Hillary Menggugat Trump?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 20 Sep 2017 11:49 WIB

Hillary Menggugat Trump?

SURABAYAPAGI.COM, New York Mantan Calon Presiden Amerika Serikatdari Partai Demokrat Hillary Clinton menggegerkan publik. Dia mengaku tak menutup kemungkinan untuk menggugat hasil pemilihan presiden 2016. Hillary mengatakan bahwa jika memang terbukti ada kolusi antara Trump dan Rusia ia mungkin saja akan menggugat hasil pemilu. Namun, ia mengakui bahwa belum ada preseden legal untuk kasus semacam ini. Masih terlintas dalam pidato kekalahannya ketika dia mengatakan bahwa rakyat AS harus menerima hasil pemilu dan bergerak maju ke depan. "Kita harus menerima Trump dengan pikiran terbuka dan memberinya kesempatan untuk memimpin negeri ini," kata Hillary ketika itu. Sekarang, setelah 10 bulan pasca-kekalahan mengejutkan yang mengguncang dunia, Hillary mulai tampil kembali di muka publik. Politisi yang akan berusia 70 bulan depan itu baru saja meluncurkan memoarnya berjudul What Happened. Di dalam buku itu dia mengulas kekalahannya dari sudut pandangnya. Hillary mengakui, dia patut dipersalahkan atas kegagalannya memenangi kursi presiden. Namun dia juga melancarkan serangan dengan menyalahkan sosok seperti mantan pesaingnya di pemilihan pendahuluan (primary) Bernie Sanders, Direktur FBI James Comey, dan tentunya Rusia. Untuk hal yang terakhir itu, Hillary meyakini, Rusia mencoba mengintervensi hasil pilpres. Walau unggul dengal tiga juta di atas Trump, Hillary gagal menjadi perempuan presiden pertama setelah hanya meraih 227 electoral college berbanding dengan 304 yang diraih Trump. Hillary telah menyatakan tidak akan maju kembali menjadi calon presiden. Namun dia akan tetap aktif berpartisipasi secara politik. Adapun Departemen Kehakiman AS membentuk komite penyelidikan independen yang dipimpin mantan Direktur FBI Robert Mueller untuk menyelidiki mengenai kemungkinan kolusi antara tim kampanye Trump dan Rusia. Laporan terkini menyebutkan komite itu berencana mendakwa secara resmi Paul Manafort yang merupakan mantan ketua tim kampanye Trump.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU