Ini 5 Langkah Mas Ditho Untuk Reformasi Birokrasi di Kabupaten Kediri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 01 Agu 2020 23:34 WIB

Ini 5 Langkah Mas Ditho Untuk Reformasi Birokrasi di Kabupaten Kediri

i

Haninditho Himawan Pramana (Mas Ditho) hadiri Rakercabsus DPC PDIP Kabupaten Kediri

Baca Juga: Gerindra Galau dengan Manuver Megawati

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Haninditho Himawan Pramana, Calon Bupati Kediri menjelaskan program reformasi birokrasi yang bakal dilakukan jika dirinya terpilih menjadi Bupati Kediri periode 2021-2025. Terdapat lima langkah yang akan dilakukan di dalam reformasi birokrasi untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Kediri.
 
"Saya datang ke Kediri tidak ada kepentingan jabatan dan memperkaya diri sendiri. Mencalonkan Bupati Kediri murni untuk masyarakat. Jika terpilih nanti ada lima langkah yang akan saya lakukan di program reformasi birokrasi," jelas pria berumur 28 tahun saat memberikan sambutan di Rakercabsus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Sabtu (1/8/2020).
 
Mas Ditho sapaan akrabnya menjlentrehkan lima langkah itu di depan para PAC PDIP Kabupaten Kediri. Pertama, dirinya akan membubarkan Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan (TP3) Kabupaten Kediri. Ke dua, nasib guru honorer yang akan diberikan insentif. Ke tiga, membentuk program DITO (Desa Tani Organik) di sektor pertanian. Ke empat, sektor kesehatan yang selama ini kurang diperhatikan. Ke lima, sektor olahraga yang saat ini mati suri.
 
"Saya akan lakukan demi masyarakat Kabupaten Kediri. TP3 ini saya bubarkan karena kewenangannya seakan melebihi Bupati. Untuk guru honorer selama ini hanya mengandalkan gaji rendah. Sedangkan petani kedepan akan kita berikan pembekalan pelatihan pupuk organik agar dapat membantu kebutuhan pupuk subsidi. Sementara di kesehatan, BPJS belum bisa mengcover seluruh masyarakat Kediri, padahal Silpa Pemkab Kediri sangat besar," bebernya.
 
Selain itu, di dalam kontestasi Pilkada Bupati Kediri yang akan digelar Desember mendatang, Mas Ditho mengaku butuh dukungan dan kosolidasi tiga pilar. Sehingga dapat merubah paradigma birokrasi di Kabupaten Kediri.
 
"Masyarakat dan kepala desa, tanpa bupati tetap hidup dan tidak ada masalah. Tetapi bupati tanpa masyarakat, akan mati. Kita harus sejalan di tiga pilar untuk Kabupaten Kediri. Komunikasi masyarakat dengan birokrasi mulai eksekutif, legislatif dan partai harus berjalan dan berkoordinasi dengan baik. Kedepan setiap hari Jumat akan kita agendakan Ngopi (Ngobrol bareng cari solusi), sehingga jika ada persoalan akan bisa terselesaikan saat itu juga dan tidak berlarut-larut," tegas putra sulung Sekretaris Kabinet RI, Pramono Anung.
 
Terpisah, Budi Kanang Sulistyo, Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri mengatakan, agenda rakercabus kali ini untuk mensosialisasikan Mas Dhito sebagai bakal Calon Bupati Kediri kepada seluruh PAC dan DPC PDIP.
 
"Secara formal DPD, DPP telah menurunkan rekomendasi pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi, sebagai wakilnya. Rekomendasi dalam bentuk pasangan digunakan untuk legalitas kepada KPU, ini resmi," tegas Mbah Kanang, panggilan akrab Budi Kanang Sulistyo.
 
Bupati Ngawi itu juga menyinggung tentang adanya pihak tertentu yang melakukan upaya kampanye terhadap bumbung kosong. Menurutnya, tindakan tersebut berasal dari orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak menghendaki adanya perubahan di Kabupaten Kediri. 
 
"Kalau ita ingin berubah, jangan berikan nafas dan ruang terhadap bumbung kosong. Yang menggerakkan itu adalah orang tidak bertanggung jawba, ingin tetap berkuasa di Kediri, tanpa ada perubahan," sebut Mbah Kanang.
 
Mbah Kanang memastikan, apabila seluruh kader dan simpatisan PDIP Kabupaten Kediri solid untuk mendukung jagonya (Mas Dhito-Mbak Dewi). Bahkan, masih kata Mbah Kanang, kini mayoritas partai politik telah bergabung dan mendukung. Can

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU