Indonesia Dorong Penghapusan Utang Negara Miskin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 16 Nov 2022 16:05 WIB

Indonesia Dorong Penghapusan Utang Negara Miskin

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Nusa Dua - Indonesia mendorong adanya penghapusan utang bagi negara berkembang dan miskin yang melonjak signifikan selama pandemi Covid-19 dalam perhelatan KTT G20 di Bali.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan Wempi Saputra menyampaikan bahwa isu restrukturisasi utang tersebut diharapkan segera bisa diputuskan, guna mempercepat pemulihan ekonomi global, khususnya bagi negara miskin.

Baca Juga: Mayor Paspampres Diduga Perkosa Kowad Satuan Elit

“Akibat pandemi, total utang yang dimiliki negara berkembang dan miskin mencapai US$12,9 miliar sejak tahun lalu,” kata Wempi, Selasa (15/11/2022).

Saat ini, ada sekitar 48 negara miskin yang sudah mendapat keringanan penundaan pembayaran utang. Namun, perlu diingat penundaan bukanlah solusi, mengingat utang tersebut masih ada dan harus diselesaikan.

Menurut Wempi, Indonesia sebagai Presidensi G20, menjadi fasilitator bagi negara-negara miskin agar bisa mendapat solusi terhadap pembayaran utang.

Baca Juga: KTT G20 Hapuskan Subsidi BBM, Ini Tanggapan Pertamina

Selain itu, Indonesia juga memainkan peran aktif sebagai Presidensi G20 dengan memberi dukungan penuh dan intens dalam membawa pesan penyelesaian utang ini.

Apalagi, menurut Wempi, pandemi yang berkepanjangan telah menyebabkan kontraksi perekonomian pada sejumlah negara terutama bagi negara miskin. Besarnya tekanan inflasi dan perlambatan ekonomi telah menyebabkan Zambia, Chad, dan Etiopia, mengalami kesulitan membayar utang.

Ketiga negara ini tengah menjalani program penyelesaian utang atau disebut common framework for debt treatment. Kata Wempi, ketiganya menjadi proyek percontohan untuk penyelesaian utang bagi negara miskin.  

Baca Juga: Sukses Digelar, Pemerintah Gelontorkan Rp598,1 M untuk KTT G20

“Bila ini berhasil, maka program ini bisa diberlakukan bagi negara lainnya,” ujarnya.

Selain masalah utang, Indonesia juga mendorong negara-negara maju untuk membantu pembangunan infrastruktur di negara miskin, misalnya melalui peningkatan kapasitas. nsd

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU