Impor 350.000 Ton Kedelai Telat, Ini Penjelasan Bos Bulog

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 18 Jan 2023 09:23 WIB

Impor 350.000 Ton Kedelai Telat, Ini Penjelasan Bos Bulog

i

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menerangkan alasan terlambatnya kedatangan impor 350.000 ton kedelai ke Indonesia. Padahal penugasan sudah diberikan sejak November 2022.

Ia mengaku hal tersebut terjadi karena pihaknya masih terus mengurus semua proses impor yang harus dipenuhi. Selain itu, pihaknya harus melihat kualitas dan kuantitas harga kedelai dari negara mitra yang tengah dijajaki BUMN Pangan tersebut.

Baca Juga: Penuhi Pasokan CBP, 27 Ribu Ton Beras Impor Vietnam Siap Didistribusikan

Bulog tidak mau terburu-buru atau lebih cepat memutuskan melaksanakan mengimpor. Lantaran kedelai harus disesuaikan juga dengan kebutuhan para pengrajin tahu dan tempe.

"Sekarang berkaitan dengan stok yang ada di beberapa negara itu, kita juga harus tahu standar, kita gak bisa asal impor karena kita harus sesuaikan dengan kebutuhan para pengrajin tahu dan tempe, utamanya itu," kata Buwas usai rapat kerja dengan Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI di gedung Parlemen, Senin (16/1/2022).

Meski terlambat, Bulog sudah menjajaki kerjasama bisnis dengan beberapa negara. Bahkan, perusahaan sudah berkontrak dengan Amerika Serikat (AS), Brazil, dan beberapa negara.

Buwas pun memastikan sudah dilakukan proses uji coba produksi kedelai, dimana bahan mentahnya berasal dari negara lain.

Baca Juga: Ngabuburit di 'Kebon Ramadhan' KBS: Berburu Jajanan Takjil hingga Sembako BULOG

Saat disinggung mengenai harganya, Buwas menilai konversi harga terus mengalami perubahan. Maka dari itu, angkanya harus disetujui Bulog dan negara mitra, sebelum diputuskan dikirimkan ke Indonesia.

"Segera kita pastikan kualitas harganya sampai di kita berapa. Begitu kontrak akan memakan waktu beberapa bulan. Artinya bertahap. Jangan nanti di perjalanan, (harga) naik. Berati importir kita enggak kasih manfaat ke perajin tempe tahu," terangnya.

Kendati demikian, pihaknya akan mengusahakan tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah namun murni dari Bulog. Ia juga memastikan harga yang akan dilepas ke perajin tahu tempe tidak akan mahal. Tinggal saja, Bulog akan bermediasi terkait harga kedelai dari negara yang dimaksudkan.

Baca Juga: Tata Kelola Beras Amburadul

"Nah, sekarang tinggal kita pastikan dari negara itu supaya kualitas dan kuantitas harganya sampai di kita berapa itu, Harga harus lebih murah sehingga tidak memberatkan perajin tahu tempe, maunya itu," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan kritikannya terhadap sikap Perum Bulog yang dinilai lamban merealisasikan impor 350.000 ton kedelai. Padahal, aksi tersebut sudah diputuskan dalam rapat terbatas (ratas) pada November 2022 lalu.

Bulog mengaku siap melaksanakan penugasan tersebut dan akan mendatangkan 350.000 ton kedelai mulai November 2022 lalu. Sayangnya, janji Bulog belum bisa direalisasikan hingga saat ini. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU