Gerakan Perempuan Seriusi Industri Rumahan dengan Pelatihan Decoupage

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 31 Jan 2022 18:12 WIB

Gerakan Perempuan Seriusi Industri Rumahan dengan Pelatihan Decoupage

i

Kedatangan Ketua TP PKK Aminah Hadi di Griya Srikandi Kopian Barat, Kamis (27/1) disambut puluhan ibu-ibu yang mengikuti pelatihan decoupage.

SURABAYA PAGI, Probolinggo- Kedatangan Ketua TP PKK Aminah Hadi di Griya Srikandi Kopian Barat, Kamis (27/1) disambut puluhan ibu-ibu yang mengikuti pelatihan decoupage.

Dinsos P3A yang memprakarsai giat ini mengadakan pelatihan selama tiga hari, terhitung mulai Rabu hingga Jumat (26-28) itu menggerakan perempuan pelaku industri rumahan. Decoupage adalah seni menghias dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas berwarna atau bergambar.

Baca Juga: Pemkot Probolinggo Ajak Koperasi Lakukan Modernisasi

Seni ini memerlukan potongan-potongan kertas untuk kemudian ditempel pada medium tertentu dan dilapisi dengan pelitur. Decoupage terbuat dari kertas tisu bergambar atau disebut dengan napkin.

Pada pelatihan itu media yang dipakai adalah tas, clutch, dompet koin, kipas, tempat tisu berbahan daun pandan, botol minuman, toples kue, telenan, gantungan kunci dan tas dari daur ulang. Sedangkan alat dan bahan yang dibutuhkan adalah gunting, kertas, spon, hairdryer, napkin, lem deco, pernis/pelitur, cat dan media decoupage.

Baca Juga: Genjot Perekonomian, Festival Tempe Kembali Digelar di Probolinggo

Antusias dan rasa penasaran Aminah Hadi saat tiba di tempat, langsung mencoba ikut menempel pada beberapa media yang telah disediakan panitia penyelenggara. Diantaranya adalah dompet koin, clutch, tempat tisu dan tas jinjing. Didampingi pemilik Griya Srikandi Katarina Suhendar, istri orang nomor satu di Kota Probolinggo itu begitu terampil dan tak mengecewakan.

“Dialihkan ke gini (giat menempel), lumayan bisa meningkatkan perekonomian. Harus ada kemauan, ada dorongan, kita perempuan bisa. Kalau hasil karya kita sendiri bangga ya,” tuturnya sembari terus menempel hiasan bunga-bunga dari media satu ke media lainnya. Tak cukup hanya menempel, ia pun melirik napkin mana yang akan ia tempel pada kotak tisu.

Baca Juga: UMKM dan Ponpes Kota Probolinggo Dapat Pembinaan Ekonomi Kreatif

“Ini aja saya potong (memilih napkin bunga ungu muda). Ternyata memotongnya ini sulit juga ya, harus penuh kehati-hatian, harus teliti juga. Jangan sampai kebablasan. Saya suka yang kalem-kalem motifnya mahal ini, nilai seninya bagus,” tandasnya.wan

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU