IDI Jombang Sesalkan Konsep Hajatan Pernikahan Tak Sesuai Implementasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 07 Okt 2020 12:47 WIB

IDI Jombang Sesalkan Konsep Hajatan Pernikahan Tak Sesuai Implementasi

i

Ketua IDI Jombang, dr. Achmad Iskandar D. (SP/M. Yusuf)

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jombang menyesalkan terkait acara hajatan pernikahan yang dilakukan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang, Taufiq Abdul Jalil yang dilakukan besar-besaran di ballroom salah satu hotel terkenal di Jombang.

Ketua IDI Jombang, dr. Achmad Iskandar D. mengatakan, bahwa konsep kelihatannya bagus, undangan cukup banyak dibagi enam shift. Ada screning dari petugas di depan yang mengamankan kerumunan, yang masuk hanya yang bermasker. Dan konsumsi direncakan dengan take away, bukan dimakan ditempat.

Baca Juga: Kesadaran Politik Anak Muda Makin Tumbuh, Santri Jombang Antusias Diskusi Bareng Gus Sadad

"Namun konsep dengan implementasi beda. Jika konsep bisa dijalankan dengan disiplin, bagus. Nah, ternyata kemudian dilapangan yang dilaporkan teman-teman, pelaksanaannya implementasinya jauh dari yang dikonsepkan," katanya, kepada jurnalis, Rabu (07/10/2020).

Dari sisi itu, Iskandar menandaskan, bahwa pihaknya menyesalkan hal tersebut. Bahwa saat semya harys bersinergi untuk mencoba mengendalikan Covid-19 yang sudah memasuki bulan ketujuh, namun ada pihak-pihak yang kurang antisipasi dan kehati-hatian.

"Sehingga berpotensi menimbulkan persoalan serius di transmisi penularan Covid-19 ini. Jadi menurut konsep menurut perda maupun perbup sebenarnya tidak melanggar. Tapi dari sisi implementasi pelaksanaan itu yang bermasalah," tandasnya.

Baca Juga: Gegara Sisa Pembakaran Kayu, Pabrik Jajanan Tradisional di Jombang Dilahap Si Jago Merah

Terkait kejadian ini, Iskandar berharap tidak terjadi kegiatan, hajatan yang berpotensi terjadinya pelanggaran-pelanggaran protokol kesehatan (prokes). Entah pemakaian masker, cuci tangan, terutama jaha jarak dan menghindari kerumunan.

"Saya berharap satgas Covid-19 di semua tingkatan, mulai tingkat kecamatan maupun kabupaten, benar-benar mensosialisasikan bagaimana suatu kegiatan dilaksanakan dan dikaji betul. Jadi jangan sekedar mengkaji surat, kalau perlu dipanggil. Kemudian dilakukan pengendalian dan evaluasi," harapnya.

Iskandar menegaskan, sekarang yang lebih penting harus lebih waspada. Apakah kegiatan yang sudah berjalan tersebut betul-betul akhirnya memberikan dampak buruk. Ini teman-teman dinkes harus pasang mata pasang telinga.

Baca Juga: Dinas PUPR Jombang Tambal Jalan Berlubang

"Apakah kemudian terjadi kasus yang kemudian menjadi positif yang bisa dikaitkan dengan acara tersebut. Karena ini penyakit menular, begitu ada satu yang bisa dibuktikan bahwa disana ada yang positif, ada banyak sekali orang yang harus di tracing (lacak)," pungkasnya.

Sementara itu, saat jurnalis hendak menemui Kepala Kantor Kemenag di Jalan Pattimura saat akan melakukan konfirmasi, ternyata Kakan Kemenag Taufiq Abdul Jalil sedang tidak berada ditempat.(suf)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU