Hobi Memasak, Kini Miliki 11 Cabang Franschise di 6 Wilayah Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Mei 2021 11:06 WIB

Hobi Memasak, Kini Miliki 11 Cabang Franschise di 6 Wilayah Indonesia

i

Indah Wulandari menunjukkan produk Ayam Geprek Pelopor. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Sedari awal Indah Wulandari sengaja tidak membuka gerai maupun warung untuk menjual produk ayam gepreknya. Indah hanya bermodal mendaftar UMKM di sebuah aplikasi transportasi online. Berkat kegigihannya, kini Indah memiliki sebelas cabang franschise di enam wilayah di Indonesia, yaitu Papua 5 buah, Kalimantan ada 3 buah, Makassar ada 1 buah, di Bekasi ada 1 dan masing-masing satu franchise di Surabaya dan Sidoarjo, Selasa (4/5/2021).

Berbekal skill yang dimiliki, tak sedikit orang bisa sukses mengembangkan bisnisnya. Indah salah satunya. Perempuan yang hobi memasak ini memang memaksimalkan potensinya dengan membuka bisnis sendiri pascaressign sebagai project marketing di sebuah perusahaan empat tahun lalu.

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

Sebelum menggunakan brand dengan nama Ayam Geprek Pelopor, Indah menamainya Ayam Geprek Mozarella. Namun, karena kurang begitu populer di Surabaya, dirinya memutuskan untuk mengganti nama produknya dengan Ayam Geprek Pelopor. 

Bisnisnya pun perlahan diminati. Banyak pesanan dari pelanggan yang ingin menikmati. Lagi-lagi kreativitas dibutuhkan untuk membuat terobosan. Indah yang berasal dari Klitren, Gondokusuman, Jogjakarta itu mengaku terinspirasi dengan ayam penyet yang banyak dijual di warung-warung. Menu itupun dimodifikasi sedemikian rupa sehingga jadilah ayam geprek.

Bedanya dengan ayam penyet pada umumnya hanya terletak pada sambalnya. Jika ayam penyet sambalnya dipisah, maka ayam geprek sambalnya dicampur. Sambalnya pun sambal mentah, bukan sambal tomat seperti pada umumnya di warung penyetan. 

Kala itu, Indah yang hanya berkutat di dapur saja untuk mengolah pesanan, bisa menerima orderan antara 200 hingga 300 porsi setiap hari. Harganya Rp 15 ribu per porsi. Jadi setiap hari omzetnya antara Rp 3 juta hingga Rp 4,5 juta.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Produknya meledak dan dikenal banyak kalangan. Indah pun memberi banyak varian menu. Ada ayam geprek mozarella, pizza geledek, susshi geprek dan telor geprek. 

Kini, Indah bisa menghabiskan 50 kilogram ayam, 70 kilogram cabe cangkring, dan 100 kilogram tepung dalam sehari. Takaran gula dan bumbu sambal juga sudah dipersiapkan. Jadi mitranya hanya bertugas mengulek sambal ketika ada order sehingga selalu segar.

Indah juga mengklaim jika sambal geprek buatannya berbeda dengan produk sejenis. Ia menegaskan produknya dijamin non-MSG (Monosodium Glutamate) atau yang lebih dikenal dengan sebutan micin.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Usaha franchise Ayam Geprek Pelopor nya kini semakin tersohor. franchise-nya sudah tersebar di enam wilayah, Papua 5 buah, Kalimantan ada 3 buah, Makassar ada 1 buah, di Bekasi ada 1 dan masing-masing satu franchise di Surabaya dan Sidoarjo.

Semua produknya dikirim melalui bandara sehingga tetap bisa fresh meski dikirim ke berbagai provinsi. “Saya kirim dalam bentuk frozen food,” jelasnya. Dsy10

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU