Heli Water Bombing Sukses Padamkan Kebakaran TPA Randegan Kota Mojokerto

Heli Super Puma milik BNPB diterjunkan untuk memadamkan api dan asap pada sampah di TPA, Randegan, Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto kemarin
SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto – Kerja keras Pemerintah Kota Mojokerto untuk memadamkan api di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan, Kelurahan Kedundung Kota Mojokerto mulai membuahkan hasil.
Tim Satlak Penanggulangan Bencana Kota Mojokerto memastikan kebakaran gunungan sampah seluas 2,6 hektare tersebut telah padam.
Selain mengandalkan mobil pemadam kebakaran (damkar), ribuan liter air pembasahan juga digelontorkan lewat water bombing oleh helikopter BNPB yang diterjunkan BPBD Jawa Timur, kemarin.
Sebanyak 28 kali water bombing dilakukan heli Super Puma, atau sekitar 22 ribu liter air yang disemprotkan ke gunungan sampah yang hangus.
Air diambil dari Sungai Brantas, tepatnya di Kecamatan Mojoanyar. Tak kurang 2 jam 43 menit waktu dihabiskan heli milik BNPB tersebut untuk membasahi gunungan sampah yang berkobar sejak, Jumat (8/9) lalu.
’’Sejak Sabtu (16/9) sebenarnya sudah padam dan asap sudah tidak lagi muncul. Water bombing tadi (kemarin, Red) atas usulan dari BPBD Provinsi jatim untuk memastikan bagian luar gunungan sampah benar-benar padam dari api dan asap,’’ ujar Ketua Satlak Penanggulangan Bencana sekaligus Sekdakot Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo.
Meski telah padam, namun Gaguk belum akan menarik semua personel gabungannya mulai dari Damkar, Satpol PP, DLH, Dinsos, hingga BPBD Jatim.
Mereka tetap akan standby selama dua hari meski jumlahnya sudah berkurang.
Siaga ini untuk mengantisipasi jika muncul kembali percikan api, khususnya di bagian gunungan sampah tertinggi yang berpotensi merembet ke beberapa penjuru TPA.
Termasuk juga untuk bahan evaluasinya sebelum TPA dipastikan benar-benar aman dari kebakaran dan siap beroperasi kembali.
’’Belum bisa kami tarik semua. Posko dan personel tetap berjaga meskipun jumlahnya berkurang. Karena kami masih harus mengevaluasi dulu sebelum memastikan aman. Evaluasi ini untuk pertimbangan dalam pengelolaan sampah agar tidak sampai terjadi kembali kebakaran seperti kemarin,’’ imbuhnya.
Proses pemadaman diakui Gaguk sudah sesuai dengan prakiraan. Di mana, kurang dari sepekan, api sudah bisa dipadamkan.
Hal ini tak lepas dari upaya 70 personel gabungan yang tiada henti menyemprotkan air dan mengurai sampah agar cepat padam.
10 mobil PMK juga menyemprot air ke permukaan dan dan menyuntikkan ke dasar gunungan sampah.
’’Waktunya sudah sesuai dengan yang kami perkirakan, hanya tinggal mengevaluasi dan memastikan aman dari kepulan asap yang sempat mengganggu warga,’’ pungkasnya. Dwi