Gubernur Khofifah: Efisiensi Investasi di Jatim Lampaui Nasional

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 24 Feb 2023 09:55 WIB

Gubernur Khofifah: Efisiensi Investasi di Jatim Lampaui Nasional

i

Rakernas APPSI yang digelar di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2023). Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) terus mengembangkan dan meningkatkan iklim investasi di wilayah Jatim sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang digelar di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Kalimantan Timur Kamis (23/2/2023).

Baca Juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

Mengambil tema “Menyongsong Pemerintah Baru Pasca Pilpres 2024”, acara ini dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan dipimpin oleh Ketua Umum APPSI sekaligus Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.

Kondusifitas iklim investasi terbukti melalui nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jatim yang berada di angka 7,63 pada tahun 2021, angka tersebut lebih efisien daripada angka nasional yang sebesar 8,97.

ICOR merupakan suatu rasio antara investasi dengan pertumbuhan output, yang berfungsi untuk menunjukkan efisiensi investasi di suatu negara/daerah. Semakin rendah nilai ICOR, mengindikasikan semakin tinggi produktivitas kapital.

Khofifah menuturkan, ICOR Jatim sebesar 7,63 tersebut menunjukkan bahwa investasi di Jatim tetap menawarkan efisiensi yang tinggi.

“Artinya, pada tahun 2021, untuk meningkatkan 1 unit output di Jawa Timur, diperlukan investasi fisik sebesar 7,63 unit. Nilai ini sekaligus menunjukan bahwa investasi di Jatim tetap menawarkan efisiensi yang tinggi,” kata Khofifah, Kamis (23/2/2023).

Efisiensi tersebut juga turut diperkuat dengan meningkatnya realisasi investasi tertinggi selama 5 tahun terakhir. Realisasi investasi itu menembus angka Rp. 110,3 triliun.

“Realisasi investasi Jatim pada 2022 menembus angka Rp110,3 triliun atau meningkat 38,8 persen dibanding 2021. Pertumbuhan investasi Jatim juga lebih tinggi dari nasional yang tercatat 34 persen,” ujarnya.

Secara rinci, realisasi investasi ini terdiri dari investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 44,9 triliun yang meningkat sebesar 66,7% dari tahun 2021 (yoy). Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 65,4 triliun yang meningkat sebesar 24,5% (y-oy).

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

Realisasi investasi Jatim pada tahun 2022 tercatat paling tinggi dalam lima tahun terakhir. Secara berturut-turut, realisasi Tahun 2018 sebesar Rp51,2 triliun, Tahun 2019 sebesar Rp58,5 triliun, Tahun 2020 Rp78,3 triliun, Tahun 2021 Rp79,5 triliun, dan Tahun 2022 Rp110,3 triliun.

"Dengan capaian tersebut, kami (Pemprov Jatim) optimis bahwa capaian target investasi Tahun 2023 yakni sebesar 9% dari Rp1.400 triliun atau setara dengan Rp126 triliun bisa tercapai," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, Pemprov Jatim sendiri terus berinovasi untuk menarik investor, misalnya melalui platform JOSS Gandos (Jatim Online Single Submission Goes Android Operating System) yang diluncurkan pada Februari lalu.

“Platform ini tidak hanya sekadar menawarkan kemudahan akses, tapi juga mencakup implementasi penyederhanaan perizinan yang termuat pada Pergub No.88 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha,” ucapnya.

Selain itu, orang nomor satu di Jatim itu juga meminta Bupati/Walikota se-Jatim untuk mempercepat penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO) di masing-masing wilayah guna meratakan investasi. 

Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

“Saya harap komitmen para kepala daerah untuk segera menyusun IPRO bisa dipegang kuat. Karena ini sangat mampu menarik minat investor yang masuk ke daerah,” harapnya.

Selain Joss Gandoss, Pemprov Jatim juga menghadirkan inovasi EJIC (East Java Investment Center) yang bertugas untuk melaksanakan pengawalan dan berperan aktif menyelesaikan hambatan pelaksanaan usaha dan juga memperkuat iklim investasi di Jatim. Ia pun mengajak para Bupati/Walikota untuk mendukung kinerja EJIC.

“Demi kelancaran investasi dan tentunya pengembangan investasi di Jatim harus sesuai dengan roadmap hilirisasi industri. Kita lakukan strategi dengan meningkatkan investasi yang mengarah pada sektor ketahanan pangan, primer, dan kehutanan. Mulai dari hilir hingga hulu,” terangnya.

Di samping itu, Pemprov Jatim juga menciptakan Green Investment melalui sinergi kebijakan investasi seperti pengembangan investasi prioritas dan teknologi yang ramah lingkungan.

"Peningkatan penggunaan teknologi dan proses produksi yang ramah lingkungan bagi investor, yang sejalan dengan roadmap hilirisasi pada bidang/sektor investasi yang strategis," tutupnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU