Gus Yahya, Menguat Gantikan KH Said Agil

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 23 Des 2021 21:14 WIB

Gus Yahya, Menguat Gantikan KH Said Agil

i

Calon Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), usai berbincang dengan awak media di sela-sela Muktamar NU ke-34 di Gedung Rektorat UIN Raden Intan, Bandar Lampung, Kamis (23/12/2021).

Jadi Ketua PBNU, Kakak Menag ini Janji “Hidupkan Gus Dur" 

 

Baca Juga: Harlah NU, Pj Ali Kuncoro Ajak Flashback Keteladanan Sosok Riyanto

 

SURABAYAPAGI.COM, Lampung- pasca pertanggungjawab kepengurusan PBNU periode 2015-2020 siang kemarin, mayoritas PWNU (pengurus tingkat provinsi) langsung bersepakat memilih KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam dan KH Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.

Total ada 25 PWNU yang tegas menyampaikan pandangan ini. Meski pemilihan baru dimulai pukul 22.30 wib semalam, flor lebih memilih Gus Yahya ketimbang mempertahankan petahana KH Said Agil Sirojd.

Pada menit akhir, akhirnya tempat pemilihan pun dipindahkan dari Ponpes Darussa'adah Lampung Tengah ke Bandar Lampung.

Hal aneh, mantan Wakil Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 As’ad Said Ali, maju ingin bersaing dengan Said Aqil dan Gus Yahya. Bersaing memperebutkan posisi Ketua Umum PBNU selanjutnya.

As’ad Ali sendiri mengklaim bahwa pihaknya telah mendaftarkan diri untuk melawan petahana Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf sejak pekan lalu.

“Iya benar, sudah dari pekan lalu,” kata As’ad Ali mengonfirmasi.

 

Bantah Gerus Suara Gus Yahya

Namun, As’ad membantah rumor yang menegaskan pencalonannya untuk menggerus suara Yahya Staquf. Sudah menjadi informasi umum sebelum As’ad mencalonkan diri, Yahya hanya berhadapan langsung dengan Said Aqil.

As’ad mengatakan ia punya basis pendukung sendiri. Dia mengklaim tak ada niat untuk mencuri suara dari Yahya.

Indikasi kemenangan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya makin menguat saat setelah sholat Isya’.

Gus Yahya mengklaim telah mendapat dukungan dari 447 pengurus cabang dan wilayah dari seluruh Indonesia.

Namun, sebelum melaju ke calon ketua umum secara resmi, Gus Yahya harus terlebih dahulu mendapat restu dari ketua Rais Aam baru PBNU.

"Saya sangat optimistis dapat restu karena saya bukan penjahat," kata Gus Yahya sembari tersenyum di UIN Raden Intan, Kamis (23/12).

Gus Yahya meyakini semua kiai yang jadi Rais Aam tidak akan keberatan dengan dirinya jika maju menjadi ketum baru PBNU.

Gus Yahya dalam materi kampanyenya selalu menyuarakan "menghidupkan Gus Dur"

 

Baca Juga: Di Harlah Muslimat NU, Bupati Lamongan Ajak Bangun Ketahanan Keluarga

Utamakan Musyawarah

Ketua Komite Pengarah Muktamar Ke-34 NU, M Nuh, menjelaskan mekanisme pemilihan ketua umum PBNU akan mengutamakan musyawarah mufakat, tetapi apabila tak menemukan titik terang maka akan dilakukan pemungutan suara.

Nuh menjelaskan pengurus cabang dan wilayah boleh mengusulkan nama sebagai calon ketua umum. Calon yang diusulkan harus memenuhi syarat memiliki 99 suara.

"Kalau si ketua umum itu setiap cabang, wilayah, mengusulkan nama, siapa saja boleh mengusulkan nama. Syarat minimalnya dari usulan tadi itu, siapa saja yang mencapai 99 suara atau lebih dari 99 suara itu yang masuk calon ketua umum," ujar Nuh di Lampung dikutip Antara, Kamis, (23/12).

Ia menjelaskan apabila terdapat sejumlah nama yang mendapat 99 suara atau lebih, maka mereka akan melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun apabila tidak menemui kata mufakat, maka akan dikonsolidasikan kepada Rais Aam PBNU.

"Kalau Rais Aam sudah memberikan persetujuannya, kalau calonnya lebih satu, maka baru di-voting lagi. Siapa yang dapat suara terbanyak dari situ ya itu yang akan menjadi Ketum," kata dia.

 

Sowan ke Keluarga Gus Dur

Katib Aam PBNU ini mengaku sudah sowan ke keluarga besar Gus Dur.

Dia mengatakan bahwa respons dari keluarga senang dengan gagasannya yang ingin kembali menghidupkan nilai-nilai perjuangan Gus Dur.

Baca Juga: Maju Pilgub 2024, Khofifah Minta Restu Ribuan Muslimat NU

"Saya tidak bilang paling akurat (interpretasi soal Gus Dur), tetapi coba memanifestasikan itu sebaik-baiknya," katanya.

Dia ingin Nahdliyin dan masyarakat bisa merasakan kembali gagasan dan nilai-nilai Gus Dur yang membawa kemaslahatan.

Dalam kesempatan ini, Gus Yahya juga menyinggung soal metode pemilihan ketum PBNU.

Menurutnya, musyawarah mufakat merupakan amanat AD/ART dalam setiap pengambilan keputusan.

"pabila cara itu tidak memungkinkan, yang akan dilakukan ialah pemungutan suara seperti biasa," kata Gus Yahya.

 

Karangan Bunga Untuk Said

Belasan karangan bunga yang bertuliskan ucapan selamat untuk Said Aqil Siroj karena terpilih lagi sebagai ketua umum PBNU muncul di sekitar area Kampus Universitas Lampung. Padahal proses pemilihan dan penetapan ketua umum periode berikut PBNU belum dimulai.

Karangan bunga itu berasal dari berbagai pengurus, di antaranya ketua PWNU Jawa Timur, ketua PWNU Sulawesi Selatan, ketua PWNU Jawa tengah, hingga ketua GP Ansor.

Karangan bunga itu dibiarkan berjejer di sekitar area Universitas Lampung yang menjadi lokasi rapat pleno pemilihan Rais Aam dan ketua umum PBNU. n lmp, ant, er, 01

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU