim Tahun 2017 lalu, sehingga wajar kalau teman-teman DPC menginginkan Mas Bayu,” pungkasnya.

 

Sudah 3 Kali Ganti

Untuk diketahui, Kepengurusan DPD Partai Demokrat Jawa Timur periode 2016-2021 selesai bulan Juni 2021 lalu. Dalam periode lima tahun sebelumnya, Partai Demokrat Jatim tiga kali berganti Pemimpin. Mulai dari Soekarwo (Gubernur Jatim) yang mundur tahun 2019 karena menjadi Komisaris BUMN, lalu digantikan Renville Antonio. Lalu ketika Renville Antonio resmi menjadi Bendahara Umum DPP Partai Demokrat (Awal 2020), posisi Plt Ketua PD Jatim diisi Emil Dardak (Wagub Jatim) bersama Bayu Airlangga sebagai Plt Sekretaris. sem/rko

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU