Italia Temukan Vaksin, Lebih dari 150 Ribu Pasien Corona Sembuh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 29 Mei 2020 15:24 WIB

Italia Temukan Vaksin, Lebih dari 150 Ribu Pasien Corona Sembuh

i

Suasana di Italia setelah lockdown Corona dilonggarkan mulai 18 Mei. SP/ AP Photo

SURABAYAPAGI.com, Roma - Tren penyebaran virus Corona (COVID-19) di Italia dilaporkan terus menurun, dengan jumlah pasien yang dipulangkan dari perawatan melonjak mencapai 3.503 orang dalam sehari. Total pasien yang telah dinyatakan sembuh dari virus Corona di Italia telah melebihi 150 ribu orang.

Seperti dilansir Xinhua News Agency, Jumat (29/5/2020), Departemen Perlindungan Sipil Italia melaporkan bahwa dengan lonjakan 3.503 pasien yang dinyatakan sembuh pada Kamis (28/5) waktu setempat, maka sejauh ini total 150.604 pasien COVID-19 di Italia telah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari perawatan.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Dalam laporan terbaru, Departemen Perlindungan Sipil Italia menyebut total korban meninggal akibat virus Corona kini mencapai 33.142 orang, dengan adanya tambahan 70 kematian.

Total kasus aktif atau pasien yang masih dirawat di negara ini berjumlah 47.986 kasus. Angka ini tercatat menurun sebanyak 2.980 kasus dibandingkan Rabu (27/5) waktu setempat. Wilayah Lombardy, yang menjadi lokasi awal kemunculan virus Corona di Italia pada akhir Februari, sejauh ini masih mencatatkan 22.913 kasus aktif.

Dari total jumlah kasus aktif itu, sebanyak 489 pasien menjalani perawatan di Unit Perawatan Intensif (ICU). Kemudian sekitar 7.379 pasien lainnya yang mengalami gejala-gejala cukup parah, dirawat di bangsal karantina di rumah-rumah sakit setempat.

Sisanya, sebanyak 40.118 pasien -- sekitar 84 persen dari total kasus aktif -- menjalani perawatan dalam isolasi di rumah-rumah karena mereka positif Corona tanpa gejala (asymptomatic) atau mengalami gejala ringan.

Secara keseluruhan, total kasus virus Corona di wilayah Italia kini mencapai 231.732 kasus, setelah mendapat tambahan 593 kasus dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

Diketahui bahwa Italia mulai melonggarkan lockdown sejak 18 Mei lalu, setelah laju penularan virus Corona dinilai melambat dalam beberapa pekan terakhir. Pertokoan, restoran, bar, tukang cukur, salon kecantikan, museum dan operator beachfront diperbolehkan buka kembali, namun harus mematuhi aturan social distancing dan melakukan disinfeksi secara rutin.

Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci 'italy found corona medicine'.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul 'Fact Check: Blood clot the main reason for Covid-19 death, claims conspiracy theory' yang ditayangkan situs indiatoday.in pada 25 Mei 2020.

Baca Juga: PPKM Dicabut, Dinkes Kabupaten Mojokerto Tetap Siagakan Ruang Isolasi

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa klaim serupa juga beredar di aplikasi percakapan WhatsApp. Berdasarkan penelusuran, klaim tentang COVID-19 disebabkan oleh bakteri adalah salah.

Hal ini disampaikan dr Sharad Joshi, ahli paru-paru senior di Rumah Sakit Max. Ia meminta masyarakat untuk merujuk pada studi Lancet tentang karakterisasi genom dan epidemiologi dari Virus Corona pemicu COVID-19.

Klaim tentang antibiotik yang diklaim bisa melawan COVID-19 juga tidak benar. Direktur rumah sakit LNJP Delhi, dr Suresh Kumar menyebut bahwa antibiotik ini tidak efektif melawan Virus Corona. (xinhua/pr/dc/cr-03/)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU