Home / LifeStyle : Penelitian Perselingkuhan di AS

Hanya 1 dari 10 Orang, Berlanjut ke Hubungan Serius

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Sep 2022 21:27 WIB

Hanya 1 dari 10 Orang, Berlanjut ke Hubungan Serius

SURABAYAPAGI.com, Jakarta- Bulan September ini, isu perselingkuhan menerpa vokalis Maroon 5 Adam Levine dan content creator plus personel Weird Genius Reza Arap. Dua nama itu, dan pasangannya menghiasi jajaran trending topic Twitter di waktu bersamaan.

Untuk isu perselingkuhan Reza Arap, bermula dari beberapa kicauan istrinya, Wendy Walters yang diduga menyindir sang suami, Selasa (20/9/2022). Sementara, isu perselingkuhan Adam Levine dari pasangannya yang merupakan supermodel, Behati Prinsloo, muncul usai pengakuan dari seorang model medsos bernama Sumner Stroh.

Baca Juga: Reza Arap Habiskan Hampir Rp 500 Juta Semalam Buat Party, Netizen: Mending Sedekah ke Panti Asuhan

Levine sudah membantahnya meski berbagai pengakuan dari selebritas lain muncul, misalnya pesan pribadi yang bernada rayuan.

 

 

Studi Alasan Perselingkuhan

Lewat studi yang diunggah Tandfonline, Dylan Shelterman dkk. dari Departemen Psikologi University of Maryland AS terungkap sejumlah alasan perselingkuhan.

Studi berjudul What Do People Do, Say, and Feel When They Have Affairs? Associations between Extradyadic Infidelity Motives with Behavioral, Emotional, and Sexual Outcomes itu diunggah pada Desember 2020 dan melibatkan 495 responden. Sebanyak 87,9 persen responden merupakan heteroseksual dari universitas AS.

Para peserta mengaku pernah selingkuh dalam hubungan mereka dan menjawab pertanyaan yang menjadi akar misteri: kenapa Anda selingkuh?

Peneliti mengungkapkan sebenarnya ada delapan alasan utama perselingkuhan. Yaitu kemarahan, harga diri, kurangnya cinta, komitmen rendah, kebutuhan akan variasi, pengabaian, hasrat seksual, dan situasi atau keadaan.

 

Keterikatan Emosional

Meskipun sebagian besar perselingkuhan melibatkan seks, sebagian besar peserta merasakan beberapa bentuk keterikatan emosional dengan pasangan selingkuh.

Secara signifikan, perselingkuhan lebih sering terjadi pada mereka yang melaporkan kurangnya perhatian atau kurangnya cinta dalam hubungan utama mereka, demikian dikutip dari laporan Scientific American.

Uniknya, sekitar dua pertiga partisipan (62,8 persen) mengaku merasa sayang kepada pasangan baru mereka. Sekitar empat dari 10 (37,6 persen) melakukan percakapan intim, sementara satu dari 10 (11,1 persen) mengatakan, "Aku mencintaimu."

Mereka yang melaporkan merasa kurang terhubung dengan pasangan utama mengalami keintiman emosional yang lebih besar dalam perselingkuhan, kemungkinan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan psikis itu.

Baca Juga: Guru Olahraga di Subang yang Selingkuh dengan Siswi Kelas 12, Ternyata Sering Diberi Uang Bulanan

 

Kurangnya Cinta

Peneliti menilai selingkuh lebih mungkin untuk mengakhiri suatu hubungan karena muncul dari kemarahan, kurangnya cinta, komitmen rendah atau pengabaian.

Sementara, perselingkuhan yang mengarah ke hubungan serius terbilang jarang terjadi. Hanya satu dari 10 orang (11,1 persen) yang akhirnya berubah menjadi komitmen penuh atau menikah. Ini menurut laporan Interesting Engineering.

Berdasarkan survei terhadap 500 orang dewasa muda yang diterbitkan dalam Journal of Sex Research, peneliti mengungkap ada delapan alasan utama perselingkuhan:

- Tidak puas dengan hubungan mereka saat ini;

- Merasa diabaikan oleh pasangannya;

- Marah dengan pasangannya;

Baca Juga: Ngakunya Istri Siri Ternyata Akta Nikah Sirinya Palsu

- Jatuh cinta atau hanya naksir orang lain;

- Tidak merasa berkomitmen pada pasangan;

- Ingin meningkatkan popularitas mereka;

- Penipu menginginkan lebih banyak variasi di kamar tidur, dan;

- Mabuk dan tidak berpikir jernih.

 

Ada sejumlah alasan yang tumpang tindih. Namun, pada prinsipnya ada keinginan untuk "melepaskan hubungan secara emosional" dari pasangannya.

"Salah jika menyimpulkan bahwa semua urusan (dan perilaku terkait perselingkuhan) sama-sama dihasilkan dari defisit dalam hubungan utama," menurut para penulis penelitian. cnn/ rmc

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU