Irjen Nico Afinta, Klarifikasi tak Intervensi Kasus Tersangka Sambo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Sep 2022 08:30 WIB

Irjen Nico Afinta, Klarifikasi tak Intervensi Kasus Tersangka Sambo

i

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, pastikan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra telah mengklarifikasi tidak pernah menghadap siapapun Pati Polri untuk mencoba mengintervensi kasus Sambo yang diduga melakukan skenario dan mengintervensi kasus pembunuhan Brigadir J.

“Bapak Kapolda Jatim dan Sumut telah memastikan tidak pernah menghadap siapapun Pati Polri untuk mencoba mengintervensi kasus tersebut. Mereka juga menyatakan tidak terlibat dalam skenario apapun dalam perkara tersebut," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/9/2022) semalam.

Baca Juga: MA Ungkap Alasan Korting Ferdy Sambo, Mengabdi 30 Tahun di Polri dan Akui Kesalahan

Irjen Dedi menegaskan, tim khusus yang di dalamnya terdapat Inspektorat Khusus (Irsus) bekerja transparan dan profesional. Sehingga, selalu bekerja dengan temuan dan fakta-fakta. Bukan, sekadar asumsi-asumsi liar yang kebenarannya belum tentu bisa dipertanggung jawabkan.

“Baik timsus maupun irsus terus bekerja maksimal untuk mengusut tuntas kasus ini. Ini sesuai arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo," ujar Dedi.

Dedi menambahkan, hingga saat ini, pihak Irsus belum melakukan pemeriksaan serta pendalaman terhadap adanya informasi keterlibatan dari Kapolda dalam kasus Brigadir J.

Sementara Aktivitis perempuan Irma Hutabarat mengungkapkan ada pertemuan tiga Kapolda diduga menyokong skenario Ferdy Sambo. Pertemuan itu kata Irma terjadi pada 29 Juli 2022 yang disebutnya dilaksanakan di Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Sambo Mesti Bayar Restitusi ke Keluarga Yoshua

Kata Irma, pertemuan tiga jenderal itu sangat rahasia. Dalam pertemuan rahasia itu, diduga membahas adanya persekongkolan usai Brigadir J tewas. Irma menduga sejak awal sudah ada rancangan jahat Ferdy Sambo CS dalam tewasnya Brigadir J.

"Pada waktu awal-awal itulah yang melibatkan, bukan hanya anak buahnya Sambo, tetapi rekannya dari ketiga Kapolda itu," ucap Irma Hutabarat dari tayangan TVOnenews, belum lama ini.

Menurut Irma Hutabarat, dugaan pertemuan tiga petinggi kepolisian itu terjadi pada tanggal 29 Juli 2022 di Polda Metro Jaya untuk memanggil LSM.

Baca Juga: "Kami Kaget, Lemas, Ibu Yosua Banyak Termenung"

Pertemuan tersebut diduga untuk keadilan gender, agar memberikan assessment kepada Putri Candrawathi seolah-olah istri Ferdy Sambo itu depresi dan PTSD (post-traumatic stress disorder)

“Nah itu yang masih dibawa sampai sekarang, pada waktu itu, waktu diundang di sana itu kan bisa diteliti bisa ditelusuri, apa yang dilakukan oleh tiga Kapolda tersebut," terangnya. (jk/rmc)

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU