Guru di Surabaya Merasa Pusing, Demam dan Mual Gegara AstraZeneca

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Mar 2021 21:49 WIB

Guru di Surabaya Merasa Pusing, Demam dan Mual Gegara AstraZeneca

i

Ilustrasi Vaksin AstraZeneca

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Vaksin AstraZeneca, membawa korban di Kota Manado dan Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut).  Ada temuan 990 orang dari 3.990 penerima vaksin AstraZeneca yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), berupa demam, menggigil, nyeri badan hingga tulang dan muntah serta mual.

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

Ternyata hal serupa juga dirasakan oleh beberapa guru SD Negeri di Surabaya yang divaksin pada Jumat (26/3/2021).  Kepada Surabayapagi, seorang guru yang enggan disebutkan namanya mengaku merasakan pusing, demam, menggigil hingga mual usai disuntik AstraZeneca. Bahkan KIPI  masih mereka rasakan hingga dua hari pasca vaksinasi, yakni pada Minggu (28/3/2021).

“Semua guru yang disuntik merasakan hal yang sama, usai divaksin (AstraZeneca). Pusing, mual, demam. Bahkan rekan seprofesi kami dari sekolah lain, juga merasakan hal yang sama,” tutur guru yang mengajar di sekolah di kawasan Surabaya Barat ini, Senin (29/3/2021).

Ia menambahkan, pihaknya sengaja tak melapor karena tak mau ada masalah berkepanjangan. “Cuma keesokan harinya saya langsung ke puskemas, terus dikasih Paracetamol (obat demam),” imbuh Pak Guru berusia berperawakan tinggi ini.

Kini, ia bersyukur, setelah tiga hari, efek samping yang ia rasakan sudah hilang. “Sekarang sudah normal, gak terasa apa-apa. Alhamdulillah,” ucapanya.

Terpisah Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) belum melakukan kajian dan evaluasi perihal temuan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami sebagian penerima vaksin AstraZeneca di Kota Manado dan Kota Bitung.

BPOM masih menunggu laporan kronologi dari Komisi Daerah (Komda) KIPI Sulawesi Utara perihal temuan 990 orang dari 3.990 penerima vaksin AstraZeneca .

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

"Terkait kejadian KIPI di Sulut, kami sedang menunggu laporan kronologis kejadian dari KOMDA KIPI dan akan segera dibahas bersama Komisi Nasional KIPI dan Kementerian Kesehatan," kata Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari BPOM Lucia Rizka Andalusia di Jakarta, Senin (29/3).

 

Kumpulkan Keterangan

Rizka menjelaskan, saat ini Komda KIPI Sulut masih dalam progres kerja dalam mengumpulkan keterangan dari para petugas kesehatan di fasilitas kesehatan yang menjadi tempat warga vaksinasi.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Rizka mengatakan, nantinya laporan itu akan dikaji bersama secara saintifik, untuk kemudian ditarik konklusi apakah KIPI yang dialami ratusan warga Sulut itu efek dari pemberian vaksin AstraZeneca atau disebabkan faktor eksternal lain.

"Berdasarkan laporan tersebut dapat dilakukan kajian, apakah kejadian tersebut berhubungan dengan pemberian vaksin atau sebab yang lain," pungkasnya.

Atas temuan itu, Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Sulut Steven Dande menegaskan pihaknya telah menyetop sementara vaksin AstraZeneca itu. Namun, agar tidak terjadi kepanikan, Steven mengatakan pemerintah akan mempersiapkan komunikasi risiko agar masyarakat memahami fakta dari insiden tersebut.

Vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia pada 8 Maret lalu sebanyak 1.113.600 dosis vaksin jadi. Sulut sendiri merupakan satu dari enam provinsi yang mendapatkan vaksin AstraZeneca, selain Bali, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau. jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU