Gelapkan 1600 Karton Susu Dancow, 3 Sopir Truk Diadili

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 10 Jan 2022 18:56 WIB

Gelapkan 1600 Karton Susu Dancow, 3 Sopir Truk Diadili

i

Tiga terdakwa, Abdul Rozaq, Joko Asmoko, YUSTUS, saat menjalani sidang di ruang Candra PN Surabaya, secara online, Senin (10/01/2022). SP/Budi Mulyono

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Abdul Rozaq, sopir perusahaan ekspedisi dipercaya mengangkut 32 palet susu Nestle Dancow dari pabrik Nestle di Pasuruan ke gudang Nestle di Cikarang, Bekasi. Satu palet berisi 50 karton yang masing-masing berisi 10 kotak susu seberat 27 gram. Namun, belum sampai tujuan, susu itu dijual ke orang lain tanpa sepengetahuan perusahaan ekspedisi tempatnya bekerja dan perusahaan susu. 

Jaksa penuntut umum Irene Ulfa dalam dakwaannya menyatakan, terdakwa Rozaq yang mengemudikan truk dengan membawa muatan susu itu berhenti di jalan tol di Jalan Margomulyo, Asemrowo. Rozaq yang sudah punya niat untuk menggelapkan susu menelepon koleganya, terdakwa Joko Asmoko.

Baca Juga: Sengketa Jual Beli Rumah Pondok Candra Hakim Semprot Penggugat, PS Itu Wajib

"Terdakwa Abdul Rozaq menawarkan susu Dancow sebanyak 32 palet ke Joko Asmoko," ujar jaksa Irene saat membacakan surat dakwaan dalam sidang di ruang Candra Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (10/01/2022).

Joko menghubungi temannya, Yustus M untuk dicarikan pembeli. Rencananya, 32 palet susu itu dijual seharga Rp 400 juta. Yustus punya teman bernama Doni yang menawar susu itu Rp 200 juta. Rozaq sepakat menjual susu itu ke Doni yang kini masih buron. 

Joko kemudian meminta Rozaq membawa truk bermuatan susu tersebut ke SPBU di Jalan Waleri Kendal, Jawa Tengah. Rozaq diminta meninggalkan truk dan menunggu di warung. Di situ Yustus sempat menemui Rozaq. Yustus meminta sopir ini mengemudikan truk sampai keluar Tol Batang.

Rozaq ditemui Wawan yang kini masih buron. Wawan menyerahkan Rp 80 juta dan berjanji kekurangannya akan dibayar maksimal tiga hari. Wawan lalu mengambil alih truk bermuatan susu itu. Dia membawa truk ke Jalan Kaliwungu, Semarang. Di situ, semua muatan susu dikeluarkan.

Baca Juga: Edy Mukti Pemborong Proyek PN Surabaya Dituntut 2,5 Tahun Penjara

Wawan menghubungi terdakwa Yustus  untuk menghilangkan truk tersebut. Yustus yang datang bersama Rozaq memarkir truk di depan pintu keluar tol Brebes, Jawa Tengah. Joko sudah bersiap di situ untuk menjemput Rozaq dan Yustus. Ketiganya membagi hasil penggelapan tersebut. Rozaq yang menerima Rp 120 juta memberi Joko Rp 50 juta. Yustus menerima Rp 69,5 juta dan handphone. 

Janu Kaumbara, sales PT Rapi Trans Logistik menyatakan, terdakwa Rozaq bekerja membawa susu berdasar perintah dari perusahaan ekspedisi tempatnya bekerja. Terdakwa diberi waktu tiga hari mulai 24 September. "Di daerah Margomulyo GPS off sesudah memuat barang. HP driver (Rozaq) tidak aktif," kata Janu saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (10/01).

Hingga batas waktu habis, truk yang memuat susu tidak sampai di tujuan. Janu diminta perusahaannya melapor ke polisi. Dia juga berusaha melacak sendiri. Truk akhirnya dia temukan di Brebes pada 28 September. "Ternyata di situ ada unit truk tidak bergerak. Dihampiri tidak ada sopirnya. Muatannya kosong," tuturnya.

Baca Juga: Bunuh Pacar, Anak Anggota DPR RI Terancam 15 Tahun Penjara

Akibat perbuatan para terdakwa, PT Nestle Indonesia merugi Rp 625 juta. Ketiga terdakwa sebulan kemudian ditangkap Polres Pelabuhan Tanjung Perak di tempat berbeda. Rozaq yang tidak didampingi pengacara tidak membantah dakwaan jaksa. "Betul Yang Mulia," kata Rozaq. nbd

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU