Home / Peristiwa : Hasil Investigasi TGIPF

Iwan Bule PSSI Diminta Ikhlas Mundur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 14 Okt 2022 20:54 WIB

Iwan Bule PSSI Diminta Ikhlas Mundur

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Tim Gabungan Independen Pencarian Fakta (TGIPF) Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (14/10/2022) akhirnya telah menyusun garis besar kesimpulan dan rekomendasi. Salah satu rekomendasi TGIPF yaitu meminta ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan seluruh jajaran komite eksekutif mundur dari jabatannya.

Rekomendasi itu tertuang dalam kesimpulan laporan TGIPF Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang diserahkan kepada Presiden Joko Widodo, di Istana Negara. Hasil kesimpulan itu setebal 129 halaman.

Baca Juga: Menang Harga Mati, Jol!

"Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI," tulis rekomendasi itu, Jumat (14/10/2022) di Istana Negara, Jakarta.

Menurut laporan tersebut, dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI M. Iriawan alias Iwan Bule dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang.

Saat laporan itu disusun, korban meninggal dunia sudah mencapai 132 orang, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan yang sebagian di antaranya bisa saja mengalami dampak jangka panjang.

Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional, TGIPF merekomendasikan agar pemangku kepentingan PSSI melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) guna menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan.

"Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepak bola profesional di bawah PSSI, yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepakbola di tanah air," sebut TGIPF.

Pertandingan sepak bola di luar Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 tetap berlangsung dengan memperhatikan ketertiban umum dan berkoordinasi dengan aparat keamanan.

Dalam rangka pelaksanaan prinsip tata kelola organisasi yang baik (good organization governance), PSSI perlu segera merevisi statuta dan peraturan PSSI. PSSI juga didesak untuk menjalankan prinsip keterbukaan informasi publik terhadap berbagai sumber dan penggunaan finansial, serta berbagai lembaga kegiatan usaha di bawah PSSI.

Dalam rangka membangun persepakbolaan nasional yang berperadaban dan bermakna bagi kepentingan publik, penyelamatan PSSI tidak cukup hanya berpedoman pada regulasi yang isinya banyak bertentangan dengan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik.

Namun, upaya menyelamatkan PSSI perlu pula didasarkan pada prinsip menyelamatkan kepentingan publik atau keselamatan rakyat (salus populi suprema lex esto).

"Dasar dari ketaatan pada aturan resmi dan dalil keselamatan publik ini adalah aturan moral dan nilai-nilai etik yang sudah menjadi budaya dalam kehidupan kita berbudaya," jelas TGIPF.

 

Diminta Legawa

Sebelumnya, Mahfud MD juga menyatakan pengurus PSSI harus bertanggung jawab atas kejadian yang menewaskan ratusan suporter.

Baca Juga: 4.925 Personel TNI-Polri Amankan Laga Persebaya vs Arema

"Dalam catatan kami, disampaikan bahwa pengurus PSSI harus bertanggung jawab, dan sub-sub organisasinya," kata Mahfud usai menyampaikan laporan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan tanggung jawab itu berdasarkan pada aturan-aturan resmi yang secara hukum juga bertanggung jawab moral.

"Karena tanggung jawab itu, kalau berdasar aturan, itu tanggung jawab hukum; tapi hukum sebagai norma sering kali tidak jelas, sering kali bisa dimanipulasi, maka naik ke asas. Tanggung jawab asas hukum itu apa? Keselamatan rakyat itu adalah hukum yang lebih tinggi dari hukum yang ada; dan ini sudah terjadi, keselamatan rakyat, publik, terinjak-injak," ujar Mahfud MD.

Netizen bereaksi setelah TGIPF Tragedi Kanjuruhan memberi rekomendasi ini. Netizen meminta Iwan Bule untuk legawa mundur dari jabatan usai Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 132 orang meninggal dunia. Hal itu dinilai sebagai bentuk tanggung jawab moral federasi sepak bola di tanah air tersebut.

Warganet lainnya dengan tegas mendorong Iwan Bule dan jajaran untuk mundur. Mereka juga menilai akan salut apabila Iwan Bule akhirnya mengambil langkah untuk melepaskan jabatannya saat ini.

 

STY Pasang Badan

Baca Juga: PSSI Targetkan Penjualan Tiket Rp 260 Miliar Jelang Laga Argentina vs Indonesia

Terkait rekomendasi mundurnya Iwan Bule sebagai Ketum PSSI ini,  Shin Tae-yong sudah pasang badan. Pelatih Timnas Indonesia itu mengumumkan bahwa ia akan mundur dari jabatan pelatih Timnas Indonesia jika Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dipaksa mundur dari jabatannya.

Shin Tae-yong menyebut bahwa jika Iwan Bule diminta turun dari jabatannya, maka ia juga akan mengundurkan diri dari Timnas Indonesia. "Pertama-tama, saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan di Malang," tulis Shin Tae-yong di akun Instagramnya beberapa saat yang lalu.

Lebih lanjut, pelatih Timnas Indonesia itu menyebut bahwa ia sangat bersimpati dengan insiden ini. Ia dan juga timnya akan melakukan yang terbaik untuk turut menyembuhkan luka itu dari masyarakat Indonesia.

"Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari 2 anak. Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban," tulis sang pelatih.

"Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban. Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai," lanjutnya.

Shin Tae-yong mengaku tahu bahwa Iwan Bule belakangan dituntut mundur dari jabatannya. Jadi ia merasa jika rekan kerjanya itu mundur, maka ia juga harus ikut mundur dari Timnas Indonesia.

"Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI. Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," sambungnya. jk/erc/ril/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU