Home / Peristiwa : #GerakanMuteMassal Trending di Twitter

Gaya Komentator Bung Jebret Dinilai Hiperbola dan Tak Edukatif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 13 Apr 2021 10:29 WIB

Gaya Komentator Bung Jebret  Dinilai Hiperbola dan Tak Edukatif

i

Komentator Valentino Simanjuntak. SP/VOXPOP

SURABAYAPAGI,Surabaya - Tagar #GerakanMuteMassal menjadi trending di twitter pada Selasa (13/4). Trendingnya tagar ini, lantaran sosok komentator acara sepak bola, Valentino Simanjuntak yang dianggap tidak bisa memberikan informasi penting selama berjalannya laga.

Gaya komentator yang akrab disapa Bung Jebret itu menuai kritik. Dirinya disebut terlalu hiperbola dan tidak edukatif dalam membawa jalannya laga.

Baca Juga: Heboh, Pecalang ‘Ciduk’ Ratna Sarumpaet Keluar Pakai Mobil di Hari Raya Nyepi, Ngaku Cari ATM

trending_1trending_1

Polemik tagar #GerakanMuteMassal tersebut awalnya muncul daalm laga piala Menpora 2021 antara PSS Sleman melawan Bali United. Laga itu sendiri berhasil dimenangkan PSS Sleman melalui babak adu penalti setelah kedua tim gagal mencetak gol sepanjang 90 menit.

Tim Super Elang Jawa merebut tiket semifinal berkat kemenangan 4-2 di babak adu penalti. Saat pertandingan PSS Sleman vs Bali United berlangsung, netizen menggemakan tagar #GerakanMuteMassal di Twitter.

Dimulai dari Bali United yang memposting sebuah cuitan terkait cara penyampaian Valentino Simanjuntak saat menjadi komentator.

WhatsApp_Image_2021-04-13_at_10.31.40WhatsApp_Image_2021-04-13_at_10.31.40

Cuitan yang diposting akun resmi @BaliUtd tersebut meminta kepada Indosiar sebagai pihak yang menayangkan event Piala Menpora 2021 agar dalam laga selanjutnya tidak terlalu banyak diisi dengan komentar yang terkesan hiperbola.

Meski cuitan dari akun @BaliUtd tersebut telah dihapus, Valentino Simanjuntak merespon dengan menyatakan bahwa dirinya memberikan respect atau rasa hormat terhadap klub sepak bola tersebut.

Valentino Simanjuntak juga meminta agar cuitan tersebut tidak dihapus, sambil menambahkan istilah jebret yang kerap dirinya sampaikan.

“#RESPECT @BaliUtd. Please jangan dihapus dong postingan Twitter-nya. #jebreeet,” ujar Valentino Simanjuntak, seperti dikutip Surabayapagi.com dari cuitan di akun Twitter @radotvalent pada Selasa, 13 April 2021.

#RESPECT @BaliUtd ????????
.
please jgn dihapus dong postingan twitternya.
.#jebreeet pic.twitter.com/ESfip5iYjo— valentinosimanjuntak (@radotvalent) April 11, 2021

Dalam cuitan lain, Valentino Simanjuntak menyindir terkait pernyataan hiperbola dari klub Bali United.

Dirinya menyatakan bahwa jika pernyataannya terkesan hiperbola, maka dirinya tak akan menginformasikan lebih lanjut. Namun, Valentino Simanjuntak merasa bahwa ujaran tersebut sudah pas dan dirinya tak merasa melebih-lebihkan ucapan tersebut.

Baca Juga: Menang Perdana, Bajul Ijo Catat Rekor Gol Tercepat

“RESPECT @BaliUtd. Eh hiperbola gak si gue bilang begitu?” ujarnya.

 “Nanya aja, kalo hiperbola besok-besok gak akan gue info lagi, tapi setau gue sih bener begitu gak gue lebih-lebihin,” tambahnya.

Dirinya juga menyampaikan sindiran terkait postingan ‘hiperbola’ yang dihapus oleh akun @BaliUtd, dengan mengatakan bahwa dirinya juga akan menghapus cuitannya.

“Yaaah dihapus postingan Twitter-nya, gue delete soon juga aahh. #jebreeet,” katanya.

Banyak nitizen yang juga membalas Twitter-nya karen menganggap Valentino Simanjuntak ini terkesan tidak terima dan menyuruhnya lebih intropeksi diri.

 “Anda jadi komentator juga gak ada bagus2 nya, terkesan hanya heboh dan jerit2 gak jelas aja. Seharusnya jadi komentator mengedukasi penonton. Minimal memaparkan data statistik, pola permainan, head to head pemain atau pelatih dll. Intropeksi nggeh. Rahayu” – Ichsanul Fikri (@Ichsanulf_) April 12, 2021

 “Jika sudah banyak kritik tolong dibenahi Bang, bukan malah anti kritik. Saran saja” - Mbah Kholil (@Kholil_15)  April 12, 2021

Baca Juga: Guru Olahraga di Subang yang Selingkuh dengan Siswi Kelas 12, Ternyata Sering Diberi Uang Bulanan

 “Akui saja lah salah mu itu bang, gausah kemana2 lagi lah pembelaan itu, lebih baik ngebahas sejarah pertemuan kedua klub, statistik nya, dll di dalam sepakbola itu” - Dzikwan Alif (@DzikwanAlif)  April 12, 2021

EyyH9TFUYAQZPNUEyyH9TFUYAQZPNU

Sementara itu, sebagian besar netizen yang menggaungkan tagar #GerakanMuteMassal menganggap bahwa selama ini komentator laga Piala Menpora 2021 kerap menyampaikan informasi yang terlalu hiperbola dan tidak edukatif dalam membawa jalannya laga.

“#GerakanMuteMassal Butuh komentator dan pundit yang memberikan ilmu dan hiburan yang tidak hiperbola “- M Izzas Ferdiansyah (@miferdiansyah).

“Dulu Nonton Bola Bisa Tau Ini Namanya Tendangan Freekick, Pinalty, Corner, Backheel Banyak Ilmu yg didapat. Sekarang Tendangan Tega, Antar Kampung, Jebret, dll. masyarakat butuh sesuatu yang berkualitas. MAINKAN !! #GerakanMuteMassal”-  F.A.S (@JakFighter).

“Ditengah jalannya pertandingan sering dikasih istilah gajetot dan ga ada hubungannya sama sekali sama sepakbola? Please masyarakat perlu diedukasi tentang literasi sepakbola. Bukan teriak-teriak dan nyanyi ga jelas. Masa bola melambung nyanyi UWO Judika? FFS #GerakanMuteMassal”- Adun (@fuadihaitamy).na.

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU