Home / Peristiwa : Pro-Kontra, Makan Kue Keranjang Bagi Muslim

Imlek 2023, Kue Keranjang Makin Diburu Warga Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 23 Jan 2023 19:59 WIB

Imlek 2023, Kue Keranjang Makin Diburu Warga Surabaya

i

Masih dalam suasana tahun baru Imlek, pengunjung masih menyerbu kue keranjang yang dijual di Pasar Atom dan Kembang Jepun, Senin (23/1/2023) kemarin. SP/Ariandi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sampai Imlek 2023, ada sebagian ulama memperbolehkan umat muslim untuk mengonsumsi kue keranjang. Asalkan selama mereka masih memiliki akidah yang kuat untuk mempercayai Allah SWT.

Dengan begitu mengonsumsi kue keranjang bagi muslim hukumnya adalah sah-sah saja. Di sisi lain, terlepas dari perbedaan pendapat mengenai hukum makan kue keranjang bagi muslim sebaiknya disikapi dengan bijaksana.

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

Ada juga yang mengharamkan. Antara lain Ustaz Abu Zakaria Ades. Melalui dakwahnya yang dibagikan di kanal YouTube sekitar 19 Desember 2017 lalu, Ustaz Abu menjelaskan bahwa umat muslim dilarang mengonsumsi kue keranjang dari perayaan Imlek. Ustaz Abu Zakaria menegaskan bahwa pemberian makanan yang sifatnya untuk perayaan orang kafir tidak dianjurkan.

"Pemberian apapun berupa makanan yang dikhususkan perayaan mereka, maka hukumnya tidak diperbolehkan bagi seseorang yang menerimanya," ujar Ustaz Abu Zakaria.

Ia menyebut larangan itu pernah dijelaskan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Umar, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka. (HR Abu Dawud) ,"

 

Makanan Khas Imlek

Dodol China atau kue keranjang adalah makanan khas saat perayaan Tahun Baru Imlek. Seperti pantauan Surabaya Pagi di Pasar Atom dan kawasan Kembang Jepun Surabaya.

Apalagi, sejak PPKM diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo, penjualan kue keranjang menjelang perayaan Imlek meningkat tajam, dibanding dua tahun terakhir, sejak pandemi Covid-19 masuk di Indonesia.

Salah satunya, Toko Pia Kemenangan, di daerah Kembang Jepun Surabaya dan beberapa toko di Pasar Atom Surabaya.

Pemilik Toko Pia Kemenangan , Kho Halim, tak menampik terdapat peningkatan penjualan kue keranjang selama dua tahun terakhir perayaan Imlek. "Dan biasanya memang meningkat setiap menjelang Imlek. Tapi tahun ini meningkat tajam ketimbang dua tahun kemarin," kata kho Halim, pria yang sudah berusia 73 tahun, kepada wartawan Surabaya Pagi, Senin (23/01/2023).

 

Pesanan Meningkat

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Toko Kemenangan setidaknya telah mendapatkan pesanan pembelian melalui online sebanyak 350-an bungkus kue keranjang pada perayaan Imlek tahun ini. Jumlah ini memang ada kenaikan  dibandingkan tahun lalu karena tokonya baru membuka pesanan tiga pekan terakhir. Sementara, tahun lalu dia dapat mencapai bulan 250-an pesanan selama satu bulan.

Meskipun demikian, kho Halim menilai, capaian penjualan tahun ini sudah cukup besar. Pasalnya, dia harus menolak sejumlah pesanan karena menyesuaikan tenaga dan energi. Terlebih, pembuat kue keranjang hanya dia seorang diri, sedangkan keluarganya membantu dalam hal dekorasi dan pembungkusan.

Pesanan yang banyak tidak serta-merta karena waktu penjualannya sesuai dengan perayaan Imlek. Kondisi ini dapat terjadi karena penampilan unik dari kue keranjang yang dijual Ko Halim, Dia menciptakan ukuran supermini yang dapat langsung dimakan oleh pembeli untuk harga kue keranjang, Toko Pia Kemenangan menjual mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per bungkus. "Mahal atau tidaknya menyesuaikan varian yang dipilih dan bentuk bungkusan. Dari segi tekstur kue, tidak ada perbedaan," lanjut Kho Halim.

 

Pasar Atom Dibanjiri Peminat

Hal senada juga di salah satu toko di Pasar Atom Surabaya. Bahkan, harga kue keranjang di Pasar Atom lebih murah ketimbang di toko yang berada di Jalan Kembang Jepun itu.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

"Penjualan kue Keranjang Akhir ini sangat diminati dengan harga termurah mulai Rp 19 ribu - harga Rp 23 Ribu tergantung dengan Ukuran kuenya," Ujar Edy Pemilik Toko My Snack.

Di samping itu, kue keranjang yang dijual Edy menyajikan beragam varian, Hal ini berarti tidak hanya menyediakan varian original, tetapi juga rasa mix, matcha, red velvet, dan taro. Variasi ini lebih ke warna kue yang bahannya menggunakan bubuk sesuai dengan variannya.

 

Diminati Anak Muda

Dari sejumlah varian tersebut, lanjut Edy, pilihan mix menjadi yang paling banyak diminati. Menurut Edy, sebagian besar pembeli varian tersebut adalah anak-anak muda. Bahkan, tak hanya dari golongan Tionghoa, warga Surabaya lainnya juga kerap membeli kue keranjang untuk buah tangan atau suvenir Imlek. Sementara, pembeli yang usianya tua relatif memilih varian orisinal.

"Jangka waktu tahan kue keranjang sendiri hanya bertahan di suhu ruangan sekitar empat hari. Ini biasanya pesanan online dan penjualan langsung juga banyak," lanjut Edy. ari/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU