Ini Selisih Pembelian Tiket Kapal Laut Bila Menggunakan Jasa Calo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 29 Jun 2021 12:30 WIB

Ini Selisih Pembelian Tiket Kapal Laut Bila Menggunakan Jasa Calo

i

Calon penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Perak. SP/Semmy Mantolas

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Urusan pembelian tiket kapal laut dan pengurusan administrasi bagi sebagian orang di pelabuhan yang sedikit ruwet, menjadi pintu masuk makelar atau calo tiket.

Alhasil, pelabuhan menjadi ajang pencarian keuntungan para calo tiket. Rudi (bukan nama sebenarnya) salah satu makelar tiket di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menceritakan bagaimana ia mendapatkan keuntungan dari para calon penumpang yang datang ke pelabuhan.

Baca Juga: 57 Kontainer Kayu Merbau llegal Diselundupkan dari Papua ke Surabaya

Sebelum beroperasi, Rudi mengobservasi gerak-gerik penumpang yang akan menjadi targetnya.

"Gampang lihatnya mas, kalau orang yang sudah punya tiket biasanya santai. Tapi kalau yang baru, gerak-geriknya bisa kebaca lah mas. Nah itu yang kita dekati mas," kata Rudi yang meminta namanya disamarkan, Selasa (29/06/2021).

Saat mendekati target, biasanya percakapan dibuka dengan pertanyaan dari mana dan hendak kemana mana. Dari pertanyaan ini, kemudian melebar hingga akhirnya menawarkan bantuan pembelian tiket.

"Istilahnya kita bangun kemistri dengan penumpang, jadi mereka percaya dengan kita," ucapnya melepas tawa.

Setelah target menerima tawaran dari makelar tiket, selanjutnya ia membawa penumpang ke agen tiket yang telah menjadi langganannya. Per satu penumpang biasanya ia mengambil keuntungan antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

Keuntungan ini diambilnya dari selisih harga tiket dengan nominal penawaran jasa yang ditawarkan kepada penumpang.

"Misalnya ke lombok itu kan 97 ribu. Ya kita tawarkan saja 150 ribu. Biasanya kalau yang baru pertama kali naik kapal langsung oke, tapi ada juga yang nawar 130," aku pria yang sudah 20 tahun melakoni profesi makelar tiket.

Baca Juga: KLHK Amankan 57 Kontainer Kayu Merbau llegal Asal Papua di Pelabuhan Tanjung Perak

Besaran keuntungan kata Rudi, tidak selalu pasti. Ketika ada penumpang yang akan berangkat berkelompok, maka keuntungannya akan semakin banyak ataupun sebaliknya.  

Ia menceritakan pernah mendapatkan 6 penumpang yang akan berangkat ke Banjarmasin sebelum lebaran 2021. Per satu orang penumpang ditawarkan Rp 400 ribu, padahal harga tiket kapal dewasa kelas ekonomi rerata berada di kisaran Rp 300 ribu.

"Ya namanya rejeki mas. Mungkin mereka takut gak bisa mudik, akhirnya terima saja. Panen banyak," katanya sembari terbahak.

Saat ditanyai apakah dirinya tak takut melakukan praktek makelar tiket di pelabuhan, ia justru memberikan jawaban yang sebaliknya.

Baca Juga: Warga Pertanyakan Hilangnya Sisa Material Proyek Pelabuhan Masalembu Sumenep

"Inikan juga kerja mas. Toh tiketnya asli gak ilegal. Kecuali ilegal baru kita takut. Kalau gak gini gak bisa makan mas, gak bisa bertahan hidup di Surabaya. Apalagi sekarang covid kayak gini kan," ucapnya.

Kendati praktek makelar tiket sering ditemui di Pelabuhan, namun masih ada penumpang yang tidak menggunakan calo. Jefri misalnya. Salah satu penumpang kapal Awu tujuan Sumba.

Menurut Jefri, ia lebih memilih memesan tiket secara online melalui aplikasi, dibandingkan menggunakan jasa makelar.

"Ngapain pake calo, lewat HP kan bisa pesan tiket juga. Lebih mudah dan gak ribet," kata Jefri.sem

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU