Gudang Kerajinan Bathok Kelapa di Blitar Terbakar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 06 Jul 2020 18:29 WIB

Gudang Kerajinan Bathok Kelapa di Blitar Terbakar

i

Petugas saat memadamkan api dari Gudang produk kerajinan bathok kelapa. SP/Les

SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Sebuah Gudang produksi kerajinan bathok (tempurung kelapa) milik Anas Faisal (41) warga Jalan Kaliabab Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Sukorejo Kota Blitar ludes terbakar pada Senin (6/7) pagi.

Api dengan cepat mengahanguskan bangunan berukuran 4x20 meter tersebut karena tersimpan limbah dan tempurung kelapa yang ada di dalam bangunan. Beruntung saat kejadian Gudang dalam keadaan tidak berproduksi sehingga tidak ada korban jiwa.

Baca Juga: Satlantas Polres Blitar Kota Lakukan Survei Pengaturan Arus Lalu Lintas

Kepada wartawan, Anas Faisal selaku pemilik Gudang mengatakan, peristiwa tersebut diketahui sekitar pukul 08.45 WIB pagi oleh tetangganya. Saat kejadian ia tidak berada di rumah.

 "Saat itu saya tidak ada di rumah, dan keluarga ada di rumah induk yang berdempetan dengan Gudang Produksi, Allhamdulilah tidak ada korban jiwa Mas" tutur Anas Faisal.

Warga yang melihat kepulan asap hitam tebal dari Gudang langsung melaporkan peristiwa tersebut ke warga lainnya dan kemudian dilanjutkan ke polisi dan dinas pemadam kebakaran.

Kasat Reskrim Polres Blitar ota AKP Ardi Purboyo menerangkan pihaknya masih melakukan olah TKP, guna mengetahui penyebab pasti dari kebakaran tersebut, dugaan sementara diduga api berasal dari konsleting listrik di ruang penyimpanan bahan produksi Tempurung Kelapa.

Baca Juga: Perang Sarung di Blitar Digagalkan, Belasan Remaja Diamankan

"Kita masih melakukan penyelidikan asal usul api, apa karena Konsleting listrik  atau ada penyebab lain, mohon sabar dulu yaa rekan rekan, Allhamdulillah tidak sampai dua jam api bisa di kuasai dan padam," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota AKP Ardi Purboyo di TKP.

Sementara Plt Kasatpol PP  Pemkot Blitar Hadi Maskun menjelaskan pihaknya mnegerahkan lima mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

"Api baru bisa dipadamkan kurang lebih 2 jam, kebetulan hujan lebat jadi api yang di atap tidak menjalar ke rumah rumah rumah lainya, apa lagi banyaknya warga masarakat yang bergotong royong untuk memadamkan api." Terang mantan Kabag Humas Pemkita Blitar ini kepada wartawan.

Baca Juga: Perbaiki Kulkas, Rumah dan Toko Ludes Terbakar

Akibat peristiwa ini, korban mengaku mengalami kerugian yang ditaksir lebih dari 200 juta rupiah. Les

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU