Ikan Hias Mas Koki Tulungagung Mulai Diekspor ke 3 Negara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 14 Mar 2023 12:35 WIB

Ikan Hias Mas Koki Tulungagung Mulai Diekspor ke 3 Negara

i

Pelepasan ekspor ikan mas koki di Desa Wajaklor, Boyolangu, Tulungagung, Minggu (12/3/2023).

SURABAYAPAGI.COM, Tulungagung – Kelompok pembudidaya ikan hias mas koki di Desa Wajaklor, Boyolangu, Tulungagung melakukan ekspor perdana 40.000 ekor ikan mas koki ke tiga negara yakni Australia, Jepang, dan Inggris.

Ekspor dilepas langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar pada Minggu, (12/3/2023). Pelepasan ekspor ini secara simbolis ditandai dengan pemecahan kendi air.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

Komoditas ekspor tersebut merupakan hasil budidaya masyarakat dengan pendampingan lintas sektor, mulai dari swasta hingga sejumlah kementerian terkait.

Halim berharap ke depan terbangun persepsi bahwa ikan mas koki adalah Tulungagung. Sehingga dimana pun ikan ini dibudidayakan, nantinya akan dikenal sebagai ikan mas koki Tulungagung.

"Ekspor perdana ikan mas koki, ikan mas koki ini khas dari Tulungagung. Saya berharap ekspor ini terus bisa dikembangkan oleh pak Bupati dan seluruh petani ikan mas koki di Tulungagung sampai terbangun sebuah persepsi yang masuk di warga kita termasuk penerima ekspor itu bahwa ikan mas koki itu ya Tulungagung," kata Abdul Halim Iskandar, Minggu (12/3/2023).

Menurutnya, dengan adanya ikon yang mudah diingat dan mendunia seperti ikan mas koki, maka nama Indonesia juga akan bisa terangkat di pasar dunia.

Maka dari itu, ia mendorong agar ikan mas koki khas Tulungagung bisa dibudidayakan dan dikembangkan petani Tulungagung secara optimal serta diekspor ke mancanegara.

"Kami akan membuatkan aquarium, yang isinya ikan mas koki dan akan kita beri keterangan asalnya. Misalnya dari Tulungagung,” ujarnya.

Halim mengatakan, nantinya setiap tiga bulan sekali, para pembudidaya ikan hias di desa tersebut akan mengirim hingga 30 ribu ekor dengan nilai transaksi mencapai Rp1,8 miliar. Jumlah ini masih bisa bertambah mengingat pasar internasional untuk ikan hias masih sangat terbuka.

Ia menilai, ekspor ini menjadi bukti bahwa masyarakat desa mampu membudidayakan ikan hias dengan kualitas unggul. Namun, hal tersebut bukanlah tanpa kendala. Selama ini masyarakat desa dikenal terampil dalam melakukan budi daya ataupun membuat produk.

Baca Juga: 3 Pasangan Bukan Suami Istri di Razia Petugas Gabungan

Dengan pendampingan yang benar, masyarakat bisa diajar membuat produk apa saja. Tetapi masalah utama yang dihadapi adalah pangsa pasar. Untuk itu, Mendes PDTT mendorong kementerian dan lembaga melakukan sinergi yang melibatkan masyarakat dalam mendukung kebutuhan ekspor.

“Nah di sini pasar sudah ada, tinggal kemudian kita bersama-sama lintas kementerian, lintas lembaga bersama dengan Pak Bupati dan warga masyarakat Tulungagung untuk meningkatkan kebutuhan ekspor dari 40.000 menjadi 50.000 sampai kepada kondisi yang sudah maksimal,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Halim, terbukanya pasar ekspor tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para petani, sehingga meningkatkan perekonomian warga desa.

“Karena kalau sekarang (ekspor) 40.000 ekor setiap bulan, kemudian naik 50.000, 60.000, itu berarti yang akan mendapatkan keuntungan nilai tambah ya warga masyarakat Tulungagung. Itu yang saya sebut sebagai upaya akselerasi ekonomi kita hari ini yang paling bagus memang ekspor,” terangnya.

Di samping itu, permintaan dari luar negeri juga belum sepenuhnya bisa dipenuhi para pembudidaya ikan mas koki dari Tulungagung. Selain kapasitas produksi yang belum memenuhi permintaan, ada pula negara lain yang belum terlayani, seperti Afrika Selatan.

Baca Juga: Pemerintah Jaga Ketersediaan Pupuk Bagi Petani Tulungagung - Kediri

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menyampaikan bahwa selama 2022 kemarin produksi ikan hias Tulungagung mencapai  62.403.700 ekor. Jumlah ini terdiri dari ikan mas koki, ikan mas koi dan ikan hias jenis lain.

Selama ini sentra produksi ikan mas koki menyebar di sejumlah kecamatan, seperti Boyolangu, Tulungagung, Ngunut, Rejotangan dan Kedungwaru.

“Permintaan dunia pada ikan mas koki masih sangat besar. Jadi Tulungagung masih mempunyai potensi ekspor yang luar biasa,” ujar Bupati.

Sebagai informasi, acara ekspor tersebut turut dihadiri oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur Moh. Gunawan Saleh, Head of CSR & Social Engagement PT Astra International Tbk Triyanto, Direktur Eksekutif Yayasan Cah Angon Dhika Yudistira, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi & Usaha Kecil Menengah Hanung Harimba Rachman.

Kemudian, Sekretaris Direktorat Jendral Pengembangan Ekonomi dan Investasi  Desa Kemendes PDTT Sudrajat, Sekretaris Direktorat Jendral Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan  KKP Machmud, Direktur Pembenihan Ditjen Perikanan Budidaya KKP Nono Hartanto, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag Merry Maryati, Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian, Abdul Ghofar. tlg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU