Habiskan Banyak Anggaran, Pudak Gallery Tetap Sepi Pengunjung

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 05 Jul 2022 15:48 WIB

Habiskan Banyak Anggaran, Pudak Gallery Tetap Sepi Pengunjung

i

Pudak Gallery. SP/Grs

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Kondisi Pudak Gallery di Jalan Pahlawan Gresik yang kian sepi pengunjung menuai sorotan dari Bendahara DPC PDI Perjuangan Gresik Siti Muafiyah.

Pengusaha batik dan perhiasan ini mengaku sangat menyesalkan sepinya tempat untuk pemberdayaan usaha kecil seperti  Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Dukung UKM Lokal, UNIQLO Hadir di Unimas District

"Sebagai salah satu UMKM, saya sangat menyayangkan sepinya Pudak Gallery yang dibangun dengan dana APBD miliaran rupiah. Padahal, kalau tempat itu bisa dikelola dengan baik, bisa memberdayakan para pelaku usaha kecil," ucap Siti Muafiyah kepada sejumlah awak media, Selasa (5/7).

Ia juga mempertanyakan kondisi Pudak Galery saat ini yang dinilainya memprihatinkan. "Pudak Gallery saat ini menjadi apa?" cetusnya.

Menurutnya, keberadaan Pudak Gallery masih kalah dengan warung kopi (warkop) Cak Ri. Meski warkop itu pindah, namun masyarakat (pelanggan)  tetap mencari.

Ia lantas mengungkapkan bahwa warung Cak Ri dulu berada di belakang Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gresik, di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kebomas.

Karena lahan yang dikontrak terkena proyek DKP, warkop Cak Ri lalu pindah di rumah toko (ruko) di Kawasan Industri Gresik (KIG), di Jalan Tri Dharma, Kebomas.

"Meski warkop Cak Ri pindah, tapi pelanggan tetap mencari, memburu kopinya. Berarti ada sesuatu yang membuat pelanggan, pecinta kopi terpikat, karena itu dimana pun warkop Cak Ri pindah tetap dicari," ungkapnya.

Karena itu, Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Gresik harus bisa mencontoh kiat-kiat Cak Ri membuat pelanggan terpikat.

"Bagaimana Diskop harus bisa mencari cara bagaimana masyarakat bisa datang dan enjoy belanja produk UMKM, makan,  ngopi dan kegiatan lain di Pudak Gallery. Sehingga, tak sepi seperti saat ini," jelas mantan Anggota Komisi II DPRD Gresik ini.

Ia berharap  ide pembangunan Pudak Gallery tak seperti halnya petasan bantingan.

"Ojo koyok mercon bantingan, nek punya ide. Jeddar !!!!.Buyar!!!! (jangan seperti petasan bantingan, kalau punya ide dor, buyar," cetusnya.

Ia juga berharap, bahwa keberadaan Pudak Gallery harus benar-benar dikelola oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mempromosikan makanan khas Gresik.

Salah satunya, Pudak Gallery juga dijadikan kunjungan paket wisata. Apalagi, keberadan Pudak Gallery di areal parkir kendaraan peziarah Makam Sunan Malik Ibrahim.

"Aku pingin badokan Gresik disajikan (dijual) di Pudak Gallery (aku ingin makanan khas Gresik disajikan di Pudak Gallery, menjadi ikon," tutupnya.

Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim menyatakan, APBD Gresik yang tersedot untuk pembangunan Pudak Gallery dan gedung pertemuan cukup besar.

Baca Juga: 13 UMKM Ekspor 3.300 Handicraft ke Kanada

"APBD kita yang tersedot untuk itu cukup besar, mencapai sekitar Rp 8 miliar," ucapnya kepada awak media.

Untuk itu, ia meminta kepada OPD terkait, Diskop, UKM dan Perindag agar serius mengelola Pudak Gallery untuk membangkitkan perekonomian.

"Aset daerah berupa Pudak Gallery harus benar-benar diberdayakan untuk memberdayakan perekonomian masyarakat," pinta Ketua Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia (KUKMI) Kabupaten Gresik ini.

Senada dikatakan Ketua Komisi II (bidang perekonomian) DPRD Gresik, Asroin Widiana. Ia juga sangat menyayangkan sepinya Pudak Gallery.

Menurutnya, sepinya Pudak Gellery kerena pengelolaan tak sesuai rencana awal. 

"Nggak bisa ngelola seperti  fungsi rencana  awal," tegasnya.

Ia mengungkapkan, OPD dalam mengelola sarana prasarana (sarpras) yang telah dibangun, yang dipikir selalu anggaran.

"Itulah rata-rata gitu. Yang dipikir selalu anggaran saja. Masak menghidupkan sarpras, masalah tetap selalu anggaran terus maunya," terangnya.

Baca Juga: OJK Ajak Perempuan Raih Kesejahteraan Finansial

Sementara itu, Plt. Kepala Diskop, UKM dan Perindag Gresik, Malahatul Farda menyatakan, sepinya Pudak Gallery karena beberapa faktor.

Di antaranya, beberapa tenant mengundurkan diri karena tidak ada yang menjaga standnya. 

"Kebanyakan mereka mundur dari Pudak Galery karena sudah punya stand di tempat lain," ungkap Farda.

Namun demikian, kata Farda, Diskop yang memiliki wewenang terhadap Pudak Gallery terus lakukan upaya. Salah satunya, untuk meramaikan Pudak Gallery adalah dengan adanya even-even baik dari Pemerintah Daerah maupun Perguruan Tinggi (PT) dan sekolah.

"Juga ada live musiknya untuk meramaikan. Soal UMKM,  tetap kita inventarisir  yang menempati dan kita lakukan evaluasi serta melibatkan dengan OPD terkait," terang Staf Ahli Bupati ini.

Ia lantas mencontohkan bentuk kerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub), dan Dinas Pariwisata.

"Dishub  terkait pengelolaan parkir, dan Dinas Pariwisata terkait peziarah, dan seterusnya," tutupnya. grs

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU