H-1, Omset Penjualan Hewan Kurban Menurun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 18 Jul 2021 21:39 WIB

H-1, Omset Penjualan Hewan Kurban Menurun

i

Penjualan hewan kurban Sapi di daerah Jl Ir Soekarno Hatta MERR Surabaya, Minggu (18/7/2021). Masih belum banyak Sapi yang terjual, meski hari raya Idul Adha kurang satu hari lagi.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Hari Raya Idul Adha 1442 Hijiriah, kurang satu hari lagi. Namun, beberapa pedagang hewan kurban di kota Surabaya, mengalami penurunan omset. Salah satu faktor, tidak lain akibat kondisi Covid-19, yang berujung pada pemberlakukan PPKM Darurat dan tidak diperbolehkannya larangan Sholat Ied.

Seperti yang dialami pedagang hewan kurban di kawasan Jalan Ir Soekarno Hatta MERR Surabaya, Tino (35), mengaku bahwa omset penjualan hewan kurban miliknya menurun hingga 50 persen, jika dibandingkan tahun lalu yang juga sama-sama terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Naik, Ayo Masker Lagi

“Omset pasti menurun, dari tahun kemarin bisa 100-an terjual, tapi sekarang cuma 50-an. Ya, penurunan itu hampir setengah 50 persen,’’ ujar Tino saat ditemui di lokasinya berjualan hewan kurban, Minggu (18/7/2021).

Tino menjelaskan, penjualan hewan kurban selama pandemi Covid-19, khususnya saat PPKM Darurat ini, sangat berdampak sekali. Namun, untuk kesehatan bersama, sangat bagus untuk menghindari Covid-19.

“Untuk usaha ini, sangat merugikan. Apalagi pembatasan waktu, sampai jam 20.00. Lalu, ada mati lampu atau listrik dimatikan. Biasanya, pembeli bisa sampai jam 21.00. Karena usai Isya, setelah urusan semua selesai, pembeli akan datang. Tapi karena PPKM Darurat, ya seperti ini,” terangnya.

“Omset pasti menurun, dari tahun kemarin bisa 100-an terjual, tapi sekarang cuma 50-an. Ya, penurunan itu hampir setengah 50 persen,’’ ujar Tino.

Tino menjelaskan, penjualan hewan kurban selama pandemi Covid-19, khususnya saat PPKM Darurat ini, sangat berdampak sekali. Namun, untuk kesehatan bersama, sangat bagus untuk menghindari Covid-19.

“Untuk usaha ini, sangat merugikan. Apalagi pembatasan waktu, sampai jam 20.00. Lalu, ada mati lampu atau listrik dimatikan. Biasanya, pembeli bisa sampai jam 21.00. Karena usai Isya, setelah urusan semua selesai, pembeli akan datang. Tapi karena PPKM Darurat, ya seperti ini,” terangnya.

Baca Juga: Manfaatkan Cuti Bersama Idul Adha, Rekomendasi Liburan Murah dan Berkesan Bersama Tokopedia

 

Turun 5-10 Persen

Keluhan pedagang juga dibenarkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, permintaan hewan kurban di Pulau Jawa menurun antara 5-10 persen.

“Kondisi yang ada bervariasi. Di Jawa penurunan permintaan sekitar 10 persen, di luar Jawa sekitar 5 persen,” kata Mentan saat meninjau kesiapan hewan kurban di Makassar, Sulsel, dilansir Antara, Minggu (18/7/2021).

Baca Juga: Peringati Idul Adha 1444 H, Grab Indonesia Sumbang Sapi Kurban 1 Ton dan Ratusan Kambing

Khusus penurunan permintaan hewan kurban di Pulau Jawa yang cukup besar, dia berharap hal itu bisa meningkat dalam dua-tiga hari ke depan.

“Ini kan belum waktunya, waktu kami cek, permintaan yang masuk di Jawa turun 10 persen dari tahun lalu. Tapi mudah-mudahan dalam perjalanan berikutnya bisa naik lah, hingga 5 persen,” ujarnya. rif/ana/cr2/rmc

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU