GBT Sedang Dikaji Jadi Tempat Isolasi Lapangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 28 Jun 2021 10:26 WIB

GBT Sedang Dikaji Jadi Tempat Isolasi Lapangan

i

Pemkot Surabaya memikirkan untuk membuat ruang isolasi lapangan di Stadion GBT. SP/PEMKOT SURABAYA

SURABAYAPAGI, Surabaya – Menyusul kasus Covid-19 di Kota Surabaya yang akhir-akhir mengalami kenaikan, Pemerintah kota Surabaya bakal mengkaji Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi tempat isolasi lapangan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi  menjelaskan saat ini jajaran Pemkot Surabaya masih memikirkan untuk membuat ruang isolasi lapangan, misalnya di Stadion GBT atau tempat lainnya.  "Namun, ini masih terus dikaji oleh jajaran Pemkot Surabaya. Yang pasti, saya dan jajaran Pemkot Surabaya akan berjuang habis-habisan, yang penting warga Surabaya sehat," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Senin (28/6).

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Berdasarkan data dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id per tanggal 27 Juni 2021, sebanyak 491 warga terkonfirmasi positif dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit. Jumlah tersebut terus mengalami kenaikan dari hari sebelumnya pada 26 Juni 2021 yang baru 451 orang.  Menurut dia, pihaknya saat ini telah menambah dua gedung isolasi di Asrama Haji dengan kapasitas sekitar 160-200 orang. 

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Eri berharap orang tanpa gelaja (OTG) seperti tidak sesak nafas dan tidak ada keluhan lainnya, bisa dirawat di Asrama Haji, sehingga yang dirawat di rumah sakit adalah mereka-mereka yang memang benar-benar membutuhkan. Menurutnya, warga Surabaya harus tahu bahwa orang yang dirawat dan isolasi di Asrama Haji sudah sangat banyak, dan sampai Minggu (26/6) ini pukul 13.00 WIB, jumlah total yang ada di Asrama Haji sudah mencapai 480 orang.

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

Juga dialami di RSUD dr Soetomo, sejak Sabtu hingga Minggu, ratusan pasien terus masuk dirawat di ruang isolasi dan IGD RSUD dr Soetomo. Alhasil, terjadi penumpukan pasien di depan ruang IGD. Bahkan, ada beberapa keluarga yang juga menunggu keluarga pasien tercecer di ruang tunggu. “Kemarin, (Sabtu malam) di IGD hampir 170-an pasien Covid-19 yang sempat membuat adanya penumpukan karena menunggu hasil skrining. Tapi, saat ini sudah terurai,” ujar dr. Pesta.
 
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti sebelumnya mengatakan, pihaknya mendorong pemkot menambah ketersediaan tempat tidur di sejumlah rumah sakit menyusul melonjaknya kasus COVID-19 di Surabaya."Saya menerima banyak tanggapan maupun pertanyaan dari warga seputar kebutuhan isolasi perawatan COVID-19 di rumah sakit," katanya.
 
Menurut Reni, upaya yang telah ada perlu diperkuat dan ditingkatkan lagi agar ketika ada warga terpapar bisa segera ditangani dan terbantu untuk mendapatkan ruang isolasi sebagaimana kebutuhannya.  "Jika kasus terus melonjak sementara bed occupation rate (BOR) meningkat, saya mendorong pemkot untuk segera menambah ketersediaan tempat tidur RS dengan alkes agar dibantu pemkot jangan sampai warga terpapar dengan gejala berat tidak terlayani secara medis," kata Reni.sb2/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU