Gepal Demo di Depan Kantor DPRD Gresik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 13 Sep 2021 17:19 WIB

Gepal Demo di Depan Kantor DPRD Gresik

i

Puluhan aktivis Gepal saat menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Gresik, Senin (13/9).

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Aksi demo kembali digelar di depan kantor DPRD Gresik, Senin (13/9). Puluhan aktivis masyarakat Gresik yang mengatasnamakan diri gerakan penolak lupa (Gepal) menyuarakan sepuluh tuntutan rakyat (Sepul Tura) dalam aksi tersebut.

Sepuluh tuntutan rakyat yang dimaksud diantaranya, usut tuntas korupsi di tubuh PDAM Giri Tirta Gresik (sekarang Perusahaan Daerah Giri Tirta), hukum mati koruptor, stop PHK sepihak, gratiskan biaya pendidikan, gratiskan biaya kesehatan, gratiskan biaya PCR, save ICW, pekerjaan untuk rakyat (perda lokal), distribusi tanah untuk rakyat, dan save aktivis.

Baca Juga: Wakil Rakyat Minta Bupati Gresik Membatalkan Pelantikan Pejabat Baru

Massa juga menggelar aksi teatrikal membagi-bagikan sembilan bahan pokok (sembako).

Korlap Aksi, Syafiudin menyatakan demo di DPRD Gresik kali ini sebagai tindak lanjut demo sebelumnya. Pihaknya mendesak KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menuntaskan kasus dugaan korupsi proyek kerja sama investasi PDAM Giri Tirta dengan PT Dewata Bangun Tirta (DBT), dan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) pada tahun 2012, dengan nilai investasi Rp 133 miliar. Massa mendesak KPK agar segera menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Dishub Jatim akan Luncurkan Bus Trans Jatim Luxuryi di Koridor Gresik - Sidoarjo

Ia menyayangkan korupsi yang terjadi di tubuh PDAM Giri Tirta, mengingat angka kemiskinan di Gresik masih tinggi. Terlebih, saat ini juga masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan air PDAM. "Makanya, harus cepat dituntaskan," desaknya.

Terkait biaya pendidikan dan kesehatan, Gepal mendesak digratiskan oleh pemerintah. "Kami juga mendesak biaya PCR gratis," sambungnya.

Baca Juga: Aksi Demo di Kejaksaan Kediri Ricuh

Pihaknya juga meminta tidak ada lagi kriminalisasi terhadap ICW dan para aktivis. "Save ICW dan aktivis," pungkasnya. 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU