Gangster, Awasi Nyawamu, Polisi tak Kompromi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Des 2022 20:14 WIB

Gangster, Awasi Nyawamu, Polisi tak Kompromi

i

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akmad Yusep saat mengamankan senjata tajam jenis karambit dari para perusuh. Sedangkan, beberapa perusuh di Kejawan Putih dan Jalan Pasar Kembang pun berhasil dibekuk dalam razia anti Gangster kemarin. SP/Ariandi

Polisi Kembali Amankan 2 Pemuda Perusuh

 

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pasca razia besar-besaran bagi kelompok perusuh di kota Surabaya, Sabtu (3/12/2022) malam hingga Minggu (4/12/2022) dinihari. Kepolisian mengingatkan kepada segala kelompok perusuh, baik tawuran antar pelajar, gangster ataupun kelompok lain, yang berbuat rusuh dan onar di Surabaya. Akan dilumpuhkan dengan timah panas, bahkan bisa tembak ditempat bila berusaha melawan. Ini himbauan Kapolrestabes Surabaya dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan menegaskan polisi tak akan segan menembak para anggota gangster yang masih berani meresahkan warga kota itu dan sekitarnya.

Bersama dengan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Anton Elfrino, keduanya sepakat, polisi bakal melakukan tindakan tegas terukur bila menemui gangster dan kelompok perusuh lainnya yang berbuat onar, melukai warga dan petugas di lapangan.

"Kami beri tindakan tegas dan terukur, dilumpuhkan karena melakukan perlawanan kepada petugas. Kami bisa lihat ada anggota polisi yang kemarin terluka di Keputih. Jadi akan kami tindak tegas," kata Yusep, Senin (5/12/2022).

Yusep menyebutnya sebelum itu, polisi tetap mengedepankan tindakan persuasif kepada para gangster. Namun jika tak bisa, maka terpaksa penembakan dilakukan.

"Kami akan lakukan tindakan tegas terukur dengan bertanggung jawab," ucapnya.

Yusep memastikan razia kelompok perusuh dan gangster bersama Pemkot Surabaya, TNI/Polri dan seluruh lapisan masyarakat ini berlaku seterusnya untuk mencegah kembali terjadi di Surabaya.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan kepolisian apabila mengetahui ada orang atau kelompok yang terlihat mencurigakan.

Bahkan, aksi kelompok perusuh di Kejawan Putih yang menyerbu sebuah warung, sempat berusaha menyerang anggota kepolisian yang akan mengamankan.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol M. Fakih membeberkan, peristiwa Kamis (2/12/2022) malam itu, hanya ada 4 personel polisi yang akan menindak dari Polsek Sukolilo, dengan dibantu warga dan kelompok masyarakat.

Dalam proses menghalau tersebut, polisi yang hanya empat personel sempat mendapat perlawanan. Apa boleh buat, polisi terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara.

“Ada yang memberi aba-aba untuk menyerang anggota. Ada yang bilang polisinya sedikit, pelurunya habis, serang saja,” ungkap Fakih menggambarkan situasi di lapangan.

 

Tangkap Perusuh di Jalan Pasar Kembang

Polisi terus bergerak melakukan pengamanan setelah ramai aksi tawuran di Surabaya. Dua orang diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam jenis golok.

Kedua pemuda itu berinisial AY (17) dan AT (19), warga Surabaya. Keduanya terjaring petugas Polsek Tegalsari saat melakukan patroli cipta kondisi di Jalan Pasar Kembang.

Kapolsek Tegalsari Kompol Imam Mustolih, mengatakan petugas menerima informasi dari masyarakat jika hendak ada tawuran di sekitar lokasi. Anggota yang mendengar hal tersebut langsung memeriksa lokasi dan menemukan kedua pesilat ini sedang naik motor dengan gerak-gerik mencurigakan.

“Demi mengantisipasi gangster yang sangat meresahkan warga, Unit Reskrim tiap malam patroli keliling. Saat itu anggota kami menghentikan laju motor dua pemuda. Ketika dilakukan penggeledahan ditemukan 1 golok yang diselipkan di jaket salah satu remaja yang kami amankan,” kata Kompol Imam, Senin (5/12/2022).

Kanit Reskrim AKP Marji Wibowo, yang menemani Kapolsek Tegalsari Kompol Imam Mustolih, menambahkan, dari hasil interogasi, kedua perusuh itu merupakan oknum perguruan silat Nusa. Mereka diamankan dengan barang bukti senjata tajam berupa golok besar. Selain itu pihak kepolisian juga memeriksa ponsel mereka untuk mengetahui apakah keduanya tergabung dalam organisasi gangster.

Baca Juga: Sembari Telanjang Dada, Puluhan Simpatisan Silat Diarak ke Polres Jombang

“Keduanya langsung kami amankan berikut barang bukti golok. HP mereka juga kami periksa untuk mengetahui apakah terlibat gangster,” pungkas AKP Marji.

 

Mengaku Anggota Perguruan Silat

Terpisah, Kapolsek Sukolilo M Sholeh menyebut 12 pemuda yang diamankan karena berbuat rusuh di kawasan Keputih belum lama ini bukanlah gangster. Dari hasil pemeriksaan, para pemuda yang diamankan mengaku anggota perguruan silat KS.

Aksi kerusuhan tersebut dilakukan karena mereka berniat mencari anggota perguruan PN.

"Sesampai di daerah Keputih oknum perguruan itu sempat merusak Warkop Krewul. Padahal nggak ada lawannya di situ tapi menyerang secara ga jelas. Mereka datang ke Sukolilo karena katanya lawannya ada di situ," kata Sholeh waktu memberi dikonfirmasi, Senin (5/12/2022).

Setelah itu, mereka melanjutkan konvoi masuk ke arah Kampus ITS Surabaya.

Kemudian, tidak lama dari penyerangan itu para warga yang geram bersama petugas polisi melakukan pengejaran dan penangkapan kepada mereka. Hasilnya 12 berhasil ditangkap.

 

26 Pemuda Diamankan

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Diketahui sebelumnya patroli anti gangster dilakukan Forkopimda Surabaya pada Sabtu - Minggu (3-4/12) dini hari. Hasilnya sebanyak 26 orang remaja dan 11 motor diamankan petugas.

Dari puluhan orang itu 3 diantaranya tengah diproses oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya dan terindikasi UU Darurat No 12 Tahun 1951 karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam).

Dari data yang dihimpun, ketiga pemuda itu berinisial R (13) warga Surabaya serta berinisial M (12) dan F (25), keduanya berasal dari Bangkalan Madura. "Mereka diamankan di Jalan Lebak Permai, Surabaya, seberang Kantor Kelurahan Gading saat patroli gabungan tiga pilar tadi malam," ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, Minggu (4/12/2022).

 

Nongkrong Bawa Sajam

Alumni Akpol tahun 2004 ini mengungkapkan, mereka diperiksa karena pada saat itu berbekal senjata tajam saat sedang nongkrong.  "Saat digeledah ketiganya berbekal dua buah sajam jenis pisau sepanjang 15 sentimeter dan satu jenis pisau kerambit," bebernya.

Dia menegaskan sebagi langkah preventif aksi tawuran ataupun gangster itu akan menghampiri setiap adanya kumpul-kumpul yang dilakukan oleh lima dari lima orang.

"Sebagai tindakan preventif ini jika ada lima atau lebih dari itu sedang kumpul dan mencurigakan, akan langsung kita amankan," tegasnya.

Sementara itu, Satreskrim Polrestabes Surabaya juga mendapat penyerahan sebanyak 23 remaja yang saat patroli gabungan berada di luar rumah. "Salah satunya perempuan. Dari 23 remaja saat ini berada di Mapolrestabes Surabaya untuk dilakukan pendalaman atau pemeriksaan," ungkapnya.

Sedangkan terkait 11 sepeda motor yang berhasil disita salah satunya tidak menggunakan plat nomor. "Ini masih kami dalami mengenai kendaraan tanpa plat nomornya. Mereka semua masih di bawah umur, kami masih lakukan pendataan," ungkapnya. ari/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU