Hentikan Perang Rusia-Ukrania, Bila Tidak Ekonomi Global Makin Parah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 16 Nov 2022 20:51 WIB

Hentikan Perang Rusia-Ukrania, Bila Tidak Ekonomi Global Makin Parah

i

Para pemimpin dunia menanam mangrove bersama di sela-sela pertemuan KTT G20 di Taman Hutan Raya Ngurah Rai. Kegiatan ini untuk menekankan peran penting menangani krisis iklim.

SURABAYAPAGI.COM, Nusa Dua - Pembahasan pengakhiran perang Rusia-Ukrania, alot dibahas dalam KTT G20 agar perang Ukraina dan Rusia dihentikan. Hal ini ditegaskan beberapa kali dalam  KTT G20 yang berlangsung selama tiga kali di Bali. Perdebatan tersengit menyangkut satu paragraf yaitu pernyataan perang di Ukraina.

"Sampai tengah malam kita berbicara mengenai ini dan akhirnya deklarasi bali dicapai melalui konsensus. Kami menyepakati bahwa perang berdampak negatif pada ekonomi global. Kemudian pemulihan ekonomi global tidak akan tercapai tanpa perdamaian,"ungkap Presiden Jokowi di konferensi pers, di Media Center BICC, Nusa Dua, Bali Rabu (16/11/2022).

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Jokowi menyerukan sejak awal KTT G20 agar perang Ukraina dan Rusia dihentikan. Hal ini ditegaskan beberapa kali dalam pembukaan KTT yang berlangsung selama tiga kali di Bali.

Jokowi juga memastikan, deklarasi itu juga dihadiri oleh pemimpi perwakilan Rusia. Jokowi mengatakan meski pembahasan itu alot, tetapi bisa disepakati dan dideklarasikan.

"Di pembukaan saya sampaikan, saya menyerukan agar perang dihentikan. Selain deklarasi para pemimpin menyetujui menghasilkan kerja sama konkret di bidang kesehatan, saya sudah sampaikan hasilnya US$ 1,5 miliar untuk Pandemic Fund dan transisi energi serta transformasi digital dan ada perwakilan Rusia yang hadir di KTT saat itu. Meskipun alot, tapi telah disahkan," tutupnya.

Baca Juga: Dinyatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Sudah Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi tak Kaget

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Pandemic Fund telah terkumpul sebanyak US$ 1,5 miliar atau setara Rp 23,4 triliun (kurs Rp 15.600). Pandemic Fund sendiri merupakan kumpulan dana oleh negara-negara di dunia jika terjadi suatu pandemi lagi di depan.

"Beberapa hasil yang konkret telah dihasilkan, terbentuknya pandemic fund yang sampai hari ini terkumpul 1,5 billion USD," tambah Jokowi dalam konferensi pers di Media Center BICC, Rabu (16/11/2022).

Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

Dalam KTT G20 kali ini, terkumpul dana bantuan dari IMF yang disebut pembentukan dan operasionalisasi resilience, and sustainability trust US$ 81,6 miliar. Dana itu akan digunakan untuk membantu negara yang menghadapi krisis.

"Kemudian juga energi transisi mechanism khususnya untuk Indonesia memperoleh komitmen dari just energy transition program sebesar US$ 20 miliar," jelasnya. n nus/erk/trk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU