Gejala Varian Baru Covid-19 Berbeda dari Biasanya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 18 Mei 2021 21:57 WIB

Gejala Varian Baru Covid-19 Berbeda dari Biasanya

i

Penanggung jawab RSLI Laksma dr IDG Nalendra DI bersama dr Fauqa Arinil Aulia SpPK saat press conference, di Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Surabaya, Selasa (18/5/2021). Sp/Arlana

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kedatangan Pekerja Migran Indonesia asal Jawa Timur dari luar negeri hingga Selasa (18/05/2021) kemarin mencapai 9.278 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 72 pekerja migran positif Covid-19. Dari 72 pekerja itu, dua diantaranya positif varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan dan Inggris.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Hal itu diungkapkan Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya Laksma dr IDG Nalendra DI, Sp.B,Sp.BTKV, Selasa (18/5/2021).

"Dua pekerja migran yang positif varian baru itu, baru saja tiba dari Malaysia. Saat discreening, terkonfirmasi positif. Kini, mereka kita tangani secara terpisah untuk menghindari penularan yang sangat cepat dengan resiko berat," ujar dr IDG Nalendra, Selasa (18/5/2021).

Meski begitu,  lanjut Nalendra, kondisi dua pasien hingga kini mulai membaik seiring dengan kondisi daya tahan tubuh. Namun, mereka masih harus menunggu masa isolasi hingga 14 hari untuk tes berikutnya.  "Kami tangani dan Insyaallah berhasil dengan baik. Intinya pasien ini bisa disembuhkan," kata Nalendra. 

Dia menambahkan, kecepatan penyebaran mutasi virus UK bahkan sekitar 36-75 persen lebih cepat dari mutasi SARS Cov-2 lainnya. Untuk pasien terindikasi strain UK, gejala awal berupa nyeri otot, kelelahan, lesu, mual muntah.

Gejala ini tergolong ringan tanpa respirasi. Namun, Nalendra juga terus mengimbau agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah mendapat vaksin. 

 

Adaptasi Inang Baru 

Sementara itu, dr Fauqa Arinil Aulia SpPK, ahli patologi klinis menjelaskan SARS Cov-2 bersifat RNA virus yang terus bermutasi melalui adaptasi dengan inang (host) baru. 

Virus berpindah dari inang satu ke lainnya. WHO sendiri membagi tiga varian mutasi virus yaitu virus varian of interest, varian of concern dan varian of high consequence.  "Varian India dan UK termasuk dalam varian of interest. Sedangkan South African varian termasuk varian of concern. Yang varian of high consequence belum terdeteksi sampai saat ini," jelas Fauqa. 

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

Sementara berdasarkan reagen dan alat PCR yang ada, Fauqa memastikan alat tersebut masih bisa mendeteksi virus. 

"Karena sebetulnya varian of interest dan varian of concern ini yang bermutasi hanya beberapa urutan sequence gen saja, genom saja. Jadi tidak sampai mengubah sifat virus untuk terdeteksi di alat PCR maupun merubah efek vaksinasi," imbaunya.

Namun saat ini, tenaga medis juga mengandalkan alat pemeriksaan mutasi virus menggunakan whole genome sequencing (WGS). 

WGS adalah teknik komprehensif yang digunakan dalam proses pengurutan sekuens DNA menjadi suatu gambaran genom utuh (whole genome sequence) dengan menggunakan teknologi Next Generation Sequencing (NGS).

Proses pengurutan dan perangkaian sekuen genom ini layaknya menyusun puzzle yang memiliki jutaan hingga milyaran keping gambar.

Proses Whole Genome Sequencing sendiri dilakukan menggunakan komputasi dan algoritma kompleks yang disebut bioinformatika. "Jadi di atasnya lagi dari PCR," tandasnya. 

Baca Juga: PPKM Dicabut, Dinkes Kabupaten Mojokerto Tetap Siagakan Ruang Isolasi

 

32 Orang Sembuh

Dari jumlah tersebut 72 orang terkonfirmasi positif covid-19. Adapun pasien yang positif merupakan PMI yang bekerja di negara Malaysia, Singapura, Hongkong, Brunei Darussalam, Jepang dan Belanda.

"Paling banyak dari Malaysia. Jumlah yang terkonfirmasi positif ada 60 orang, sisanya dari Singapura ada 4 orang, Brunei 3 orang, Hongkong 1 orang, Belanda dan Jepang masing-masing 2 orang," kata ketua relawan pendamping Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Indrapura (PPKPC-RSLI) Radian Jadid, Selasa (18/05/2021).

Lebih lanjut Jadid menjelaskan, dari 72 pasien yang terkonfirmasi positif, yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 32 orang. Sementara 40 lainnya dalam masa perawatan di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya. byb/sem/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU