Festival UMKM Kemenkeu Satu Jatim Naik, Indah Kurnia Wujudkan UMKM Jatim Berdaya Saing

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Sep 2022 19:18 WIB

Festival UMKM Kemenkeu Satu Jatim Naik, Indah Kurnia Wujudkan UMKM Jatim Berdaya Saing

SurabayaPagi, Surabaya - Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia meminta pemerintah lebih peka terhadap pelaku UMKM tertinggal. 
 
Hal itu ia ungkapkan saat membuka Festival UMKM Kemenkeu Satu Jatim di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Timur Jalan Raya Bandara Juanda No. 39, Semambung, Kabupaten Sidoarjo.  
 
Pada kesempatan tersebut, Indah Kurnia menyampaikan UMKM merupakan sektor yang mampu bertahan, ulet dan tahan banting dalam segala kondisi. UMKM juga memiliki kontribusi signifikan terhadap PDRB sekaligus menambah angka tenaga kerja. 
 
Oleh karena itu, Indah berharap Jatim harus bangkit lebih kuat melalui sinergi dan kolaborasi guna mewujudkan UMKM berdaya saing. 
 
Antara lain mulai dari sisi peningkatan kualitas produk, mempermudah akses permodalan, literasi keuangan, literasi digital, proses perizinan dan pemasaran. 
 
Kendati selama ini pertumbuhan UMKM Jatim moncer, Indah juga mengatakan, bahwa pemerintah juga perlu memperhatikan UMKM yang belum berhasil menembus pasar ekspor. 
 
"Itu permasalahannya," ungkap Indah. 
 
Maka dengan agenda ini, Indah berharap Pemprov Jatim dapat menemukan berbagai kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM selama ini. 
 
"Sehingga mungkin harus terjalin komunikasi, sinergi, kolaborasi dan kemudian mampu bertransformasi," tandasnya. 
 
Literasi digital dan literasi keuangan juga masih menjadi pekerjaan rumah untuk mewujudkan UMKM sebagai tuan rumah di negeri sendiri. 
 
"Syukur-syukur mereka juga mampu mengekspor menjadi UMKM yang on boarding dan go global," tuturnya. 
 
Sementara itu, sebanyak 120 pelaku UMKM Jatim binaan Kemenkeu Jatim, mengikuti Festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur bertajuk "UMKM Jatim bangkit, Ekonomi Melejit". Acara berlangsung mulai 28-30 September 2022.
 
Selain Indah Kurnia, Opening Ceremony Festival UMKM Satu Jawa Timur dihadiri Staf Ahli Kemenkeu Bidang Penerimaan Negara Oza Olavia, Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Jatim John L Hutagaol, Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman, dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Acara secara resmi dibuka oleh Gubernur Khofifah ditandai dengan pemukulan kentongan. 
 
Kehadiran festival ini sekaligus dalam rangka membantu percepatan ekonomi nasional. Mengingat Provinsi Jatim merupakan penyumbang ekonomi terbesar kedua setelah DKI Jakarta. 
 
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi dukungan yang diberikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI melalui Sekretariat Jenderal Perwakilan Kementerian Keuangan I Jawa Timur kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jatim. 
 
Orang nomor satu di Jatim itu optimis, dukungan dan sinergitas dari berbagai pihak semakin mewujudkan terciptanya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UMKM di Jawa Timur. 
 
"Apa yang sudah dilakukan oleh Kemenkeu Satu melalui festival UMKM ini sesuatu yang perlu  kita dukung bersama. Alhamdulillah hari ini kita melakukan proses penguatan sinergi dan kolaborasi yang diharapkan akan menjadi bagian dari seluruh penguatan energi kita untuk bisa membangun percepatan pensejahteraan masyarakat melalui program  UMKM Jatim supaya naik kelas," tutur Gubernur Khofifah. 
 
Gubernur Khofifah mengatakan, sinergi mewujudkan UMKM yang terus tumbuh dan tangguh sangat diperlukan. Melalui konsep pentahelix collaboration antara pemerintah, dunia bisnis, komunitas, perguruan tinggi, media, dan sektor keuangan, menjadi kunci dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM Jawa Timur.
 
“Ini menjadi bukti bahwa sinergi dan kolaborasi telah dilakukan dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur," tuturnya. 
 
Upaya aktif Gubernur Khofifah dan sinergi berbagai pihak itu terbukti meningkatkan kontribusi koperasi dan UMKM terhadap ekonomi Jawa Timur. Pada tahun 2021, Koperasi UMKM Jatim memberikan kontribusi sebesar 57,81 persen terhadap PDRB Jatim atau setara dengan Rp1.418,94 triliun. 
 
Capaian tersebut, lanjutnya, mengalami peningkatan dibandingkan kondisi di tahun 2020 yang mencapai Rp1.361,39 triliun dengan kontribusi sebesar 57,25 persen dengan jumlah koperasi aktif saat ini sebanyak 22.970. Hal ini semakin menegaskan bahwa koperasi dan UMKM menjadi tulang punggung ekonomi Jawa Timur. 
 
"Sedangkan berdasarkan data Kementerian UMKM RI, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta dengan kontribusi PDRB sebesar 61 persen atau senilai Rp 574 triliun. Jumlah yang sangat signifikan. Maka dampaknya juga besar. Jadi UMKM merupakan salah satu motor penggerak ekonomi kita," imbuhnya.
 
Dalam mendukung aspek pemberdayaan koperasi dan UMKM, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjalankan berbagai program dengan pendekatan lima aspek pemberdayaan, yaitu penguatan kelembagaan dan SDM, peningkatan kualitas produk, perluasan akses pembiayaan serta pemasaran. 
 
Khusus akselerasi pemasaran produk dan mendorong digitalisasi koperasi UMKM, Gubernur Khofifah mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan sejumlah platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Gojek, dan Grab. Bahkan sudah ada Kampus UMKM Shopee Ekspor yang ada di UPT Pelatihan Koperasi dan UKM yang bertempat di Malang.
 
"Jawa Timur salah satunya bekerja sama dengan shopee. Bahkan ada kampus UMKM shopee dan dalam satu batch bisa 40 orang. Sekali proses 3 bulan dan itu free of charge. Karena itu proses literasi digital dilakukan sangat detail bagaimana cara memotret, hingga diajarkan bagaimana live streaming cara memasarkan produk sistem managemen FIFO (first in first out) ," urainya. 
 
Selain itu, sertifikasi halal yang menjadi target nasional. Sejauh ini, kata Gubernur Khofifah, Pemprov Jatim mengkoordinasikan dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) secara rutin. 
 
Namun saat ini masih ditemuian beberapa kendala.  Hal ini menyebabkan sulit melakukan  percepatan layanan seperti yang ditargetkan oleh pemerintah pusat. Semoga sinergi dan kolaborasi yang lebih luas akan berseiring dengan upaya percepatan seritifikasi produk halal.
 
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya literasi digital bagi pelaku UMKM. Selama ini, Pemprov Jatim dibantu Bank Indonesia telah menyiapkan rumah kurasi untuk mengkurasi produk-produk UMKM sehingga standar dari produk UKM ini relatif baik dan mengetahui bagaimana grade dari produk mereka. 
 
"Kita membutuhkan lebih banyak lagi rumah kurasi dan format-format pelatihan seperti itu supaya standardisasinya juga semakin bagus," ungkapnya. 
 
Menurutnya, sangat penting menekankan literasi digital melalui rumah kurasi. Sebab, seperti yang disampaikan founder Alibaba Jack Ma, bahwa tahun 2030 UMKM di dunia 99% secara online dan 85 persen menggunakan e-commerce, maka literasi digital adalah sebuah kebutuhan  mendesak.
 
“Ini akan menjadi bagian dari sinergitas merajut bagaimana penguatan UMKM kita. Jadi apa yang sudah diinisiasi Kemenkeu Satu Jatim saya rasa akan jadi gravitasi. Setiap gravitasi baru insya Allah akan memberikan nilai tambah dan semangat baru seperti yang sudah dilakukan bu Uly mengolah potensi sarang burung walet sampai eksport," tandasnya. 
 
Senada, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Andromeda Qomariah menyebut, kontribusi UMKM mencapai 57,81 persen terhadap PDRB Jatim pada tahun 2021. 
 
"Kontribusi ini memang kami hitung tahunan," jelas Andromeda. 
 
Jika dilihat dari perkembangan tahun lalu, kontribusi nilai tambah Koperasi dan UMKM Tahun 2021 terhadap PDRB Jawa Timur sebesar 57,81 persen atau meningkat sebesar 0,56 persen dibandingkan tahun 2020 (57,25 persen). 
 
Andromeda menjelaskan, ekonomi Jatim selalu didominasi oleh tiga sektor UMKM unggulan yaitu sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. 
 
Berdasarkan data Sensus Ekonomi, UMKM sektor pertanian dan non pertanian mampu menyerap tenaga kerja 18,8 juta orang. Mereka terus berkembang untuk merespon tuntutan pasar. 
 
"UMKM Jatim masih menjadi backbone ekonomi Jawa Timur. UMKM saat ini juga menjadi primadona karena terus tumbuh dan berkembang," tandasnya. 
 
Sebagian besar UMKM yang bergerak di industri pengolahan merupakan pelaku usaha sektor makanan dan minuman. Sejak pandemi, sub sektor ini terus mengalami peningkatan. 
 
Pasalnya, selama pandemi tahun lalu banyak sektor fashion dan kriya menjajal peruntungan pada bidang makanan dan minuman tersebut. 
 
Mereka juga difasilitasi berkolaborasi dengan talenta muda yang tergabung dalam MJC (Millenial Job Center) untuk pembuatan desain logo kemasan, foto produk, sampai dengan pembuatan katalog digital. 
 
"Jadi makanan minuman perkembangannya sangat luar biasa. Untuk evaluasi kita biasanya melakukannya setiap akhir tahun," terangnya. 
 
Andromeda optimistis bahwa tahun 2022 perekonomian Jatim makin berkilau berkat dukungan dari pemerintah maupun stakeholder sesuai dengan tagline Optimis Jatim Bangkit yang diinisiasi oleh Gubernur Khofifah. 
 
Pemprov Jatim sangat aktif memberikan berbagai ruang dan pendampingan kepada UMKM. Antara lain dalam bentuk exhibition berkelanjutan hingga akhir tahun mendatang. 
 
Lewat rangkaian pameran dan berbagai fasilitasi pendampingan, Pemprov Jatim berjuang mendorong dan memberdayakan kemandirian para pelaku UMKM tersebut. 
 
Pemprov Jatim juga mendorong perbankan memberikan permodalan melalui penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan Bank Jatim, penyerahan Dana Bergulir (Dagulir) dari Bank Jatim dan LPDB, fasilitasi badan hukum pendirian koperasi, dan MoU antara Pemprov Jatim dan e-commerce.
 
Menurut Andromeda adanya acara ini seluruh UMKM di Jawa Timur diharapkan untuk bisa mengakses pasar lebih luas lagi dan menstandarisasi kualitas produk.
 
"Dari Kredit Usaha Rakyat (KUR)  yang sudah ada juga dapat menjadi manfaat dan semoga dapat menjaga resiliensi para pelaku UMKM, selain itu saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama dengan BPR UMKM Jatim memiliki Program Kredit Sejahtera (Prokesra) dengan bunga murah sebesar 3 persen untuk plafon kredit maksimal Rp 10 Juta dengan jangka waktu maksimal 12 bulan,” tuturnya.
 
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM Produk minuman sarang burung walet, Uly Sarojah menceritakan kesan dan pesan peran pemerintah membantu usahanya menjual minuman sarang burung walet. 
 
Mulanya, Uly bercerita, saat pandemi covid mewabah di Indonesia, Februari 2020, usaha fashion menjual sepatu mengalami gulung tikar. Tidak menyerah, Uly melihat peluang menjual asupan produk minuman kesehatan. Setelah melakukan riset dan penelitian, ditemukan peluang untuk mengolah dan menjual minuman sarang burung walet. 
 
“Saat itu banyak orang belum paham khasiatnya. Kami pun mulai melakukan penjualan," ujarnya. 
 
Diakui Uly, awalnya sulit mencari pasar. Ditambah belum memiliki perizinan dan lain-lain. Namun dukungan Dinkop, Kabupaten Gresik penjualan produknya sedikit demi sedikit mulai menemukan titik terang. 
 
"Dibantu pembuatan kelengkapan izin legalitas, membuat Nomor Induk Berusaha (NIB), dan mencari market pasar," ungkapnya. 
 
Usaha minuman sarang burung walet semakin meningkat ketika Uly bertemu dengan Bea Cukai Gresik. Melalui program klinik ekspor, dirinya dibantu membuat NIB untuk bisa memasarkan produk ke luar negeri. Hasilnya, beberapa negara seperti Hongkong, Cina, Singapura dan Jepang tertarik dengan produk minuman sarang burung walet. 
 
"Melalui bisnis matching, buyer asal Hongkong tertarik dengan produk kami. Oktober 2021, kami ekspor ke Hongkong dengan transaksi senilai Rp 800 Juta. Saat ini proses ke negara Jepang. 
 
Selain dibantu NIB ekspor, Uly mengaku ada beberapa hal yang dibantu bea cukai Gresik, yakni pengurusan BPOM dan meningkatkan kualitas produk. 
 
"Packaging sangat mempengaruhi minat pembeli di Hongkong dan Alhamdulillah diterima oleh negara Hongkong," ungkapnya dalam acara Festival UMKM Kemenkeu Satu Jatim yang juga dihadiri oleh Indah Kurnia tersebut. By

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU