Gubernur Bali Minta Luhut, PPKM Dicabut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 04 Nov 2022 20:57 WIB

Gubernur Bali Minta Luhut, PPKM Dicabut

SURABAYAPAGI.COM, Denpasar - Gubernur Bali, Wayan Koster meminta pemerintah pusat mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayahnya. Koster mengaku sudah menyampaikan itu saat rapat bersama Luhut. Namun, Luhut sendiri memprediksi kasus Omicron akan meningkat.

"Tadi saat rapat, saya berdialog dengan Bapak Menko dan para menteri yang hadir, termasuk para pakar ini. Jujur saya katakan, saya minta PPKM di Bali dicabut, saya minta PPKM di Bali dicabut, cabut Pak, saya bilang begitu, saya tanggung jawab," kata Koster.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Menko Marves Luhut Jadi Ketua Pengarah Pengembangan Industri Gim Nasional

Dia merasa kasus virus corona (Covid-19) di Bali sudah terkendali. Selain itu, vaksinasi pun tergolong tinggi. Atas dasar itu ia meminta PPKM disetop di Bali.

"Sehingga saya bisa memastikan bagaimana, Bali ini kondusif apa tidak secara umum, tidak saja dalam konteks mau G20, tapi konteks adalah untuk kepentingan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali," kata Koster.

Selain itu, dari Bulan Juli 2022 hingga saat ini sudah berjalan interaksi antara masyarakat Bali dengan masyarakat luar, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Jubir Luhut Bereaksi, Bosnya Dituding Jenderal Mencla-mencle

Berkaca dari itu, Koster menganggap kegiatan masyarakat di sini sudah normal kembali seperti sebelum pandemi.

"Yang sekarang ini, total wisatawannya itu yang lewat udara lebih dari 20 ribu per hari kedatangan yang lewat udara, belum lagi yang lewat darat," ujarnya.

Baca Juga: Ganjar Tuding Wiranto, Luhut dan Agum, Jenderal Mencla-mencle

Dengan jumlah kedatangan wisatawan itu, tingkat hunian hotel di sejumlah wilayah Bali sangat tinggi di atas 90 persen. Koster menganggap itu sama saja pariwisata di Bali sudah kembali seperti sebelum pandemi.

Jadi sekarang sudah pulih pariwisata kita ini walaupun belum pulih 100 persen. Tapi sudah jauh lebih cepat dari apa yang kita perkirakan," ujarnya. erk/bal

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU