Harga Vaksinasi Gotong Royong Terlalu Mahal, Diminta Tinjau Ulang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Mei 2021 13:31 WIB

Harga Vaksinasi Gotong Royong Terlalu Mahal, Diminta Tinjau Ulang

i

Pemerintah diminta meninjau ulang biaya vaksinasi gotong royong karena dinilai harganya terlalu mahal. SP/OPSI

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) menilai harga yang ditetapkan Pemerintah terkait pembelian vaksinasi gotong royong terlalu mahal. Pemerintah diminta meninjau ulang biaya vaksinasi gotong royong tersebut

Harga vaksinasi gotong royong yang telah ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp. 117.910 per dosis. Harga yang mahal tersebut dinilai akan membuat banyak perusahaan enggan mengadakan vaksinasi gotong royong sehingga percepatan pelaksanaan vaksinasi akan terkendala.

Baca Juga: Ratusan Anggota DPC PERADI Sidoarjo Antusias Ikuti Gelar Bakti Kesehatan Vaksinasi Covid-19

"Memang vaksinasi gotong royong penting tetapi Pengusaha akan lebih memprioritaskan kepastian cash flow perusahaan untuk membeli bahan baku dan membayar upah pekerja, dengan tetap berharap diberikannya vaksinasi Program kepada para pekerja dan keluarganyanya yang dibiayai Pemerintah," ujar Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar, Senin (17/5/2021).

Harga satu kali suntik dapat mencapai Rp. 439.570,- per pekerja. Jika dihitung,  untuk dua kali vaksin harganya sekitar Rp. 879.140,- per pekerja.

Dibandingkan Vaksinasi Program yang seluruhnya dibiayai oleh pemerintah, tentu harga vaksin ini jauh lebih mahal. Timboel menilai, harga vaksinasi gotong royong akan membebani pengusaha, terlebih lagi bagi pengusaha yang memiliki banyak pekerja (pada sektor padat karya).

Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Kedua Harus Bayar Rp100 Ribu

Apalagi, saat ini masih banyak pengusaha yang terdampak Covid-19 dan cash flownya belum pulih sepenuhnya. Dirinya menilai, pemerintah seharusnya meninjau ulang biaya vaksinasi gotong royong yang telah ditetapkan tersebut, karena memang biaya tersebut sangat mahal.

"Biaya penyuntikan senilai Rp. 117.910 per dosis (atau Rp. 235.820 per pekerja untuk dua kali suntik) hendaknya digratiskan, dan proses vaksinasi Gotong Royong dapat dilakukan di fasilitas Kesehatan tempat pelaksanaan vaksinasi Program," katanya.

Pemerintah juga dapat membolehkan proses vaksinasi Gotong royong ini di fasilitas Kesehatan tempat vaksinasi Program dilaksanakan, sehingga biaya vaksinasi gotong royong bisa lebih ditekan.

Baca Juga: Jatim Berikan Vaksinasi Booster Kedua Secara Gratis

Terkait dengan biaya vaksin sebesar Rp. 321.660 per dosis, tentunya Pemerintah dapat menurunkan dan mendiskusikan lagi dengan kalangan Pengusaha agar harga satu dosis vaksin gotong royong bisa diturunkan.

"Saya berharap seluruh pengusaha yang mampu bersedia untuk memberikan vaksinasi gotong royong ini kepada pekerja dan keluarganya, dengan tidak membebani lagi biaya kepada pekerja," ujarnya.na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU