Hari AIDS Sedunia, BKKBN Jatim Gelar Workshop PKBR dan Promosi GenRe

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 15 Nov 2020 19:26 WIB

Hari AIDS Sedunia, BKKBN Jatim Gelar Workshop PKBR dan Promosi GenRe

i

Teguh Kaper BKKBN Provinsi Jawa Timur menerangkan bahwa Program KB di  di Surabaya Suites Hotel, Minggu (15/11). SP/Patrik Cahyo 

SURABAYAPAGI, Surabaya - Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur menggelar Workshop Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) dan Promosi GenRe memperingati Hari Aids sedunia pada Jumat hingga Minggu 13-15 November 2020 di Surabaya Suites Hotel, Minggu (15/11).

Dalam kesempatan ini, Teguh panggilan akrab Kaper BKKBN Provinsi Jawa Timur, menerangkan bahwa Program KB bukan sekedar kontrasepsi atau jumlah anak melainkan upaya meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Upaya tersebut dilakukan melalui Pendewasaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kelahiran, Pembinaan Ketahanan Keluarga, dan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga.

Baca Juga: BKKBN Jatim Ajak Insan Pers dan Mahasiswa Unitomo Perangi Stunting

“Program KB bukan hanya program bagi orang tua saja, akan tetapi juga program bagi adik-adik remaja juga, seperti yang saya sampaikan tadi selain mengenai Alat Kontrasepsi Program Bangga Kencana juga memiliki program untuk merencanakan terwujudnya keluarga yang sejahtera dimana itu dimulai dari remaja.

Untuk Menciptakan Kesejahteraan dalam Berkeluarga kita tidak bisa lagi memegang prinsip Bagaimana nanti tetapi harus kita rubah paradigma kita menjadi Nanti Bagaimana. Untuk itu perlu persiapan yang matang bagi para Remaja,diantaranya yang harus dipersiapkan dengan baik adalah usia pernikahan, jumlah anak, jarak melahirkan,” tutur Teguh.

Terkait penyakit AIDS pak Teguh menjelaskan bahwa Provinsi Jawa Timur secara total kumulatif ada di peringkat pertama di seluruh Indonesia.

“Pada laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, 29 Mei 2020, tentang Perkembangan HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan I Tahun 2020. Jumlah Kumulatif Kasus HIV dan AIDS Yang dilaporkan dari Tahun 1987 sampai dengan Tahun 2020 Jawa Timur ada di peringkat pertama dengan total kasus 79.577 dengan perincian HIV 58.673 kasus dan AIDS 20.904 Kasus.

Baca Juga: Diselenggarakan dengan Meriah BKKBN Jatim Luncurkan Program 1 Juta Telur

BKKBN_Gelar_Workshop_Peringati_AIDS_Sedunia_Patrik_(2)BKKBN_Gelar_Workshop_Peringati_AIDS_Sedunia_Patrik_(2)

Berdasarkan data dari Kemenkes RI mencatat persentase kumulatif AIDS dari tahun 2005 – 2019 tertinggi pada kelompok umur 20-39 tahun yaitu sebesar 63,1%. Artinya enam dari sepuluh penderita AIDS berada pada kelompok umur 20 – 39 tahun sehingga bisa disimpulkan bahwa sebagian besar penderita AIDS di Indonesia adalah kaum millennials. Jika dikaitkan dengan karakteristik AIDS yang gejalanya baru muncul setelah 3 – 10 tahun terinfeksi, maka hal ini semakin membuktikan bahwa sebagian besar dari mereka yang terkena AIDS telah terinfeksi pada usia yang lebih muda,” urai pak Teguh.

Pak Teguh juga menjelaskan BKKBN sebagaimana amanah UU No. 52 Tahun 2009, memiliki tugas untuk melakukan pembangunan keluarga dimana pembangunan ketahanan remaja merupakan bagian didalamnya.

Baca Juga: Gelar Evaluasi dan Pembinaan Kader BKR, Bupati Mojokerto Minta Orang Tua Dapat Dampingi Remaja Sesuai Zaman

“BKKBN telah menetapkan Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja sebagai salah satu dari 4 (empat) proyek prioritas BKKBN yang mendukung Proyek Prioritas Nasional, yakni Pemenuhan ketersediaan alkon (alat kontrasepsi), Promosi pengasuhan 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), Penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja, dan Peningkatan promosi dan konseling kesehatan reproduksi berbasis komunitas. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah melakukan Sosialisasi PKBR terhadap GenRe dan Kelompok PIK-R,” lanjut beliau.

Dijelaskan lebih lanjut, GenRe (generasi berencana) adalah bagian program KB yang ditujukan kepada anak-anak remaja. Tujuannya agar mereka memiliki pengetahuan, pemahaman tentang konsep keluarga berencana, sehingga memiliki sikap positif dan berperilaku yang bertanggung jawab (bagi dirinya, keluarga, lingkungan, negara, dan agamanya). Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang program Generasi Berencana, mereka akan memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menata masa depannya, termasuk kesiapan kehidupan berkeluarga.

“Sosialisasi dan promosi Program BANGGAKENCANA khususnya Program Generasi Berencana (GenRe) secara massif perlu kita lakukan melalui berbagai media dan kesempatan. Namun sebelum melakukan promosi perlu kita siapkan tenaga-tenaga yang berkompeten dan memahami permasalahan remaja. Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi pelaku dan pengelola program GenRe adalah melalui kegiatan Workshop PKBR yang sedang kita laksanakan sekarang ini dengan materi-materi PKBR yang sudah dikembangkan dan didesain agar mudah dipahami para remaja dan masyarakat,” pungkasnya. Pat

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU