Hujan Angin 1 Jam, Pohon Bertumbangan di Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 20 Feb 2022 20:26 WIB

Hujan Angin 1 Jam, Pohon Bertumbangan di Surabaya

i

Pohon tumbang dan tersangkut kabel di Balongsari Praja, tepatnya di Universitas Teknologi Surabaya.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Minggu (20/2/2022) sore, Surabaya dilanda hujan lebat dan angin kencang selama 1 jam-an. Tak hanya genangan air,  hujan dengan angin kencang tersebut juga menyebabkan tumbangnya beberapa pohon di wilayah Surabaya.

Tumbangnya pohon terjadi antara lain berada di Jalan Mastrip, kawasan MERR, dan paling banyak di Jalan Ahmad Yani. Empat pohon yang tumbang tersebut di Jalan Ahmad Yani. Rangkaian tersebut antara lain 2 pohon di depan Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, 1 pohon roboh di depan mal Cito, dan 1 pohon di depan depot makanan dan minuman. Pohon tersebut adalah merupakan pohon sono berukuran besar.

Baca Juga: Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan

Pohon tumbang yang lain juga terjadi di wilayah Lidah Kulon, sekitar Citraland hingga Unesa, hingga pusat perbelanjaan PTC. Pohon tumbang juga terlihat di salah satu titik Tol Satelit-Perak yang menghalangi pengendara.

Mochammad Aswan, Kepala bidang Pertamanan dan PJU DKP Surabaya mengatakan bahwa pohon-pohon itu murni roboh karena angin kencang. "Itu kejadian alam. Kami tidak bisa mencegahnya, hanya bisa berdoa," ungkapnya.

Dia menambahkan, sebenarnya pihaknya sudah mengantisipasi munculnya cuaca ekstrem. Berbagi cara sudah dilakukan seperti memotong dan merampingkan dahan tanaman di sekitar jalan di Surabaya, Jawa Timur.

"Namun, angin terlalu kencang," jelasnya. Oleh karena itu, Aswan melanjutkan bahwa pihak terkait akan kembali merampingkan pohon-pohon yang ada, terutama di Jalan Ahmad Yani. Cuaca ekstrem ini pun dapat dilakukan perekaman datanya dengan instrument weather station sebagai langkah antisipasi pada periode berikutnya.

BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Juanda memperkirakan, intensitas hujan bertambah tinggi dalam beberapa hari ke depan. Selain itu, hujan akan disertai petir.  Prakirawan BMKG Juanda Teguh Tri Susanto menjelaskan, curah hujan sekitar 25 mm, sedangkan kecepatan angin mencapai 5-35 km/jam. Tingginya curah hujan disertai angin kencang itu disebabkan atmosfer yang tidak stabil. Hal tersebut menunjukkan akan adanya pergantian musim.

"Ini menuju ke musim pancaroba. Dari hujan ke kemarau," jelasnya. Weather station dapat melakukan pengukuran  berbagai faktor cuaca seperti intensitas hujan, suhu, kelembaban, angin dan lain sebagainya.

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

 

Banjir

Tak hanya pohon yang bertumbangan, sejumlah wilayah di Surabaya juga mengalami banjir sedang. Hujan yang turun kurang lebih satu jam mengakibatkan banjir di daerah Sambikerep, Lontar, Manukan dan sekitarnya.

Dari pantauan Surabayapagi, genangan air  mengakibatkan ruas jalan raya menjadi macet. Akibat dari kendaraan yang lewat berjalan lambat, menghindari genangan.

Ada juga kendaraan yang melaju kencang tanpa memperdulikan kondisi jalan yang tergenang air. Kendaraan yang melaju kencang saat ada genangan air mengakibatkan orang yang berteduh di pinggir jalan terkena cipratan air hujan sampai membasahi sebagian tubuhnya.

Baca Juga: Dampingi Siswa Inklusi, Guru di Surabaya Diberi Pembekalan

"Sudah tahu ada banjir masih saja  naik mobil dengan kencang sekali, kan jadinya saya terkena cipratan air genangan," keluh Nurin, warga yang berteduh sambil membawa anaknya.

" Seharusnya kan kalau lewat jalanan banjir harus mengurangi kecepatan, biar airnya tidak sampai terkena orang, kalau udah basah gini siapa yang disalahin," tambahnya.

Bagi warga yang bertempat tinggal di wilayah Surabaya dan sekitarnya terutama di daerah Jl.Sambikerep sampai Jl.Lontar diharap berhati hati dalam mengendari saat hujan turun.

Jika mengendarai kendaraan dalam posisi hujan deras dan banjir  dengan melaju kencang bisa mengakibatkan kecelakaan, terutama bagi pengendara  sepeda motor, karena jalanan licin. Dan juga bagi warga yang ingin berteduh sambil menunggu hujan reda harap waspada jika ada kendaraan yang melaju kencang. min

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU