Gapmmi Optimistis Industri Mamin Siap Hadapi Berbagai Guncangan di 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Jan 2023 14:49 WIB

Gapmmi Optimistis Industri Mamin Siap Hadapi Berbagai Guncangan di 2023

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S.Lukman meyakini bahwa industri makanan dan minuman (mamin) masih menguat di tengah ancaman perlambatan ekonomi di tahun ini.

Bahkan menurutnya, pengusaha mamin di seluruh Indonesia lebih bergairah dan siap menghadapi berbagai tantangan yang datang.

Baca Juga: Jumlah Konsumsi Rokok Masyarakat Trenggalek Duduki Tiga Besar

"Tahun ini kami lebih siap. Namun tanpa dipungkiri ada sisi khawatirnya. Kita tidak bisa menduga tantangannya yakni Geopolitik dan perubahan iklim. Tapi karena di tahun-tahun sebelumnya industri mamin diterpa gangguan, kami sudah semakin siap untuk mempersiapkan diri," ujar Adhi, Selasa (2/1/2023).

Ia pun memperkirakan peningkatan kinerja industri mamin mampu melesat 5-7 persen di tahun ini.

"Saya perkirakan harusnya tahun depan itu bisa lebih bagus. Pertama karena sejak tahun 2020 kemarin kan terus meningkat sampai dengan 2022. Perkiraan saya tahun depan bisa meningkat 5-7 persen," ujarnya.

Adhi menjelaskan, proyeksi tersebut dilandaskan dari permintaan produk mamin di dalam negeri yang meningkat pada 2022 seiring dilonggarkannya PPKM.

"Kami industri makanan dan minuman (mamin) tetap optimis karena ternyata permintaan dalam negeri naik, begitu juga ekspor. Dan beberapa kesempatan karena beberapa negara masih belum pulih industrinya, jadi cari substitusi produk pangan," tuturnya.

Lebih lanjut, Adhi menambahkan, tahun ini diyakini akan jauh lebih meningkat karena pemerintah sudah resmi menghapus kebijakan PPKM secara tuntas. Terlebih juga tahun ini adalah tahun politik yang menjadi momentum baik untuk para pengusaha mamin.

Baca Juga: Kadin Jatim Dorong Pengusaha Sediakan Pelatih Khusus Anak Magang

"Tahun ini kan tahun politik, jadi semakin meningkatkan permintaan produk makanan dan minuman karena banyak kegiatan seperti rapat ataupun kegiatan demokrasi lainnya. Itu juga salah satu faktor yang dapat meningkatkan industri mamin tahun ini," terang Adhi.

Langkah-langkah antisipasi pun telah dipersiapkan para pengusaha agar industri mamin tetap bergeliat.

Adhi menuturkan, kini pengusaha ritel makanan bahkan sudah mempersiapkan stok produk mamin sebagai persiapan pada momen-momen hari raya maupun momen penting lainnya seperti puasa dan lebaran.

"Sejak Desember kemarin dari ritel malah sudah mempersiapkan diri untuk order persiapan puasa lebaran dan ini terus berjalan. Mudah-mudahan tidak terjadi hal hal yang tidak diharapkan," terangnya.

Baca Juga: GAPMMI Optimistis Industri Mamin Anti Resesi dan PHK

Ia pun memastikan bahwa para pengusaha industri mamin sudah mempersiapkan bahan baku sejak dini meskipun itu merogoh tambahan biaya.

"Ini memang menambah biaya, menambah production cost tapi mau tidak mau daripada akan ada hambatan. Tapi saya pikir pertumbuhan 2023 akan lebih baik," tutupnya.

Seperti diketahui, industri manufaktur Indonesia makin menggeliat. Ini tercermin dari peningkatan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang meningkat menjadi 50,9 pada Desember 2022.

Angka ini meningkat 0,6 poin jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tercatat 50,3. Angka ini juga menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir dan juga konsisten tetap di level 50,0 selama enam belas bulan berturut-turut. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU