Jadi Tuan Rumah Konferensi Kesehatan Asia Pasifik, Unair Fokus Perkuat Kesehatan Masyarakat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 27 Okt 2021 15:31 WIB

Jadi Tuan Rumah Konferensi Kesehatan Asia Pasifik, Unair Fokus Perkuat Kesehatan Masyarakat

i

Pembukaan konferensi kesehatan Asia Pasifik di hotel Sangrila Surabaya. SP/SEMMY MANTOLAS.

SURABAYAPAGI,Surabaya -  Konferensi kesehatan masyarakat Asia Pasifik atau Asia Pacific Academic Consortium for Public Health (APACPH) conference ke-52 tahun ini, diadakan di Surabaya dengan Universitas Airlangga sebagai tuan rumahnya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, terhitung sejak Rabu (27/10/2021) hingga Kamis besok, mengusung tema "Enhancing public health strategies during industrial revolution 4.0 and the covid-19 pandemic".

Baca Juga: Empat Kampus di Surabaya, ikut Bergolak

Dekan FKM Unair Santi Martini, dalam keterangan persnya menyampaikan, fokus konferensi kesehatan Asia Pasifik ke-52 kali ini adalah pada peningkatan kesehatan masyarakat khususnya dalam melawan virus covid-19.

"Karena masih pandemi maka kita berfokus pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat dalam melawan covid-19. Diharapkan hasil dari konferensi ini dapat menjadi masukan kebijakan bagi pemerintah dalam menyikapi pandemi ini," kata Santi Martini kepada Surabaya Pagi, Rabu (27/10/2021).

Adapun beberapa tema konferensi yang dibahas diantaranya adalah Nutrition, Health System and Health Care, Epidemiology, Biostatistics And Demography, Occupational Health And Safety Implementation Toward Industry 4.0, Environmental Health, Health Promotions, dan COVID-19.

Secara spesifik, kata Santi, langkah konkrit yang perlu dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan public health adalah menempatkan satuan tugas (satgas) covid-19 di setiap area publik maupun sekolah.

Tujuannya adalah agar pengawasan terhadap jalannya protokol kesehatan (prokes) semakin diperketat. Mengingat saat ini, dengan turunnya level PPKM di sejumlah wilayah berdampak pada dibuka kembali ruang publik baik taman, lokasi wisata hingga mall-mall. Bahkan penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) juga telah dilakukan di sejumlah wilayah, termasuk Surabaya.

Baca Juga: Aksi Ksatria Muda Airlangga, Tandingan UNAIR Memanggil?

Selain penempatan satgas di area publik, Santi menghimbau agar pemerintah juga tetap melakukan tracing, testing dan treatment (3T) kepada masyarakat secara berkala.

"Secara random pemerintah lakukan cek swab antigen sewaktu-waktu untuk evaluasi. Karena kalau tidak dijaga atau diawasi dengan baik, bisa jadi lonjakan baru," katanya.

Lebih lanjut ia juga meminta agar vaksinasi di Indonesia terus ditingkatkan. Data Kementrian Kesehatan menunjukan, dari target 208 juta, hingga Minggu (10/10/2021) vaksinasi covid-19 sudah tembus lebih dari 100 juta orang yang mendapatkan suntikan dosis pertama.

Baca Juga: Keresahan atas Pelaksanaan Pilpres 2024, Dirasakan juga oleh Puluhan Dosen Unair dan Unesa

Sementara untuk dosis kedua sudah disuntikan ke lebih dari 57,5 masyarakat Indonesia. Secara akumulasi, jumlah vaksinasi telah mencapai 157.707.427 dosis.

 "Vaksinasi dosis pertama baru menjangkau sekitar 48 persenan belum 50. Vaksinasi dosis kedua juga apalagi baru 27,62%. Jadi masih jauh dari herd immunity. Sehingga kalau bisa, vaksinasi terus ditingkatkan lagi. Karena itu salah satu unsur penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di masa pandemi seperti sekarang. Berikutnya protokol kesehatan," pungkasnya.

Sebagai informasi, peserta konferensi kesehatan Asia Pasifik ke-52 kali ini sebanyak 2048 orang. Teknis pelaksanaan dilakukan secara hibrid baik offline maupun online.sem

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU