Indonesia akan Ekspor Jagung ke Vietnam, Filipina, dan Malaysia Tahun Ini

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Jan 2023 15:16 WIB

Indonesia akan Ekspor Jagung ke Vietnam, Filipina, dan Malaysia Tahun Ini

i

Foto ilustrasi. Foto: Kementan.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan bahwa Indonesia berencana untuk mengekspor komoditas jagung ke tiga negara di Asia Tenggara pada tahun ini. Adapun sebanyak 200.000 ton jagung akan diekspor ke Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Ekspor jagung dijadwalkan pada tiga bulan pertama di 2023.

Hal itu dikatakan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi usai melepas mobil logistik pangan bersama Foodbank of Indonesia (FOI), di Cilandak, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Baca Juga: Jaga Harga di Tingkat Petani Tak Anjlok, Bapanas Mulai ‘Stop’ Impor Jagung

"Tahun ini kita jadwalkan tiga bulan pertama 200.000 ton untuk ekspor jagung ke Vietnam, Filipina, dan Malaysia," kata Arief.

Menurutnya, Bapanas sejauh ini telah bertemu dengan para Duta Besar (Dubes) tiga negara tersebut untuk membahas lebih dalam terkait proses ekspor jagung. Selain itu, Bapanas juga telah bertemu para pengusaha jagung di Malaysia.

Di samping itu, ia mengatakan, untuk mempercepat proses ekspor, pihaknya telah menyiapkan teknologi canggih terbaru berbentuk belalai panjang, yang berfungsi untuk memindahkan jagung tersebut dari satu kapal ke kapal lainnya. Untuk membangun teknologi tersebut membutuhkan investasi Rp 2 triliun.

Baca Juga: Jaga Stabilitas, Pemerintah Kerek Naik HET Beras Premium di Awal Ramadhan

"Dengan menggunakan teknologi berbentuk belalai. Jadi belalainya akan memindahkan jagung dari kapal ke kapal. Tidak seperti sekarang pakai terpal, pakai jaring dan itu itu harus kita lakukan khusus jagung, dan teknologinya bisa dipakai untuk green lainnya yang biji-bijian," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan arahan untuk meningkatkan produktivitas jagung. Peningkatan produktivitas dilakukan melalui pembukaan lahan di area baru dan penggunaan benih unggul.

Arahan Presiden Jokowi itu, kata dia, berdasarkan pertimbangan tingginya potensi komoditas jagung. Berdasarkan data USDA Tahun 2022, tercatat produksi jagung Indonesia mencapai 34,4 juta ton.

Baca Juga: Panen Raya Maret, Bapanas: Harga Beras Dipastikan Turun saat Ramadhan

Selain itu, pemerintah juga berencana melakukan efisiensi di seluruh lini kegiatan dalam rantai pasok jagung, mulai dari proses panen, penanganan pascapanen, penyimpanan, hingga proses transportasi dan distribusi. Efesiensi dilakukan dengan menerapkan inovasi dan teknologi pertanian, salah satunya seperti penggunaan teknologi digital dalam precision agriculture.

Airlangga menilai, potensi hilirisasi industri pengolahan jagung sangat tinggi untuk produksi makanan olahan seperti pati jagung, bihun jagung, corn grits, tepung jagung, pemanis dan makanan ringan. Ia mengatakan Indonesia akan melakukan ekspansi industri pengolahan jagung di sejumlah wilayah, serta penyesuaian spesifikasi bahan baku jagung antara produksi dalam negeri dengan kebutuhan industri. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU