Erick Thohir: Kita Harus Dorong Ekosistem Hilirisasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 23 Jan 2023 15:18 WIB

Erick Thohir: Kita Harus Dorong Ekosistem Hilirisasi

i

Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Instagram (@erickthohir).

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pemerintah akan terus memperkuat ekosistem hilirisasi di Tanah Air. Hal itu merupakan salah satu langkah yang diambil pemerintah dalam menatap situasi perekonomian pada 2023.

Hal itu disampaikannya dalam acara rilis hasil Survei Nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI), bertajuk ‘Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini’.

Baca Juga: Dukung Sinergi Kementerian BUMN dan TNI, PLN Maksimalkan Sumber Daya Hingga Pengamanan Aset

"Dinamika ke depan ditentukan oleh kebijakan hari ini. Situasi ekonomi pascapandemi kita lihat rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia sampai 2027 itu ada di 4,3 persen (data IMF)," kata Erick, Minggu (22/1/2023).

Ia mengatakan, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2023 mencapai lima persen atau menempati peringkat kedua dari negara-negara G20 di bawah India dengan 6,10 persen. Proyeksi tersebut unggul dibandingkan Cina dengan 4,40 persen maupun Amerika Serikat (AS) dengan 1 persen.

Sementara negara-negara G20 lain seperti Italia, Jerman, Rusia, diproyeksikan mengalami pertumbuhan negatif

"Perbandingannya dengan negara-negara G20 posisi kita sangat baik, ini konteks menarik artinya posisi kita sudah baik, apakah kita ada kekurangan, pasti ada," ujarnya.

Baca Juga: Erick Diingatkan Koboi-koboi Baru Bermunculan di BUMN

Maka dari itu, lanjut Erick, pemerintah terus berupaya menelurkan kebijakan yang bermanfaat untuk seluruh rakyat, bukan pada pilihan politik. Erick menilai seluruh elemen bangsa harus bersatu untuk meneruskan capaian apik tersebut.

"Kita membuat kebijakan untuk semua rakyat, tidak terjebak pada pilihan politiknya, kalau kita terjebak akhirnya kita tidak melihat pertumbuhan yang kita inginkan, saya rasa tidak baiklah kalau seperti itu," terangnya.

Erick menyebut, keseriusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam meningkatkan akselerasi hilirisasi sumber daya alam (SDA), menjadi kunci pertumbuhan ekonomi sekarang dan di masa yang akan datang.

Baca Juga: Pegawai BUMN akan Libur 3 Hari Sepekan

Sebab sebenarnya, Indonesia tidak mendapatkan manfaat besar saat terjadi 'commodity boom' akibat mayoritas mengirimkan raw material (bahan mentah) ke luar negeri.

"Kebanyakan raw material, jadi value added-nya tidak diciptakan di Indonesia, akhirnya pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan ada di negara lain. Saat commodity boom selesai, kita juga terkena efeknya, hanya sawit yang bertahan karena turunan industrinya," tutupnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU