Istri Sambo Anggap Dibopong Ajudan Itu Asusila

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 28 Agu 2022 20:58 WIB

Istri Sambo Anggap Dibopong Ajudan Itu Asusila

Empat Advokat Berdebat Peristiwa Anak Muda Diduga Berselingkuh dengan Wanita Tua

 

Baca Juga: Oknum Polisi di Surabaya Cabuli Anak Tirinya Sejak SD Selama 4 Tahun, Korban Trauma Berat

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Meski laporan pelecehan seksualnya dibatalkan Bareskrim Polri, Putri Candrawathi, istri Sambo, masih ngengkel dirinya merasa alami kekerasan seksual. Ini mengisyaratkan persidangan tersangka Putri Cendrawathi, nanti bakal ramai. Terutama klaim istri Sambo, yang ngotot kejadian saat ia dibopong Brigadir J, sebagai peristiwa asusila.

Rencananya Rabu (31/8/2022) lusa, Putri akan dikonfrontir dengan tersangka Bharada E, Brigadir RR dan Kuat Maruf, sopir sekaligus pembantu rumahnya.

Peristiwa asusila ini diungkap lagi saat Putri menjalani pemeriksaan selama 12 jam oleh penyidik Bareskrim Polri, Jumat (26/8/2022). Peristiwa asusila itu dianggap pelecehan seksual. Pengacara keluarga Brigadir J maupun eks pengacara Bharada E, menanggapi sinis ngeyelnya Putri. Putri terkesan abaikan penjelasan Kapolri saat rapat dengan Komisi III DPR-RI yang membenarkan ada dugaan perselingkuhan.

 

Pengakuan Putri Candrawathi

Pengacara Putri, Arman Hanis menyebut kliennya mengaku jika ia adalah korban pelecehan Brigadir J. "Ibu PC menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini. Itu ada dalam BAP disampaikan seperti itu," kata Arman Hanis, di Bareskrim, Sabtu (27/8/2022).

Dalam pengakuannya itu, Putri Candrawathi juga mengurai cerita soal insiden di Magelang.

Insiden itu diduga jadi awal mula niatan Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J.

“Keterangan klien kami juga sudah dicatat oleh penyidik dalam BAP tersebut, sekaligus penjelasan kronologis kejadian yang terjadi di Magelang," imbuh Arman Hanis.

 

Kejutkan Deolipa Yumara

Pengakuan tersangka Putri, ini mengejutkan Deolipa Yumara, eks Pengacara Bharada E. Mantan pengacara Bharada E yang pernah berbincang langsung dengan tersangka Bharada E, penembak Brigadir J, menegaskan mantan kliennya tidak pernah mengungkap kesaksian soal insiden Brigadir J menggendong istri Sambo, di Magelang.

Deolipa Yumara, dalam wawancara di tayangan TV One, menyebut cerita bopong-membopong adalah karangan Kuwat Maruf, sopir Putri Candrawathi yang juga jadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

"Bharada E enggak ngomong begitu, dia enggak tahu. Jadi bopong membopong itu salah satu kebohongan yang dibikin Kuwat kelihatannya," ungkap Deolipa Yumara.

Bukan tanpa alasan Deolipa Yumara mematahkan kesaksian Putri Candrawathi soal dugaan asusila itu. Pria berambut keriting itu menyebut tak masuk akal jika ada ajudan yang berani melakukan tindak asusila kepada istri bosnya.

“Mana ada seorang ajudan berani bopong Putri, dia kan bhayangkari bintang dua, itu propaganda, dibikin skenario. Mungkin kemarin ada berantem sama Yosua, kesal. Karena di rumah itu cuma ada Putri, Yosua dan Kuwat, bertiga," imbuh Deolipa Yumara.

Terkait 'skenario' tindak asusila itu, Deolipa Yumara menduga hal tersebut adalah skenario dari Kuwat Maruf.

Ini karena tokoh yang jadi penyebab kericuhan antara keluarga Ferdy Sambo dengan Brigadir J adalah Kuwat Maruf. "Putri maupun si Kuwat dan Ricky, Sambo membuat skenario. Itu enggak bisa kita memakai kesaksian, apalagi mereka tersangka,” tambah advokat yang pemusik.

Deolipa menyebut, antara keterangan Putri, Kuwat, dan Sambo tukang bohong. "Putri maupun si Kuwat dan Ricky, Sambo membuat skenario. Itu enggak bisa kita memakai kesaksian, apalagi mereka tersangka. Jadi untuk motif enggak bisa pelecehan seksual. Putri tukang bohong juga, Sambo tukang bohong juga, Kuwat juga," kata Deolipa Yumara.

Sementara kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mempertanyakan kebenaran pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyebut perselingkuhan.

"Kami minta buktinya, mana? Dalil tanpa bukti, omong kosong," kata Kamaruddin Simanjuntak dikutip, Sabtu (27/8/2022).

Baca Juga: Warga Bangkalan Tewas Dibacok Keponakan

 

Untuk Ringankan Putri

Sedangkan pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak lainnya membantah cerita soal asusila tersebut. Ia malah menyalahkan sosok Kuwat Maruf sebagai orang yang paling berpengaruh di kasus pembunuhan Brigadir J.

"Kuwat, si orang psikopat ini bilang Yosua menggendong ibu tanggal 4, lalu tanggal 7 ada di kamar. Orang mana yang sudah digendong, masih mau berdua di kamar, itu kejanggalan pertama," katanya bernada tanya.

"Yosua itu nyetrika pakaian anak-anak bu Putri, sudah sampai segitu diberi kepercayaannya. Jadi itu omong kosong lah," ungkap Martin Lukas Simanjuntak.

Terkait dengan pengakuan Putri Candrawathi soal menjadi korban asusila Brigadir J, Martin memberikan peringatan.

"Sekarang semua tuduhan sudah mau mengerucut ke arah 340 dan 338. Tidak ada cara lain ibu Putri dalam rangka meringankan hukumannya, adalah dengan memberikan keterangan yang sejujur-jujurnya. Kita buktikan nanti di persidangan, apakah hal tersebut, skema mereka akan meringankan atau memberatkan," kata Martin Lukas Simanjuntak.

"Kata-kata mengatakan kekerasan seksual anak muda kepada orangtua. Kemudian istri jenderal pula, itu enggak ngejual enggak kegigit ke publik, percuma, enggak akan dapat simpati publik, malah dapat hujatan, dan itu juga kebohongan," sambungnya.

 

Kesaksian Kuwat Perlu Diuji

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menilai testimoni Kuat, orang kepercayaan Ferdy Sambo, perlu dibuktikan dengan saksi lain. “Itu pengakuan Kuat yang mesti diuji lagi kebenarannya," kata Taufan.

Baca Juga: Kapolri Jamin Keamanan Mudik di Terminal Purabaya: Tes Urine Sopir Bis Diperketat

Damanik mengatakan, keterangan Kuat tersebut harus di-cross check dengan aa yang dikatakan oleh saksi lain, termasuk Putri Candrawati sendiri.  “Keterangan mereka belum bisa diterima tanpa cross check dengan data dan dukungan informasi lain," ucap Taufan.

 

Putri Sulit Berkata Jujur

Sementara Guru Besar UI sekaligus Pengajar Gender dan Hukum, Prof Sulistyowati Irianto mengatakan bahwa Putri Candrawathi akan sulit berkata jujur. Ia memprediksi Putri Candrawathi akan terus berusaha melindungi sang suami Ferdy Sambo. Menurut Prof Sulistyowati Irianto, Putri Candrawathi mengira langkahnya ini akan bisa menyelamatkan Ferdy Sambo.

Lebih lanjut, Prof Sulistyowati menyebut peluang Putri Candrawathi untuk jujur itu akan sangat tergantung bagaimana ia merespon ikatan-ikatan budaya yang ada. “Dia sebagai istri yang harus patuh terhadap suami, karena itu sudah berpuluh-puluh tahun ada di dalam kepalanya. Jadi backstage dan frontstage nya itu bisa sukar untuk dijembatani,” tuturnya dilansir dari tayangan ROSI di Kompas TV, Sabtu.

Dirinya juga mengungkap alasan seorang Putri Candrawathi sulit untuk jujur menceritakan hal yang sesungguhnya. “Karena dia sudah diindoktrinasi dalam pola pengasuhan bahwa suami itu adalah orang yang memiliki dirimu, jadi kau walau bagaimana pun harus menyelamatkan suamimu,” bebernya.

 

Putri Diharap Jujur

Meski begitu, ia berharap bahwa Putri Candrawathi bisa menyampaikan kejujuran. Tak hanya itu, Sulistyowati Irianto juga menilai bahwa dalam hal ini diamnya seorang Putri Candrawathi juga barang kali bisa dilihat sebagai zona nyamannya. “Dibilang akting bisa juga, masyarakat kan membenci perempuan dua kali lebih besar daripada laki-laki,” kata dia.

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu mengaku menerima banyak laporan pelecehan seksual. Perihal laporan pelecehan seksual istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, menurutnya di luar nalarnya.

"Pada umumnya laporan kekerasan seksual ada relasi kuasa artinya posisi pelaku lebih dominan ketimbang korban. Sini brigadir, sono istri jenderal, ini saja sudah gugur," ucap Edwin di kantor Tribun Network, Jakarta.n jk/tvo/wt/tb/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU