Ikuti Webinar Budaya Anti Korupsi, Bupati Ikfina Ajak Kerja On The Track dan Jauhi Korupsi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 24 Nov 2022 13:25 WIB

Ikuti Webinar Budaya Anti Korupsi, Bupati Ikfina Ajak Kerja On The Track dan Jauhi Korupsi

i

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat mengikuti webinar Budaya Anti Korupsi di Ruang SBK Kantor Pemkab Mojokerto, Kamis (24/11) pagi. Foto:SP/Dwi AS.

Baca Juga: Bupati Mojokerto Kembali Launching 'Wulandari' di Pasar Kedungmaling

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati bersama Sekretaris Daerah, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD dan para Camat mengikuti Webinar Budaya Anti Korupsi di Ruang SBK Kantor Pemkab Mojokerto, Kamis (24/11) pagi.
 
Acara yang digelar dalam rangka memperingati hari anti korupsi sedunia ini menghadirkan narasumber virtual dari Deputi 
Bidang Koordinasi dan Supervisi Direktorat III KPK RI, Irawati.
 
 
Dalam paparannya, Irawati menyebutkan pada tahun 2021, Survei Penilaian Integritas (SPI) dilakukan dengan cara elektronik dan tatap muka di 97 kementerian atau lembaga, 34 pemerintah provinsi dan 508 pemerintah Kabupaten atau kota. 
 
"Hasil keseluruhan peserta SPI 2021 menunjukkan indeks SPI rata-rata berada di angka 72,4. Sementara itu, Kabupaten Mojokerto mendapatkan skor sebesar 74,7 persen," ungkapnya.
 
Perempuan berhijab ini menjelaskan, skor tersebut menunjukkan Pemkab Mojokerto masih memiliki nilai integritas sedikit di atas rata-rata Nasional.
 
Skor Indeks Integritas Institusi Kabupaten Mojokerto merupakan gabungan atau komposit dari skor penilaian integritas pegawai (internal), skor penilaian integritas publik (eksternal) dan skor penilaian ahli (eksper).
 
"Pemerintah Kabupaten Mojokerto masih masuk kategori waspada korupsi. Ada dimensi komponen internal, yang mana resiko suap gratifikasi masih ada sebesar 16 persen, resiko penyalahgunaan fasilitas kantor sebesar 41 persen,
nepotisme sebesar 14 persen dan jual beli jabatan sebesar 9 persen," tegasnya.
 
Masih kata Ira, SPI merupakan survei untuk memetakan risiko korupsi dan kemajuan upaya pencegahan korupsi yang dilakukan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (KLPD). 
 
"Hasil pemetaan dapat dijadikan dasar untuk menyusun rekomendasi peningkatan upaya pencegahan korupsi melalui rencana aksi sesuai karakteristik masing-masing KLPD serta berdasarkan hasil pemetaan empiris," cetusnya.
 
 
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengucapkan terima kasih kepada perwakilan dari Korsupgah KPK yang telah hadir secara virtual memberikan arahan serta petunjuk terkait pencegahan korupsi di Bumi Majapahit.
 
"Merupakan suatu kenyamanan bagi kita semua, karena betul-betul memberikan bimbingan sehingga kami tidak takut melangkah," ujarnya.
 
Ikfina mengatakan, sejak awal kepemimpinannya, ada tiga hal yang menjadi komitmennya, yakni integritas, profesionalitas dan pengabdian.
 
"Saya berada di Pemkab Mojokerto tidak untuk menyelamatkan diri saya sendiri tapi juga menyelamatkan semuanya.
Saya harus mengajak bagaimana tetap berkinerja memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sembari menjaga integritas agar tetap on the track serta meminimalisir segala sesuatu yang berhubungan dengan korupsi," terangnya.
 
 
Dan untuk itu, lanjut Ikfina, Ia tidak bisa bekerja sendiri, tapi butuh dukungan dari semua pihak. Terutama untuk tetap saling mengingatkan agar tidak terjerumus dalam jurang korupsi. 
 
"Saya tekankan lagi, kita tidak perlu takut, kita tetap fokus lakukan kegiatan yang sudah direncanakan dan dianggarkan. Serta melaksanakan penyerapan anggaran sebesar-besarnya," pungkasnya. dwi/adv

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU