Jabatan Komisaris Utama Bank Jatim Kosong Sementara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 03 Mei 2021 21:28 WIB

Jabatan Komisaris Utama Bank Jatim Kosong Sementara

i

Rapat umum Pemegang Saham PT Bank Jatim yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar PArawansa, Senin (3/5/2021). SP/Riko Abdiono

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2020 Bank Jatim yang dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, memutuskan sejumlah kebijakan penting. Salah satunya perubahan susunan struktur kepengurusan Perseroan Bank Jatim dalam hal ini komposisi Komisaris.

Baca Juga: Tingkatkan Inklusivitas Keuangan, Bank Jatim Fasilitasi Pembukaan Rekening Untuk Penyandang Disabilitas

Hasil RUPS Bank Jatim yang digelar Senin (3/5/2021) memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris yang berakhir masa jabatannya yaitu Komisaris Utama Akhmad Sukardi, Komisaris Budi Setiawan, Komisaris Independen Candra Fajri Ananda, dan Komisaris Independen Rudi Purwono. Sehingga posisi Komisaris Utama PT Bank Jatim untuk sementara itu kosong. RUPS kemarin adalah rapat terakhir Ahmad Sukardi yang juga mantan Sekdaprov Jatim sebagai Komut PT Bank Jatim yang dijabatnya sejak 5 tahun lalu. 

Selain itu rapat juga menyetujui untuk mengangkat kembali Candra Fajri Ananda sebagai Komisaris Independen. Sehingga susunan terbaru Dewan Komisaris Bank Jatim setelah pelaksanaan RUPS TB 2020 adalah sebagai berikut Komisaris Heru Tjahjono, Komisaris Independen Muhammad Mas’ud dan Komisaris Independen Candra Fajri Ananda. Dengan demikian, pengurus Bank Jatim saat ini dalam posisi Komisaris hanya diisi tiga orang. Sedangkan posisi Direksi masih belum ada perubahan yakni Direktur Utama Busrul Iman, Direktur Keuangan Ferdian Timur Satyagraha, Direktur risiko bisnis Rizyana Mirda, Direktur Operasional Tonny Prasetyo dan Direktur Kepatuhan Erdianto Sigit. Sedangkan posisi direktur Kredit Komersial dan direktur Konsumen Ritel masih kosong.

Komisaris Independen Bank Jatim Prof Candra Fajri Ananda mengatakan, saat ini Bank Jatim belum menetapkan posisi Komisaris Utama. Posisi tersebut akan ditetapkan melalui RUPS Luar biasa yang digelar paling cepat tahun 2021 ini. “Nanti dalam RUPS Luar Biasa akan menetapkan posisi Komisaris Utama serta 2 Direksi yang kosong,” jelas Candra saat dikonfirmasi, Senin (3/5/2021). “Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, jumlah Komisaris adalah 50% dari jumlah direksi,” imbuhnya.

Sementera itu, Gubernur Jatim Khofifah menyampaikan terimakasih atas support Bank Jatim terhadap penguatan UMKM. Kedepan Pemprov ingin Bank Jatim tetap fokus untuk bisa memberikan pendampingan UMKM dan memberikan pembiayaan serta penguatan UMKM agar dapat menembus market dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk apresiasi terhadap digitalisasi sistem yang telah dilakukan Bank Jatim sehingga menjadi catatan penting. “Sebagai bagian dari perluasan digitalisasi sistem yang harus dilakukan dan diadaptasi oleh seluruh lembaga keuangan di Indonesia,” jelas Khofifah, Senin (3/5/2021).   

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyampaikan Kinerja keuangan Bank Jatim Tahun Buku 2020 yang menunjukkan performa bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY). Jika dibandingkan dengan kinerja industri perbankan secara nasional dan regional Jawa Timur, pertumbuhan kinerja Bank Jatim berada di atas pertumbuhan rata rata.

Baca Juga: Konsisten Inovasi Digital, Bank Jatim Sabet Tiga Penghargaan Dari Itech

“Berdasarkan kinerja Desember 2020, aset Bank Jatim tercatat Rp. 83,62 triliun atau tumbuh 8,94%, laba bersih Bank Jatim tercatat Rp. 1,49 triliun atau tumbuh 8,13% (YoY). Selama Tahun Buku 2020, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 13,08% (YoY) yaitu sebesar Rp. 68,47 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat”, terang Busrul.

“Dari sisi pembiayaan, kali ini Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif meskipun di tengah-tengah pandemi yaitu tumbuh 8,16% (YoY) atau sebesar Rp. 41,48 triliun. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp. 24,35 triliun atau tumbuh 5,42% (YoY). Diikuti oleh kredit komersial sebesar Rp. 10,33 Triliun atau tumbuh 11,95% dan kredit di sektor UMKM sebesar Rp. 6,80 Triliun atau tumbuh 12,86%”, jelas Busrul.

Mantan Direksi BRI ini menyampaikan, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, OJK, Bank Indonesia serta Stakeholder sudah melakukan langkah konkrit dalam pemulihan ekonomi dengan menyalurkan Dana PEN di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Baca Juga: Kinerja Perbankan Pulih, OJK Akhiri Kebijakan Restrukturisasi Kredit

“Sampai dengan 31 Desember 2020, Bank Jatim telah berhasil menyalurkan Dana PEN kepada 72.499 Debitur dengan nominal sebesar Rp. 6,86 Triliun dan berhasil mencatatkan pencapaian 171,58% dari target nominal yang ditentukan”, jelas Busrul.

Pada RUPS Tahun Buku 2020 Bank Jatim berhasil membagi dividen sebesar Rp. 48,85 / lembar saham. Nilai tersebut naik dari dividen  tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 48,20 / lembar saham.

Secara keseluruhan, Total dividen yang dibagi kepada pemegang saham adalah sebesar Rp. 733.507.081.305,70 atau sebesar 49,26%  dari laba bersih Tahun Buku 2020. Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi. rko

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU