Hama Tikus Resahkan Puluhan Petani Hingga Tanggul Jebol dan Banjir

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Mar 2021 13:15 WIB

Hama Tikus Resahkan Puluhan Petani Hingga Tanggul Jebol dan Banjir

i

Petani Sumber Duren, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri saat akan memasang umpan di sarang tikus. SP/ KDR

SURABAYAPAGI.com, Kediri - Petani di Desa Sumber Duren, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri resah dengan adanya hama tikus di sawah milik mereka. Karena adanya hama tersebut hasil panen pun iku menurun dan para petani juga ikut merugi.

Menanggapi hal tersebut, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dispertabun Kabupaten Kediri memberikan pengarahan teknis pemanfaatan bantuan obat pembasmi hama. Sekaligus mempraktikkan cara meracik pemasangan umpan sekam atau potongan ketela sebanyak 7 butir petrocum yang dimasukkan dalam wadah bekas kue.

Baca Juga: TNI Lumajang, PPL dan Poktan Kompak Basmi Hama Tikus

Selain itu, petani juga dibantu petugas memasang umpan dan obat pembasmi hama di tempat yang sekiranya menjadi sarang tikus.

Riyono Yekti Wibowo, Koordinator POPT Kediri mengatakan, obat hama tersebut diaplikasikan pada sawah petani dengan sistem pengomposan dan pengumpanan di sekitar lubang tikus.

"Populasi ini harus dikendalikan. Jika tidak maka tanaman petani akan rusak semua. Liang tikus ini juga bisa mengakibatkan tanggul bocor dan banjir. Itu yang harus dipikirkan," kata Wibowo, Kamis (25/3/2021).

Baca Juga: Dispertapa Kabupaten Blitar Bangun Rubuha Atasi Hama Tikus

Menurutnya, Kementerian Pertanian bahkan telah turun tangan memberikan bantuan untuk mengendalikan hama tikus ini. Melalui pemerintah, daerah para petani mendapatkan bantuan obat hama tikus untuk diaplikasikan di 10 hektare lahan.

"Metode pembasmian yang digunakan dengan pengoposan dan pengumpanan. Bahan yang digunakan bisa belerang atau pertalite, selain obat tikus," terang Bowo.

Ditambahkan oleh Bowo, serangan hama tikus yang terjadi di Desa Sumber Duren, Kecamatan Tarokan ini tidak hanya membuat petani gagal panen, tetapi merusak tanggul Sungai Kolosoko. Lubang tanah yang digali tikus mengakibatkan tanggul jebol dan sawah petani kebanjiran.

Baca Juga: Ladang Diserbu Tikus, Petani Lamongan Merugi

Sementara itu, Sumadi salah satu Petani Sumber Duren mengakui hama tikus sangat merugikan. Lahan pertanian miliknya seluas 150 meter persegi biasanya menghasilkan Rp 5 juta saat panen. "Namun akibat serangan hama tikus ini, lahan saya hanya mendapat Rp 2 juta saja," ujar Sumadi. Dsy10

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU