Finish Diurutan ke 13 Porprov, KONI Lamongan Akui Cabor di Daerah Kekuatannya Sudah Merata

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 05 Jul 2022 17:28 WIB

Finish Diurutan ke 13 Porprov, KONI Lamongan Akui Cabor di Daerah Kekuatannya Sudah Merata

i

Atlet Kontingen Lamongan saat menerima medali dalam Porprov ke VII Jawa Timur. SP/IST

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Target KONI Lamongan dalam Porprov Jatim ke VII seperti yang disampaikan oleh bupati Yuhronur Efendi berada di 10 besar perolehan medali akhirnya gagal. Kontingen Lamongan hanya bisa finish di urutan ke 13 dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim, dibawah Kontingen Kabupaten Tuban.

Meski gagal dalam mencapai target, tapi KONI Lamongan masih bisa berbangga, karena ada dua cabang olahraga (Cabor) keluar sebagai juara umum, yakni cabor Aero Modelling  dan Petanque.

Baca Juga: Sebanyak 300 Personil Diterjunkan Untuk Operasi Ketupat 2024

Cabor Aero Modelling seperti disampaikan oleh Djanadi ketua KONI Lamongan berhasil memperoleh 4 medali emas ,1 perak, dan 1 perunggu. Sedangkan cabor Petanque memperoleh 3 medali emas, 2 perak, 2 perunggu.

"Memang target yang  kita canangkan bisa berada di urutan 8 atau 10 besar perolehan medali, namun hal itu tidak tercapai, karena banyak faktor, salah satunya kemampuan dan kualitas cabor setiap daerah sudah merata, apalagi cabor baru," kata Djanadi saat dihubungi surabayapagi.com, Selasa (5/7/2022).

Selain itu kata Djanadi, ada faktor lain kenapa target tidak terpenuhi diantaranya, lemahnya pengelolaan administrasi atlet di cabor, sehingga ada atlet unggulan yang tidak bisa tanding yakni cabor menembak dan karate. "Pengelolaan administrasi atlet cabor lemah, sehingga ada atlet sampai tidak bisa tanding, hal yang demikian ini jangan sampai terjadi kedepannya," jelasnya.

Tidak hanya itu saja kata Djanadi, kurangnya mengikuti turnamen atau try out, dan kurangnya sarana berlatih yang memadai juga menjadi penyebab gagalnya meraih target. "Diakui atau tidak sarana dan prasarana di Lamongan untuk berlatih bagi cabor masih banyak yang kurang memadai, sehingga hal yang demikian ini harus menjadi perhatian bagi pemangku kebijakan," ungkapnya.

 

Baca Juga: Berkah Ramadhan, 1000 Anak Yatim dan Disabilitas Lamongan Terima Santunan

Atlet kontingen Lamongan lanjut Djanadi sudah berusaha maksimal untuk menjadi yang terbaik dalam turnamen dua tahun tingkat Provinsi Jawa Timur ini, namun ada cabor unggulan yang justru meleset dan tidak memenuhi target, akibat lagi-lagi persiapan yang tidak maksimal. 

Ia lantas mencontohkan persiapan cabor atletik dimana seleksi atlet tidak maksimal. Cabor bulu tangkis program kerjanya tidak jelas, cabor menembak, program latihan kurang efektif, tidak pernah latihan bersama tidak Lolos nya atlet (Bintang)  karena masalah Mutasi.

Cabor Jiu Jitsu juga sama dalam persiapan nya kurang matang, apalagi ada pergantian pelatih secara mendadak. Cabor panahan juga demikian, organisasi tidak berfungsi karena sudah habis masa kerjanya dan sulit mencari Ketua Umum. "Cabor panjat tebing juga dalam latihan kurang normal, masa penyesuaian Venue sangat kurang.Cabor tarung Drajat perlu pelatih khusus nomor seni, dan permainan Sepak bola , Bola Basket, Bola Volley dan Futsal, kesulitan lapangan untuk latihan dan minimnya try out," jelentrenya.

Meski dalam cabor yang dipertandingkan ada cabor yang banyak memenuhi target, namun dalam pertandingan eksebisi persiapan Porprov ke VIII, Cabor asal Lamongan masih bisa bersaing dan hasilnya cabor e sport dapat 1 medali perunggu. Cabor gantole mendapatkan medali dua perak. Cabor cricket tim putri dapat juara 3 dan memperoleh medali perunggu.

Baca Juga: PPP Lamongan Mulai Bidik Calon Lain yang Mampu Bawa Angin Perubahan

Hasil terakhir kontingen Lamongan pada Porprov ke VII berada pada peringkat ke 13, dengan 16 medali emas, 16 medali perak, 25 medali perunggu dengan 121 point. "Dari perolehan medali dan poin meningkat.Tapi dari peringkat memang menurun," jelasnya.

Karena target yang tidak terpenuhi itu tambah Djanadi, ia mewakili Official atlet dan pengurus KONI memohon maaf, dan pihaknya sudah berusaha maksimal, semoga penyebab kegagalan memenuhi target untuk Porprov kedepannya tidak terulang lagi. "Proses dalam hal ini persiapan dan latihan sangat menentukan hasil, semoga semua pihak bisa memahami  demi prestasi dan kemajuan olahraga Kabupaten Lamongan," katanya.

Hasil kurang memuaskan di Porprov Jatim 2022 ini, kata Djanadi, bakal menjadi bahan evaluasi bagi KONI Lamongan, agar dapat meraih hasil yang lebih baik di Porprov edisi berikutnya. "Kami akan lebih selektif lagi untuk capai target. Kami akan kumpulkan semua cabor untuk evaluasi. Kami akan petakan lagi sesuai perkembangan daerah, karena perkembangan daerah lain cukup luar biasa. Kemudian beberapa cabor juga akan kita pacu untuk membuat kejuaraan tingkat kabupaten," kata Djanadi. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU