Gubernur Khofifah Resmikan Pasar Perak di Jombang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 06 Mar 2023 09:34 WIB

Gubernur Khofifah Resmikan Pasar Perak di Jombang

i

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan Pasar Perak di Kabupaten Jombang. Minggu (5/3/2023).

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa telah meresmikan Pasar Perak yang terletak di tepi Jalan Perak, Kabupaten Jombang pada Minggu (5/3/2023) sore.

Peresmian ditandai dengan pengguntingan rangkaian bunga melati yang dilakukan oleh Gubernur Khofifah didampingi Bupati Jombang Mundjidah Wahab dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Baca Juga: Kesadaran Politik Anak Muda Makin Tumbuh, Santri Jombang Antusias Diskusi Bareng Gus Sadad

Pasar perak ini berdiri di atas lahan seluas 5.380 m2 dan luas bangunan 3.335 m2. Sesuai dengan perencanaan awal, Pasar Perak dibangun dua lantai. Dari ruas jalan nasional mundur sekitar 13 meter, diperuntukkan areal parkir kendaraan.

Pembangunan Pasar Perak dilakukan dua tahap dengan menggunakan dana Bantuan Khusus Keuangan (BKK) Provinsi Jawa Timur 2021 sebesar Rp. 6.631.705.000 dan tahun anggaran 2022 sebesar Rp. 4.135.076.000.

Pasar ini pernah terbakar beberapa tahun lalu. Usai kebakaran, pasar kemudian direnovasi. Selama pasar dibangun, pedagang lama menempati penampungan yang menggunakan lahan warga yang disewa pemerintah. Setelah proses renovasi usai, 600 lebih pedagang menempati kembali pasar tersebut.

Dengan tata ruang yang baik dan bersih layaknya pasar modern, Khofifah berharap Pasar Perak dapat menjadi pasar yang representatif.

“Jadi Pasar Perak bisa jadi pasar percontohan, guna mengangkat perekonomian, sebagai motor penggerak ekonomi tingkat desa dan kecamatan. Selain itu juga menjadi pasar yang nyaman bagi pedagang dan nyaman bagi pembelinya,“ kata Khofifah, Minggu (5/3/2023).

Kehadiran Pasar Perak Kabupaten Jombang berbeda dengan pasar yang sudah ada lainnya. Pasar ini menggunakan sistem digital untuk transaksi dan pembayaran retribusi.

Sistem transaksi digital ini menggunakan Si Ratri (Sistem Pembayaran Elektronik Terintegrasi) yang dilaunching perdana di Pasar Perak. Dengan adanya sistem tersebut, pembayaran dilakukan setiap hari dengan pengisian saldo pada kartu ber-barcode.

Si Ratri diwujudkan dengan sebuah kartu yang nantinya akan dimiliki seluruh pedagang Pasar Perak. Kartu ini akan berfungsi sebagai alat pembayaran retribusi kepada petugas yang sudah melengkapi dirinya dengan handphone yang dilengkapi aplikasi Circle serta printer.

Baca Juga: Gegara Sisa Pembakaran Kayu, Pabrik Jajanan Tradisional di Jombang Dilahap Si Jago Merah

Maka dari itu, tidak perlu lagi menyerahkan uang tunai saat melakukan pembayaran, cukup scan kartu yang mereka punya. Pasalnya, di kartu tersebut sudah ada data diri pedagang dan nomor kiosnya.

Khofifah berharap pasar dengan smart economy itu akan lebih bisa membangun perekonomian dengan keuangan inklusif. Sehingga transaksi dapat semakin mudah dan efektif.

“Tadi ada display transaksi secara digital. Ini akan jadi bagian dari smart economy yang diberlakukan di Pasar Perak. Semua retribusi sudah akan dilakukan secara digital,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengungkapkan, Pasar Perak memiliki 2 lantai, dengan rincian 14 unit toko, 84 unit kios, 12 los lesehan, 160 unit gledek, 1 unit kamar mandi, dan 1 unit IPAL pada lantai pertama.

Sedangkan, lantai 2 terdapat 152 unit kios, 2 unit kamar mandi, kantor pengelola pasar, dan 5 los lesehan. Sejauh ini, jumlah pedagang Pasar Perak sebanyak 609 orang. Yakni 13 orang yang menempati toko, 299 orang di kios, 235 orang untuk gledek, serta 62 orang mengisi los lesehan.

Baca Juga: Dinas PUPR Jombang Tambal Jalan Berlubang

“Pasar Perak menerapkan sistem zonasi basah dan kering sesuai jenis komoditas dagangan,” ujar Bupati.

Zona basah diterapkan di bagian bangunan bawah dengan komoditas dagangan antara lain ayam potong, daging, ikan basah, ikan kering, pindang, lele, sayuran, buah, tahu, tempe, cecek, kelapa, bunga, dawet, lontong, jajan pasar, kacang, peyek, kerupuk, polo pendem, bumbu, telor, beras, pracangan dan warung.

Sementara sistem zona kering diterapkan di bagian bangunan atas dengan komoditas dagangan antara lain snack, kerupuk mentah, mainan, pakaian, emas, aksesoris, kaset, alat pertanian, bahan bangunan, gerabah, sandal, telur, jamu, dan salon.

Mundjidah pun berharap, 16 pasar lainnya di Jombang bisa mengikuti jejak Pasar Perak.

“Semoga 16 pasar Jombang yang lain bisa seperti ini Pasar Perak. Karena ini sebagai bentuk strategi peningkatan penataan industri primer sekunder. Insya Allah Ramadan sudah bisa dipakai,” tutupnya. jbg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU