Hampir Separuh Nakes Terpapar Covid-19, RS William Booth Lockdown

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 29 Jun 2021 21:48 WIB

Hampir Separuh Nakes Terpapar Covid-19, RS William Booth Lockdown

i

Petugas RS William Booth Surabaya ber-APD lengkap, sedang menjelaskan kepada keluarga bahwa layanan IGD mulai Selasa (29/6/2021) lockdown sementara. SP/Arlana byob

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Timur menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit dalam kondisi darurat. Kondisi ini membuat jumlah BOR ICUdi beberapa RS berstatus zona merah. Bahkan, membuat beberapa RS kewalahan, salah satunya RS William Booth Surabaya yang berada di Jalan Diponegoro Surabaya.

Selasa (29/6/2021) kemarin, RS William Booth menutup sementara layanan Instalasi Gawat Darurat (IGS) per Selasa (29/6). Penutupan dilakukan menyusul 24 tenaga kesehatan di RS itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: SK Kwarda Jatim Terbit, Semangat Baru Bagi Pramuka Jawa Timur

Dari pantauan Surabaya Pagi di lokasi, lobbi RS William Booth pun tampak sepi. Hanya ada petugas memakai APD lengkap, usai menempelkan pengumuman bahwa Layanan IGD Lockdown Sementara.

Saat dikonfirmasi Surabaya Pagi, petugas itu membenarkan bahwa mulai per Selasa (29/6/2021), layanan IGD di lockdown. "Iya mas, sementara kita lockdown. Jadi mohon maaf untuk para pasien," jawab petugas memakai APD warna hijau itu.

Petugas tersebut hanya mengeluh bahwa banyak beberapa tenaga kesehatan di RS tertua di Surabaya yang berdiri sejak tahun 1924 terpapar Covid-19. Bahkan, nakes yang tersedia saat ini terbatas. "Banyak yang kena (Covid-19, red) mas. Ini tinggal dikit," jawab singkat.

Kabar lockdown RS yang merupakan menjadi Bala Keselamatan di Indonesia ini tersiar sejak Selasa (29/6/2021) siang di beberapa grup WhatsApp. Salah satunya juga disiarkan ke redaksi Surabaya Pagi.

Permohonan itu berdasarkan kondisi rumah sakit yang disebut nyaris lumpuh karena banyak nakesnya terpapar Covid-19. Ruang isolasi juga penuh dengan pasien Covid-19.

Surat permohonan lockdown tersebut bernomor 1999/RSWB/DIR/VI/2021 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita. Berikut isi surat yang ditandatangani oleh Direktur RS William Booth dr T. B Rijantono DFM.

Baca Juga: Hari Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Surabaya

Kenaikan kasus COVID-19 di Kota Surabaya telah mempengaruhi pelayanan di RS William Booth Surabaya. Pelayanan IGD nyaris lumpuh, jumlah dokter yang tersisa hanya 2 PKWT dan 1 part timer, sudah sangat tidak mungkin lagi untuk dapat melayani secara norma dalam tiga shift operasional.

Surat itu berisi, "Sebagai informasi per hari ini, Senin 28 Juni 2021, tercatat bahwa sebanyak 24 orang karyawan kami telah terpapar Covid-19, 15 orang diantaranya di rawat di RS William Booth Surabaya, 2 di RS Lapangan, sisanya ISOMAN di rumah. Sembilan (9) dari 15 karyawan tersebut terpaksa dirawat di IGD dikarenakan ruang ISOLASI telah penuh dengan 16 pasien Covid-19.

Terkait dengan hal tersebut maka kami memohon ijin untuk melakukan LOCK-DOWN tentantif terhadap pelayanan IGD RS William Booth Surabaya terhitung mulai tanggal 29 Juni 2021 sampai dengan keadaan tenaga kami terpulihkan kembali, yang akan kami informasikan berikutnya.

Demikian disampaikan, kiranya Tuhan Yang Maha Esa menolong kita dalam perjuangan melawan pandemi ini agar segera berlalu. Diucapkan terimakasih untuk pengertian, dukungan dan perhatian yang diberikan."

 

Baca Juga: Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan

Pemkot Siapkan Hotel

Mendapatkan kabar tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung meminta hotel untuk isolasi nakes yang terpapar. Sebab, BOR RS di Surabaya saat ini juga sudah 100%. "Insyaallah kami akan cari hotel yang nanti kita akan kerja sama. Kalau sekarang BOR 100% mau taruh mana? Ya gak bisa memang," kata Eri kepada wartawan, Selasa (29/6/2021).

Eri mengatakan nantinya Pemkot Surabaya akan menyewa hotel secara full untuk merawat para nakes yang terpapar COVID-19. Disiapkan pula perawat untuk merawat nakes yang isolasi di hotel agar tidak menumpuk di RS. "Jadi 1 hotel akan kita sewa full, yang sakit bisa di dalam hotel itu. Perawatannya nanti perawat kita di dalam hotel itu. Karena ini memang betul disampaikan," jelasnya.

Eri mengatakan ia meminta minimal ada 5 hotel yang disiapkan untuk para nakes. Namun jumlah itu belum pasti, tetapi pemkot tetap menyiapkannya untuk nakes. byb/alq/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU