Istri mulai Berani Gugat Cerai Suami

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 08 Jan 2021 20:58 WIB

Istri mulai Berani Gugat Cerai Suami

i

Tabel kasus perceraian selama 2020 di Surabaya

Saat Pandemi Angka Perceraian di Surabaya Melonjak 

 

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Meski diterpa pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020, angka kasus perceraian di Pengadilan Agama Kota Surabaya ternyata makin membengkak. Angkanya tidak berbeda jauh dengan jumlah perceraian di tahun 2019.

"Saya kaget, saya kira pandemi begini bisa menurunkan pengajuan perceraian. Ternyata tidak, malah cenderung meningkat," ucap H.Wachid Ridwan selaku Hakim di Pengadilan Agama Kota Surabaya kepada Surabayapagi, Jumat (8/1/2021).

Ridwan mengakui jika Pengadilan Agama Kota Surabaya memiliki persentase angka perceraian tertinggi di Indonesia. Bahkan bisa dikatakan meningkat tiap tahunnya.

"Kita mencatat 10 ribu per tahun untuk kasus perceraian. Dan ini menjadikan kita tertinggi se-Indonesia," ungkapnya.

Ia menambahkan jika masalah ekonomi menjadi faktor utama dalam kasus perceraian yang selama ini ditanganinya. Lalu, masih kurangnya kematangan usia juga menjadi faktor salah satu penyebab terjadinya perceraian.

"Yang utama itu masalah ekonomi. Bisa itu kekurangan (finansial), bisa itu lebih tapi jatahnya untuk istri kurang, dan bisa jadi kebutuhan si istri yang memang banyak atau suka belanja," imbuhnya.

Pengadilan Agama Kota Surabaya mencatat banyaknya gugatan perceraian yang diajukan oleh pihak istri. Melihat dari tahun 2019, sebanyak 4403 gugatan dilakukan oleh istri, sedangkan suami hanya mencatat angka 1941.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Sedangkan untuk tahun 2020 pihak PA Kota Surabaya mencatat angka 4256 perkara cerai yang diajukan oleh istri, berbanding jauh dengan pihak suami yang hanya mencatat 1965 kasus.

Saat ditanya mengenai kasus perceraian pada tahun 2021, Ridwan mengaku masih belum mengerti. Namun ia memprediksi angka kasus yang sama seperti dua tahun sebelumnya yang mencatat angka 10 ribu per tahun.

"Fluktuatif, tapi trennya ya segitu, 10 ribu per tahun. Bisa diprediksi," pungkasnya.

Sementara itu salah satu pengunjung PA Kota Surabaya, Imam (36) mengatakan jika dirinya menghadiri sidang perceraian karena istrinya telah menggugatnya untuk berpisah. Ia mengaku kecewa dengan keputusan istrinya, namun ia ingin menghormati hukum.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

"Saya di sini karena mau sidang, minggu lalu istri saya menggugat saya," ceritanya dengan nada sedih.

Imam mengaku, dirinya digugat cerai istri karena masalah ekonomi. Menurut sang istri, kata Imam, nafkah yang ia berikan untuk istri tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.  Kini, pria yang bekerja serabutan ini hanya bisa pasrah.

"Mungkin karena saya kekurangan ekonomi ya jadi begini. Karena saya kerjanya ya gak pasti apalagi sekarang lagi (pandemi) Corona, tambah ajor kabeh (kacau semua)," ucap Imam.

Namun saat disinggung apakah ada pihak ketiga dalam rumah tangganya, Imam membantah. “Kalau soal itu (perselingkuhan), kayaknya gak ada. Dia (istri) gak punya selingkuha, akupun yang nggak selingkuh. Memang benar-benar karena keuangan,” pungkas pria yang mengaku sudah lumayan lama  tak bertemu istrinya ini. fm

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU